19

3.8K 430 43
                                    

Dering ponsel Jason mengalihkan pandangannya dari jalanan. Ntah sudah berapa kali ponselnya berdering. Namun nama yang tertera dilayar ponselnya membuatnya malas untuk menanggapi.

7 missed call from Valeria...

Setibanya Jason dirumah, Jason langsung masuk kekamarmya. Dan mulai bertanya kembali atas apa yang ia rasakan.

Jason meraih ponselnya, dan menemukan banyak chat dari Rasya dan Val

Rasya

Jason, lo dimana?

Bisa kerjain tugas kelompok pak Harto sekarang ga?

Gue sama Val mau ngerjain hari ini

Oh jadi tugaslah alasan yang membuat Val menelpon Jason terus menerus
Belum sempat Jason membalas pesan Rasya, ponselnya kembali berdering.

Jason : ya?
Val : dari mana aja si lo? Ditelpon ga diangkat. Chat gue sama Rasya juga ga dibales
Jason : sorry gue ada urusan tadi
Val : gimana nih? Besok kita presentasi
Jason : gue udah selesain bagian gue. Besok di compile aja
Val : oh? Oke deh. See u

Jason memutus sambungan telepon. Mencari nama Ana dan mengiriminya pesan.

Jason William

Gue udah sampe rumah

Ya, hanya itu yang Jason ketikkan pada pesannya. Sebenarnya Jason ingin mengiriminya banyak kata. Namun rasanya sulit sekali.

Ponsel Ana bergetar, membuatnya mengalihkan pandangannya dari luar jendela.
Saat membuka pesan dari Jason, Ana hanya tersenyum. Pesan singkat yang manis baginya. Sebuah kabar yang ia dapat tanpa diminta.

Alana

Oh.. oke.. jangan lupa mandi

Setelah mengetikkan pesan untuk Jason, Ana kembali menatap keluar jendela. Langit malam yang mendung, namun tak membuat hatinya risau.

' ma, Ana punya temen cowok lho di semarang. Namanya Jason. Dia baik banget sama Ana. Dia mau temenin Ana biar Ana ga sedih. Dia mau tungguin Ana bangun tidur. Dia mau jajanin Ana. Pokoknya dia ubah rasa gundah Ana jadi tenang. Semoga suatu saat Ana punya kesempatan buat ketemu mama, dan kenalin Jason ke mama. Mama pasti suka sama Jason ' bathin Ana lalu tersenyum.

Keesokan harinya, Ana ada jadwal kuliah pagi, sedangkan Zara dan Dalvin baru ada kelas disiang hari. Ana memutuskan untuk berangkat tanpa membangunkan kedua temannya.
Saat Ana sedang menutup pagar rumahnya, sebuah mobil berhenti tepat didepannya.

" bareng? " tawar Jason setelah menurunkan kaca mobilnya.
" eh? Kak? Boleh deh " Ana kaget

Ana masuk ke dalam mobil Jason tanpa diperintah.

" rumah kakak dimana sih? Kok lewat sini? " tanya Ana
" sebelum ngajak ngobrol, pake dulu seatbeltnya " ucap Jason memasangkan seatbelt pada Ana. Ana yang gugup langsung menahan napasnya.
' astaga. Beneran nih gue diginiin Jason? ' bathin Ana
" lo pasti gatau kan kalo komplek lo ini punya jalan yang ngehubungin dua komplek? Rumah gue dibelakang komplek rumah lo " jawab Jason lalu melajukan mobilnya
" sebenernya bisa ga lewat sini. Tapi karena masih pagi, biasanya jalan utama macet. Daripada gue buang-buang waktu lebih baik gue muterin komplek " lanjut Jason
" ga deh. Kayaknya bukan itu alasannya. Kakak mau bareng aku kan ke kampus. Makanya lewat sini. Haha " ledek Ana
" kayaknya si iya " jawab Jason yang berhasil membuat Ana menundukkan kepalanya. Malu.
" biasa aja kali gausah gugup. " ucap Jason saat melihat Ana salah tingkah
" ini biasa kok " jawab Ana senormal mungkin
Lagi-lagi Jason tak bisa menahan rasa gemasnya akan tingkah Ana. Sebelum Ana keluar dari mobilnya, Jason mengacak-acak rambut Ana. Ana hanya bisa tertawa lalu merapikan kembali rambutnya.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang