Usai berbincang dengan Ferinda dikantin rumah sakit, Helen memutuskan untuk kembali ke kamar Jason.
" Helen, tante titip Alana dulu ya. Masih ada urusan yang harus tante selesaikan. Kalo ada apa-apa kamu hubungi tante ya " pinta Ferinda
" iya tan. Tante semangat ya " Helen tersenyumHelen berjalan menuju kamar Jason. Sesampainya disana, ia tak melihat satupun saudaranya disana. Ia meraih ponselnya dan menghubungi Evan
Helen : dimana ko?
Evan : ICU
Helen : ngapain?
Evan : nemenin Jason ngebucinHelen memutuskan sambungan telepon dan langsung menyusul saudaranya
" Jasonnya mana? " tanya Helen saat tak melihat Jason diruang tunggu
" masuk sama Alana " jawab BryanHelen mendekati kaca pembatas ruang ICU. Dilihatnya Jason yang sedang memegang tangan Ana sambil menangis.
" kalo bukan adik gue, bakal gue jampi-jampi lo Je biar jadi pasangan hidup gue " ucap Helen
Ucapan Helen didengar oleh kedua saudaranya. Evan dan Bryan bangkit dari duduknya lalu berdiri disamping Helen.
" the power of Alana " ujar Bryan
" gue ga nyangka Jason bisa jadi cowok yang begini " timpal Evan
" kayaknya lo berdua harus merasakan cinta. Biar ga terheran-heran liat tingkah Jason " saran Helen
" maaf nih sebelumnya. Bukan bermaksud kurang ajar ngomong kayak gini sama kakak sendiri. Emang lo udah pernah merasakan cinta sampe lo nyaranin kita berdua untuk merasakan cinta " ucap Bryan memandang Helen dan Evan bergantian
" ah bener kata Bryan " Evan menganggukan kepalanya
" ah.. berisik lo " kesal HelenSemakin lama Jason berada diruangan ini. Semakin jelas rasa takut serta rasa bersalahnya. Namun hatinya pun enggan beranjak dari ruangan ini.
Jason menumpahkan segala rasanya dalam bentuk air mata. Sesak didadanya tak mampu lagi ia tahan." ALANA. WAKE UP! "
Jason mengeraskan suaranya.
" aku nyaris gila Alana. Aku ga kuat "
Jason menggenggam tangan Ana dengan kedua tangannya.
' Alana... '
' sayang... '
Ana membuka matanya. Menarik paksa tangannya dari genggaman Jason lalu terduduk. Ia mengamati ruangan yang ia tempati saat ini dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Jason yang melihat Ana tersadar sudah pasti merasa senang. Namun melihat reaksi Ana membuat hatinya sedih. Bagaimana bisa ia menarik tangannya dengan begitu kasar saat Jason sedang menggenggamnya?" mama.. "
" mama dimana? "
" kak. Tadi mama disini kan? "
" mama! "Saat itu juga isak tangis Ana memecah keheningan ruangan. Jason bangkit, berniat untuk memeluk Ana. Namun tindakkannya tertahan oleh selang oksigen yang ada dihidungnya. Dengan cepat Jason melepas selang oksigen serta jarum infus yang ada ditubuhnya. Jason mendekap Ana dengan erat.
" ssshhh.. jangan nangis " ucap Jason
Ana membalas pelukan Jason. Terbangun setelah tenggelam membuatnya tak lagi mampu menutupi rasa sedih, takut serta kecewanya pada kehidupannya sendiri.
Ini kali pertama bagi Jason melihat Ana menangis seperti ini. Ia bahkan seolah mampu merasakan kesedihan yang Ana rasakan. Air mata Jason pun kembali mengalir membasahi pipinya." mau kemana? " Evan menahan tangan Helen yang hendak pergi setelah melihat kejadian didalam ruang ICU.
" panggil dokter lah ko " jawab Helen
" biarin dulu. Kalo Alana udah mulai tenang baru kita panggil dokter " ucap Evan
" kok gitu? " tanya Helen
" liat kan tadi. Alana pasti butuh sosok buat dipeluk dan tenangin dia " jawab Bryan
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior ( END )
FanfictionCerita ini dimulai ketika Alana memutuskan untuk berkuliah diluar jakarta dan memulai kehidupan barunya. berharp mampu memperbaiki hidupnya yang kelam semenjak ibunya pergi. fix udah ini cerita ada karna aku kekenyangan ngehalu jadi bubunya Jason 😂