11

4K 385 21
                                    

Usai makan malam dengan Zara dan Dalvin, Ana kembali kekamarnya. Membuka bukunya yang berisi tugas dari Jason hari ini dan membacanya berulang kali.

" kok bisa ya.. hari pertama dapet tugas susah begini? " Ana bertanya pada dirinya sendiri " gue tadi udah merhatiin padahal. Tapi dari 5 soal ini, cuma 2 yang bisa gue pahami. Haft.. "

Ana meraih ponselnya, membuka browser untuk mencari penjelasan atas tugas yang diberikan oleh Jason. Tiba-tiba ponsel Ana berdering menandakan ada panggilan masuk.

Ana : ya? Ada apa?
Regan : hm nothing. Lagi sibuk ga?
Ana : ngga sih.. kenapa?
Regan : cuma pengin telpon aja. Lo lagi ngapain?
Ana : gue lagi liat tugas dari asdos tadi pagi. Lo ngerti ga?
Regan : boro-boro ngerti, gue liat juga belum tu tugas
Ana : yee gimana sih
Regan : lagian lo semangat banget. Dikumpulnya juga masih minggu depan. Kalem aja kali
Ana : yayaya terserah lo aja deh
Regan : eh An. Besok mau temenin gue ke mall ga balik ngampus?
Ana : mau ngapain? But sorry kayaknya gue gabisa Re
Regan : oh gitu ya? Tadinya gue pengin minta lo temenin gue buat cari kado. Minggu depan adek gue ultah. Tapi gapapa kalo lo gabisa. Gue pergi sendiri aja. Maybe next time lo bisa keluar bareng gue
Ana : oh gitu ya. Sorry ya Re
Regan : iya gapapa. Yaudah kalo lo lagi ngerjain tugas. Lanjutin. Nite
Ana : nite..

Sambungan telepon pun diputus. Namun Ana tidak melanjutkan aktifitasnya untuk mencari penjelasan dari tugas yang Jason berikan. Ia tutup bukunya, mrendahkan suhu AC, mematikan lampu kamar dan menenggelamkan badannya dibawah selimut.
Ia memasang airpods ditelinganya dan mulai mencari lagu yang sesuai dengan suasana hatinya. Ia pun memilih untuk mendengarkan lagu Eyes, Nose, Lips yang telah dicover oleh Lydia Park.

And your eyes, nose, lips
It haunts my memory
I can't forget you if I tried
I wanna believe in your lies

And your eyes, nose, lips
It haunts my memory
I can't forget you if I died
Feels like I'm losing my mind

Air mata mulai mengalir membasahi bantal Ana

' ma, sampe kapan mama ngilang dari hidup Ana? Ana salah apa sama mama sampe mama tega tinggalin Ana? Mama pergi tinggalin Ana tanpa pamit. Tanpa jelasin ke Ana apa yang sebenarnya terjadi. Ana ga pantes mama giniin. Ana ga pantes jalanin hidup dengan penuh tanda tanya. Apa mama gamau tau gimana Ana sekarang? Mama pernah inget ga sama Ana? Anak mama satu-satunya '

Dan akhirnya pada malam itu Ana menangis hingga tertidur.

Pagi harinya, mata Ana yang bengkak dan merah sudah pasti menyita perhatian dua temannya. Namun Ana berusaha tidak peduli dengan tatapan Zara dan Dalvin.
Tiba-tiba Zara memeluk Ana

" An, gue gatau apa yang bikin lo nangis semalem. Gue juga ga akan maksa lo buat cerita. Lo bisa cerita kapanpun lo mau. Gue bakal dengerin semua kesedihan lo. Jangan pernah ngerasa sendiri ya " ucap Zara menenangkan
" iya An. Lo punya Zara dan gue buat berbagi kesedihan. Jangan simpen semua sendiri. Kita tu keluarga " sambung Dalvin
" thank you so much. Gue beruntung punya sahabat kayak lo berdua " sahut Ana sambil memeluk kedua sahabatnya.

Setelah berpelukan seperti Teletubbies, mereka berangkat ke kampus.

" bye. Have a nice day Anaaa " ucap Zara sebelum mereka berpisah
" you too. Bye " sahut Ana

Saat Ana sedang berjalan kekelasnya, dari kejauhan Jason memperhatikan tampilan Ana hari ini. Hoodie hitam lengkap dengan kupluk yang menutupi bagian kepalanya, wajah yang pucat, serta mata yang senbab. Tanpa bertanya pun Jason sudah dapat mengerti bahwa gadis itu habis menangis.

" ngeliatin apa si? Fokus amat " ucap Val yang tiba-tiba datang
" ah? Ngga " Jason yang kaget hanya menjawab seadanya
" eh tugas kelompok pak Harto nanti siang kita kerjain di perpus aja kali ya? " ucap Val
" bebas " jawab Jason singkat

Seperti hari kemarin. Ana memilih kursi pojok untuk hari ini. Dan tak lupa Regan yang duduk disamping Ana

" hey.. wait. What's wrong with you An? " tanya Regan saat memperhatikan Ana
" gue kurang tidur nih " bohong Ana
" oh gosh. Kenapa? Lo ngerjain tugas dari asdos kemaren sampe pagi? Kerajinan si lo " sotoy Regan
" haha biar kayak anak-anak pinter gitu lho " sahut Ana
" pinter ngga. Kayak orang sakau iya " timpal Regan

Dua mata kuliah hari ini telah usai. Ana memutuskan untuk ke perpustakaan sambil menunggu Dalvin dan Zara yang masih ada mata kuliah hingga 2jam kedepan.

Ana masuk keperpustakaan, mengambil beberapa buku dan duduk dipojok ruangan dekat jendela. Tempat yang kemarin ditempati oleh Val dan Rasya saat mencurhati Jason.
Perpustakaan hari inu lebih sepi dari hari kemarin. Untuk mengusir rasa sepinya, Ana memasang airpods nya dan mendengarkan lagu dari ponselnya.
Ana tak langsung mengerjakan tugasnya. Melainkan melamun dan membiarkan lagu yang ia dengar membawanya ke alam lain. Tanpa sadar, air mata mulai mengalir lagi dan Ana membiarkannya membasahi pipinya.

Jason yang menyadari kedatangan Ana dari tadi hanya terdiam dan memperhatikannya. Jason berada dirak buku dekat dengan tempat Ana duduk. Sebenarnya tempat Ana duduk adalah tempat favorit Jason diperpustakaan ini. Namun saat melihat Ana duduk disana, Jason enggan menegurnya untuk pindah.
Sudah lima menit Jason berdiri ditempatnya tanpa menimbulkan suara sedikitpun. Dan Ana masih setia dengan posisinya dan linangan air matanya.

' sebenernya dia ada masalah apa sih? Sampe bisa nangis ditempat kayak gini ' bathin Jason ' gue samperin aja kayaknya. Dari pada nanti Val sama Rasya kesini dan dia malah ketauan lagi nangis. Bakal canggung banget nanti ' dan Jason pun mulai melangkah mendekati Ana.

" sorry " ucap Jason
Ana yang kaget pun langsung mengusap air mata dari pipinya
" need this? " Jason menyodorkan sapu tangan kepada Ana. Dan Ana mengambilnya
" thanks kak. Sorry sorry " ucap Ana
" nevermind. Jangan nangis dinperpus gini. Kalo keliatan orang lain ga enak " saran Jason
" iya kak. Sorry " ucap Ana
" oiya kak, aku boleh minta jelasin sekali lagi tugas yang kemaren kakak kasih? " tanya Ana
" lho? Emang lo ada dikelas yang kemaren gue ajar? " tanya Jason heran
" ada kak " jawab Ana
" gue ga liat lo sorry. Yaudah sini gue jelasin " Jason langsung mengajari Ana

10 menit kemudian Val dan Rasya datang. Langkah Val terhenti saat melihat Jason yang nampak sangat berdekatan dengan Ana.

"  udah maju " bisik Rasya
Dan Val melanjutkan langkahnya
" udah lama Jas? " ucap Val seolah tidak terjadi apa-apa
" belum " jawab Jason tak mengalihkan perhatiannya dari buku Ana

Ana yang mulai merasa canggung akhirnya memutuskan untuk menyudahi kegiatannya bersama Jason

" cukup kak. Aku udah ngerti. Makasih ya " ucap Ana sambil merapikan buku-bukunya
" aku duluan ya kakak kakak. Permisi. " pamit Ana dan pergi

" cie so sweet banget " ucap Val
" dia kemaren ada dikelas yang gue ajar " jelas Jason
" yaudah ayok mulai kerjain tugas kita " ajak Rasya

Hollaaaa.. selamat siang selamat beraktivitas... mau banget aku tuh kuliah punya kating modelan Jason huhu :((

(( mohon maaf jika terjadi ke typoan. Enjoy the story guys ))


Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang