46

3.7K 413 142
                                    

Ana memandang bayangannya dicermin. Dress pink pastel polos selutut yang dipadukan dengam riasan natural membuatnya semakin terlihat manis.

" kok gue deg-degan ya. Apa gini easanya mau ketemu calon mertua? " ucap Ana
" gue cantik. Santai.. tarik napas.. buang.. tarik.. buang.. "

Suara pintu kamar yang dibuka membuat Ana tersentak kaget.

" apaan sih Ra. Kaget gue! " kesal Ana
" oh my... Vin!! Dalvin!! Cepetan naik keatas Vin!! " teriak Zara
" rusuh banget " ketus Ana

Dalvin datang dengan napas yang tersengal-sengal

" apa sih Ra? Aku lagi nyuci mobil sampe lari-larian gara-gara dipanggil kamu " omel Dalvin
" liat.. " Zara memajukan dagunya kearah Ana
" wihh.. mau kemana lo An? Udah cakep banget lo pagi-pagi gini " ucap Dalvin
" gue mau ketemu mamanya Jason " sahut Ana
" ooo... jadi calon mertua toh yang membuat seorang Ana merias wajahnya? " ledek Zara
" calon mertua matamu! " kesal Ana
" ya siapa tau kan " sahut Zara
" pantes ga sih? Atau norak? " tanya Ana sambil memperhatikan setiap inchi dari tubuhnya
" ngga sih. Udah cocok " jawab Zara
" btw ini baju dari mamanya lho " pamer Ana
" serius? " tanya Zara kaget
" iya serius. Bagus kan. Gemes banget " jawab Ana
" gue sama Dalvin udah pacaran lama aja mamanya ga pernah ngasih gue hadiah " sungut Zara
" tapi kan aku suka kasih kamu hadiah " ucap Dalvin cepat
" ya tapi aku juga mau dikasih hadiah sama mama kamu ih " rengek Zara
" iya nanti. Yang penting kan mama aku sayang sama kamu. Iya kan? " bujuk Dalvin
" hmm.. iya sih " jawab Zara

Ana terkekeh melihat tingkah Zara dan Dalvin.

" duh gue gugup banget asli " ucap Ana
" santai An, gue juga dulu awal ketemu mamanya Dalvin gugup banget. Tapi sekarang udah biasa aja " sahut Zara
" iya An. Awal gugup, sekarang udah kayak temen " timpal Dalvin

Ana meraih ponselnya yang betdering. Jason

Jason : gue jemput sekarang ya
Ana : oke kak

Sambungan telepon telah diputus

" mati gue mati.. Jason otw woy!! " panik Ana
" apa yang bikin mati si? " tanya Dalvin
" lebay emang " ucap Zara santai
" ih lo tuh ga ngerti ahhh.. " kesal Ana
" lo berduaan sama anaknya biasa aja tapi kan? " ledek Dalvin
" iya. Udah kayak suami istri dong tinggal berdua beberapa hari " timpal Zara
" husshhh.. obrolan ini ga membantu gue supaya lebih tenang. Diem " ucap Ana
" santai napa. Kemaren kan lo udah pernah tinggal sama keluarga dia. Apa yang buat lo gugup coba? " tanya Zara
" ga tau. Gugup pokoknya gugup! " panik Ana

Beberapa saat kemuadian suara klakson terdengar, menandakkan bahwa Jason sudah tiba.

" gue berangkat dulu. Doain supaya gue ga malu-maluin. Haha " pamit Ana
" iye. Udah sana " usir Zara

Senyum Jason mengembang saat Ana keluar dari rumah. Perpaduan antara dressnya dengam riasan tipis diwajah Ana membuat Ana semakin terlihat cantik. Jason cepat-cepat keluar dari mobil.

" tumben ga nunggu dalem mobil? " tanya Ana

' nah kan.. ini gara-gara pesona Alana nih gue jadi melakukan hal yang tidak biasa gue lakukan. ' bathin Jason

" ah.. pegel gue duduk mulu. Berdiri sebentar lah " jawab Jason menutupi kesalah tingkahannya
" emang abis dari mana? Aku kira kakak jemput dari rumah. " sahut Ana
" eh.. itu tadi gue abis.. abis.. Ah udah buruan masuk lo banyak nanya " ucap Jason lalu membukakan pintu untuk Ana

' kurang bodoh apa kamu Jason? 'Maki Jason dalam hati

Ana tak bisa menahan senyumnya saat melihat tingkah Jason pagi ini.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang