24

3.6K 408 51
                                    

Jason mengendarai motornya menuju rumah Ana. Sesampainya dirumah Ana, gerbangnya masih dikunci. Sepertinya Ana belum bangun. Ya, jam masih menunjukkan pukul 6.15 WIB. Jason sengaja tak memberi kabar kepada Ana saat ia berangkat.
Jason menelepon Ana. Matanya tertuju pada jendela kamar Ana.

Ana : halo?
Jason : gue dibawah
Ana : hm? Bawah mana?
Jason : bawah tempat tidur lo
Ana : hah serius!?
Jason : gue didepan pagar Alana..
Jendela kamar Ana terbuka
Ana : bentar

Sambungan telepon sudah terputus. Ana bergegas turun untuk membuka pagar rumahnya.

" mornin' miss sleepyhead ' Jason mengacak-acak rambut Ana
" kok ga ngabarin kalo mau kesini? Aku juga kuliah jam 8 " ucap Ana
" sengaja. Nih, gue yang buat lho " jawab Jason lalu memberikan kotak makan berisi roti panggang coklat. Ia membuatnya spesial untuk Ana.
" aw.. makasih kak " Ana tersenyum.
Senyum yang sangat Jason rindukan beberapa hari ini
" kok bawa motor? Tumben? " tanya Ana
" iya. Soalnya hari ini gue mau ajak lo keliling kota semarang. Mau ga? " ajak Jason
" gamau nolak hehe " kekeh Ana
" gue ga disuruh masuk? " tanya Jason
" eh iya. Ayo masuk " Ana menggandeng tangan Jason

Rasa senang menghinggapi hati Jason. Hampir seminggu ia tak melihat senyum  Ana. Bahkan ia membuat Ana menangis. Ia bersyukur karna Ana telah memaafkannya dan kembali menjadi Ana yang ceria.

" teh? Kopi? Susu? " tanya Ana
" lo mau minum apa? " Jason balik bertanya
" kok aku? " bingung Ana
" gue minum apa yang lo minum " jawab Jason
" oke. Susu cokelat " Ana menganggukan kepalanya

Jason memperhatikan Ana yang sedang menyiapkan minumannya. Ana terlihat sangat lucu. Memakai baju tangan panjang oversize dan celana pendek. Jason bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Ana.
Ana memperhatikan Jason. Jason langsung memeluk Ana dengan erat.

" i miss u " ucap Jason
" i miss u more than u see " jawab Ana dan membalas pelukan Jason

Jason melepaskan pelukannya. Dan membiarkan Ana kembali melanjutkan aktivitasnya.
Mereka mulai menyantap roti yang Jason bawa.

" kok rasanya gini? " tanya Ana
" kenapa? Ga enak? Enak kok ini " jawab Jason dengan raut wajah aneh
" rasanya beda. Kayaknya ini karna proses buatnya deh " ucap Ana lagi
" apa sih? Kok dimulut gue rasanya ga aneh? " bingung Jason
" iya ini rasanya beda. Soalnya dibuatnya pake cinta " ucap Ana
" udah bisa gombal? " tanya Jason
" ih. Hahaha " tawa Ana saat Jason menggelitiknya
" geli ampun haha " pinta Ana
" ga. Ini bayarannya karna lo udah bikin gue bingung " Jason tetap menggelitik Ana
" hahaha aaaa ampun ampun ga kuat " mohon Ana
" ah lemah nih " Jason menghentikan aktivitasnya
" enak aja. Coba aja rasain. Pasti ga kuat juga " ucap Ana
" coba mana pengin rasain " tantang Jason

Ana mulai menatap mata Jason. Lalu tersenyum licik. Ana berusaha menggelitik Jason. Tapi yang terjadi adalah ia yang terperangkap dalam pelukan Jason. Badannya yang kecil tak mampu melawan pelukan Jason

" udah ah " ucap Ana
" capek? " tanya Jason
" iyalah. Udah jam tujuh lewat nih. Aku siap-siap dulu ya " ucap Ana
" iya jangan lama " sahut Jason

Ana meninggalkan Jason didapur sendirian. Seperti semalam, Jason kembali merapikan dapur Ana dan mencuci piring kotor. Tak ingin merepotkan Ana, Zara atau Dalvin.

Ponsel Jason berdering.

Incoming call from Valeria...

Val : halo?
Jason : kenapa?
Val : Jas gue bisa bareng lo ga?
Jason : sorry gabisa. Gue udah ga dirumah
Val : lo udah dikampus?
Jason : belum
Val : terus sekarang lo dimana? Showroom?
Jason : gue dirumah Alana
Val : oh okey. Sorry ganggu. Bye

Val memutus teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Jason. Seolah lupa akan perkataannya tempo hari, Val tetap saja berusaha mendekati Jason. Namun usahanya tetap saja sia-sia.

Savior ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang