Part 2

2.3K 158 1
                                    

Syuting pun terus berlanjut dan akhirnya selesai setelah beberapa jam melihat kamera. Anrez dan teman-temannya pun berpamitan kepada host dahsyat dan para kru lalu balik ke lokasi syuting mereka lagi. Di jalan, Anrez terlihat melamun memikirkan Tiara. Tiara terus berputar-putar dipikirannya membuat Anrez tidak fokus bahkan saat dipanggil sahabatnya pun dia tidak sadar membuat sahabatnya mengerang penuh kekesalan.

"Rez.. rez, WOI ANREZZZ!!!!" teriak Evan, temannya Anrez tepat di telinga Anrez

"Eh eh eh.. apa sih, van?!! ngagetin gue aja lo. Gak usah teriak gitu juga kalau manggil gue, gue gak budek kali" balas Anrez terkejut

"Gak budek pala lo peyang, gue daritadi manggilin lo tapi lo diam aja, lo ada masalah? tumben mukanya kusut gitu" tanya Evan

"Gak ada, aman gue mah" setelah mengatakan hal itu Anrez pun kembali diam. Evan yang melihatnya gak bisa berkata apa-apa lagi.

Sampailah mereka di lokasi syuting Putri untuk Pangeran. Anrez pun berlari mencari Naimma dan akhirnya menemukan sahabatnya itu sedang duduk sembari memainkan ponsel miliknya.

"Woiii Nam... gila makasih banget yah karena lo gue bisa ketemu idola gue" Anrez berteriak memanggil Naimma dan memeluknya

"Apa sih lo, main meluk-meluk aja. Memang ada apa?" tanya Naimma sambil melepas paksa pelukan mereka

"Lo tau Tiara, kan? itu Tiara yang Indonesian Idol itu? gue ketemu tadi ama dia, Nam. Dia juga senyum ke gue tadi, manis banget sumpah kayak disenyumin bidadari" Anrez berkata sambil senyum-senyum sendiri membuat Naimma geli melihatnya

"Eh woii, sadar lo!! kayak orang gila tau" Naimma tertawa melihat wajah Anrez yang terus senyum bahkan setelah mendengar caciannya, efek bertemu Tiara benar-benar membuat sahabatnya ini menjadi gila

"Tapi makasih banyak loh, Nam. kalau gak ada lo mungkin gue gak bakal bisa ketemu sama Tiara, semua ini terjadi berkat lo" kata Anrez dengan nada bahagia

"Sama-sama, untung ada gue, kan? lo tuh harusnya bersyukur punya sahabat kek gue yang bisa diandalin" Naimma berlagak sombong

"Iyain aja deh mumpung gue lagi seneng. Nanti gue traktir lo yah, yang kopi itu gak usah jadi karena lo udah buat gue seneng"

"Ih... makasih yaallah, engkau telah membukakan pintu hati sahabatku ini" ujar Naimma berlagak berdoa membuat Anrez kesal

"Apaan sih lo, males ah gue jadinya" rajuk Anrez membuat Naimma terkekeh geli melihatnya

"Hehehehehehehe, becanda doang kali, rez. Gitu aja lo kesel, sensi amat lo kek pantat bayi" ucapan Naimma semakin membuat Anrez cemberut

Mereka pun bercerita panjang sampai akhirnya mereka mendapat panggilan dari kru.

"Yok Anrez Naimma, balik kesini. Ghibahnya nanti lagi" ujar kru

"Bisa banget tuh mulut bilangin kita ghibah walaupun emang bener sih" ucap Naimma membuat Anrez menoyor kepalanya

"Dodol lo, dah yok.. kita kesana. Dah dipanggil tuh"

Anrez dan Naimma beranjak pergi dan mereka pun kembali bekerja.







01.30 AM

Anrez baru saja sampai di rumahnya. Dia bertemu mamanya dan menyalam tangan mamanya. Setelah itu, Anrez langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu istirahat. Anrez sekarang tengah duduk dipinggiran kasurnya sembari memandangi foto Tiara yang ada di dinding kamarnya.

"Hari ini aku tuh seneng banget bisa ketemu sama kamu, ti" Anrez berkata sambil melihat foto itu

"Kamu tau gak sih, ti? aku tuh udah kagum sama kamu dari kamu masih kompetisi dan akhirnya aku bisa ketemu langsung sama kamu. Rasanya tuh kayak mimpi dan aku seneng banget melebihi apapun itu. Kamu tuh sumber penyemangat aku, makasih yah karena udah hadir di hidup aku, Tiara Andini"

Anrez pun membaringkan dirinya di kasurnya dan berdoa. "Yaallah, terimakasih atas segala yang telah engkau beri pada hamba. Hamba sangat bahagia untuk hari ini yaallah, semoga yang hamba inginkan bisa berjalan dengan lancar, amin". Anrez pun tertidur setelah itu.

Keesokan harinya, Anrez kembali berangkat ke lokasi syuting. Di mobil, dia menyetel musik dan mendengarkan lagu-lagu yang pernah dinyanyikan oleh Tiara.

Senyuman itu hanyalah menunda
Luka yang tak pernah kuduga
Dan bila akhirnya kau harus dengannya
Mengapa kau dekati aku

Kau membuat semuanya indah
Seolah takkan terpisah

Anrez menyanyikan itu dengan tenang dan memikirkan Tiara.

Aku t'lah tau kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku t'lah tau hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta

Disaat reff ini, entah kenapa hati Anrez merasa sedih sehingga dia tanpa sadar telah menjatuhkan air matanya.

"Eh eh, kenapa lu rez, kok nangis? cengeng amat jadi cowok" kata supir yang di depannya dengan nada bercanda

"Oh iya juga, kenapa gue nangis ya?mungkin lagunya buat baper kali"

Anrez pun bingung, kenapa dia merasa sedih sampai menjatuhkan air mata.. apakah lagu ini sangat menyentuh hatinya?

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang