Part 12

1.8K 142 5
                                    

Mereka berdua berhenti mengobrol karena dipanggil kru untuk kembali take. Pekerjaan akan terasa lebih ringan ketika kamu bersama orang-orang yang kamu sayang. Begitu pun dengan Anrez, sesedih apapun dia, sebanyak apapun masalahnya yang sedang dihadapinya, dia akan selalu bahagia ketika bertemu teman-temannya.

Anrez beruntung memiliki Naimma dan yang lainnya. Yang selalu ada disaat dia susah maupun senang. Yang selalu membuat Anrez tertawa untuk melupakan sejenak rasa sedihnya. Anrez merasa tersanjung dan bahagia dengan semua yang telah diberikan Allah kepadanya.

Terlebih Naimma, Naimma itu bagai malaikat tak bersayap yang selalu ada untuk Anrez. Marahnya Naimma akan membuat Anrez merasa terpuruk. Hanya Naimma yang mengerti keadaannya, hanya Naimma yang tahu apa yang terjadi kepadanya tanpa harus dia katakan, jadi ketika Naimma mulai acuh, Anrez merasa sangat sedih.










00.00 AM

Syuting pun berakhir dengan baik. Sekarang sudah larut malam. Anrez berjalan ke parkiran untuk pulang ke rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggilnya dari belakang.

"Kak Anrez!!"

Anrez menoleh dan terkejut melihat ternyata Tiara yang memanggilnya. Anrez kembali melihat jam tangannya dan terkejut melihat Tiara masih bekerja di jam seperti ini.

"Kamu kok belum pulang, ti? ini udah malam banget loh. Dimana mobil kamu?mama kamu dimana?" tanya Anrez beruntun membuat Tiara bingung mau jawab yang mana

"Ihhh kakak nanyaknya satu-satu dong. Aku bingung mau jawab yang mana nih" kesal Tiara

"Yaudah sekarang jawab pertanyaan aku, ti"

"Kerjaan aku baru selesai, aku lagi nunggu mobil aku datang karena kata supirku dia lagi kejebak macet. Sedangkan mama udah pulang daritadi" Tiara menjelaskan secara rinci pada Anrez

"Ohhh gitu.. yaudah aku temenin deh kamu biar gak sendirian"

Anrez yang tadinya sudah berada di depan mobil malah kembali ke tempat studio RCTI. Memang hari ini Anrez syuting disana. Tiara yang melihat Anrez berjalan mendatanginya merasa terharu. Tiara tahu kalau Anrez pun sekarang sudah lelah tetapi masih mau menemaninya menunggu mobilnya yang belum datang.

"Tiara, sini ti. Kamu apa gak capek berdiri kek gitu terus?" ajak Anrez sambil menepuk tempat duduk di sampingnya.

"Eh.. iya kak. Kakak kok gak langsung pulang aja?" tanya Tiara kepada Anrez

"Kalau aku pulang duluan, aku yang merasa gak enak sama kamu. Kamu tuh perempuan dan sekarang juga udah malam, mana sepi banget lagi. Gak baik kamu nunggu sendirian disini yaudah aku temenin aja kan aku laki-laki, jadi aku bisa jagain kamu kalau ada apa-apa"

"Hehehehehe, makasih yah kak. Kakak memang top banget deh" Anrez menunjukkan tanda jempol kepada Anrez yang dibalas senyum oleh Anrez

Suasana malam yang dingin membuat Tiara sedikit menggigil. Tiara merasa tubuhnya sedikit tidak enak hari ini. Dia takut sakit karena besok dia harus syuting dahsyat kembali. Anrez yang melihat Tiara kedinginan merasa kasihan.

Anrez berdiri dari tempat duduknya untuk mengambil jaket yang akan diberikan kepada Tiara. Tiara yang melihat Anrez berdiri merasa bingung.

"Kakak mau kemana, kak?" tanya Tiara karena tak rela jika Anrez meninggalkannya

"Aku mau ke mobil dulu, ti. Ada yang mau aku ambil, tunggu bentar yah"

Tiara hanya mengangguk mendengar jawaban Anrez. Sang pria pun pergi menuju mobilnya dan mengambil jaketnya. Supir yang melihat Anrez masuk pun heran.

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang