"Titi?!!" kata Anrez terkejut
"Yah, kenapa?" jawab Tiara dingin
"Yaudah, kita keluar dulu yah, cari makanan" kata mama Anrez yang diangguki oleh mama Tiara
Mereka berdua merasakan hawa yang kurang enak di ruangan itu, makanya mereka lebih memilih keluar. Dan mereka juga tahu bahwa Tiara dan Anrez ingin berbicara serius karena itulah mama Tiara dan Anrez memilih keluar.
"Kamu kok bisa disini, ti?" tanya Anrez keheranan
"Oh.. jadi aku gak boleh kesini? kakak gak mau kalau aku tau kakak sakit?" tanya Tiara dingin
"Bukan gitu, ti tapi kamu tau dari mana kalau aku sakit?" tanya Anrez lagi
"Bisa gak sih kakak gak usah banyak tanya?!! udah tau sakit jadi lebih baik diam!!" kesal Tiara memuncak mendengar banyaknya pertanyaan dari Anrez
"Iya-iya, maaf.." Anrez pun memilih diam karena takut Tiara marah
Mereka berdua pun akhirnya saling berdiaman. Tiara masih menunjukkan rasa kesalnya sedangkan Anrez ingin bicara tetapi takut dengan tatapan tajam dari Tiara.
"Kenapa kakak bisa jadi begini?" tanya Tiara memecah keheningan
"Jatuh di lokasi syuting, ti.." jawab Anrez dengan pelan
"Aku bukan orang bodoh yang gak tau gimana kalau jatuh di lokasi, jujur sama aku kakak KENAPA?!!" tanya Tiara dengan penekanan di akhirnya
Anrez memilih menundukkan kepalanya.
Sedari dulu, hanya Tiara yang bisa membuatnya menundukkan kepala karena takut. Anrez takut dengan tatapan dan ucapan Tiara yang seakan dingin dan menusuk."Kak, jawab aku!!" tegas Tiara
"Aku di pukul.." lirih Anrez takut
"Hah? di pukul?!!" kaget Tiara
"Iya di pukul, ti.." Anrez semakin menundukkan kepalanya
"Siapa yang berani mukul kakak?" tanya Tiara emosi
"Kamu jangan marah dong, ti.." Anrez berusaha untuk meredam emosi Tiara
"Jawab aja pertanyaan aku, kak!!" Amarah Tiara semakin memuncak
"Ve-verrel yang mukul aku, ti.." kata Anrez gugup
"Kak Verrel? kok bisa? ceritain sama aku, kak"
Anrez pun memberitahu semuanya kepada Tiara. Tatapan Tiara yang semula dingin semakin bertambah karena mengetahui Anrez memeluk Ranty. Anrez kembali menundukkan kepalanya karena takut akan tatapan Tiara. Tiara yang tau itu berusaha meredam amarahnya kepada Anrez.
"Kenapa nunduk? ada yang lebih indah buat dilihat daripada aku?" tanya Tiara sarkas
"Gak kok, ti. Abisan tatapan kamu serem, ti.." lirih Anrez jujur
"Jadi aku serem sekarang di mata kakak?" tanya Tiara mengintimidasi Anrez
"Eh.. eh.. bukan gitu, ti. Aduh kok salah mulu aku sih" Anrez pun bingung sendiri
Tiara yang melihatnya mencoba menahan tawa. Dia sangat menyukai ketika Anrez gugup dengannya, muka Anrez sangatlah lucu. Membayangkan kata-kata yang harus diucapkan, Anrez
mampu terbengong membuat Tiara semakin gemas.Ketika mereka lagi diam diaman, tiba-tiba pintu terbuka dan ternyata yang datang adalah Ranty. Tiara yang awalnya sudah tersenyum, seketika langsung berubah dingin lagi. Anrez yang melihat perubahan Tiara merasa takut dan gugup.
Ranty dengan santainya duduk di ranjang Anrez, sadar akan adanya Tiara tetapi dia tidak peduli. Ranty berpikir dia harus lebih bersikap agresif kepada Anrez agar Anrez mau melupakan Tiara dan membukakan pintu hati untuknya.
Anrez langsung terkejut dengan yang dilakukan Ranty.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny (End)
Fanfiction(Complete) "Mencintaimu itu sama dengan bunuh diri secara perlahan,tapi bodohnya aku tetap melakukannya" Anrez Putra Adelio "Jangan berharap padaku bila kamu gak mau sakit hati" Tiara Andini Start : 2 November 2020 End : 4 Februari 2021