Part 52 End

2.2K 153 40
                                    

Anrez sekarang sedang menuju bandara untuk terbang ke London.Hanya keluarga Tiaralah yang tidak tau bahwa Anrez akan pergi kesana.Anrez sudah meminta izin dan pamit kepada keluarganya, mama Anrez tidak sanggup mengantar anaknya ke bandara dan Anrez mengerti akan hal itu.Sekarang yang mengantar Anrez adalah Naimma,sedari mereka meninggalkan rumah Naimma,Naimma masih menangis sampai sekarang. Padahal tadi Naimmalah yang berusaha untuk tidak menangis.

"Udah dong lo jangan nangis terus,gue jadi gak tega ninggalin kalian semua. Padahal gue yang tadi nangis dipelukan lo dan lo tadi masih kuat kok"ucap Anrez sambil memberi tisu kepada Naimma

"Lo yakin mau pergi,rez?hiks..itu bukan waktu yang sebentar loh,4 sampai 5 tahun lo akan terus disana...hiks..lo yakin gak bakal rindu kami semua?terutama dia,Tiara.."ucap Naimma sambil menangis

"Gue yakin,nam.Gue hanya ingin istirahat dan fokus untuk diri gue sendiri.Dia udah bahagia sama pasangannya,gue juga bahagia kok ninggalin dia dalam keadaan baik-baik aja,lagian udah cukup gue buat kenangan manis yang akan gue kenang nanti"ucap Anrez berusaha tidak menangis

"Gue bakal kangen banget sama lo,rez.. hikss..lo jahat ninggalin gue sendiri disini"ucap Naimma sambil menangis histeris

"Udah udah,ini udah mau nyampe bandara.Masa lo mau nangis sampai bandara sih?"kekeh Anrez

"Lo mah ngeselin banget"gerutu Naimma

Mereka pun sampai di bandara.Anrez langsung turun dan membawa kopernya. Anrez berjalan berdampingan dengan Naimma yang masih menangis.Anrez mengambil penerbangan malam karena lebih aman dan tidak disorot kamera.

Ini sudah jam 1 malam dan mereka menunggu untuk penerbangan Anrez jam setengah 2 malam.

Untuk urusan syuting dan yang lainnya,Anrez sudah mengakhiri semuanya dan untuk dahsyat sendiri Anrez sudah mengatakannya langsung didepan bu Amel.

Flashback On...

"Mami.."ucap Anrez menghampiri bu Amel setelah syuting dahsyat berakhir

"Eh Lio,masuk sayang"sapa bu Amel senang

Anrez pun masuk kedalam ruangan bu Amel dengan canggung.

"Kenapa Lio?ada yang ingin kamu bicarakan sama mami?"tanya bu Amel

"Anrez mau jujur sama mami,Anrez telah mengambil beasiswa di London"ucap Anrez sambil menutup matanya

Anrez tidak mendengar suara atau tamparan apapin dari bu Amel,Anrez pun membuka mata dan melihat bu Amel menangis.

"Kamu serius,Lio?..hiks..kamu mau ninggalin mami?"tanya bu Amel sambil terisak

"Maafin Anrez,mi.Anrez hanya ingin fokus dan bahagiain diri Anrez sendiri"ucap Anrez menunduk

"Tiara tau?"tanya bu Amel

"Dia tidak tau,Anrez gak mau dia tau,mi.."lirih Anrez

"Dia pasti sedih ketika tau dari orang lain,Anrez!!kamu mau dia sedih dan benci sama kamu?!!"tanya bu Amel menaikkan suaranya

"Dia udah bahagia dengan pasangannya, mi.Lio gak mau ganggu hidup dia lagi,
udah cukup Lio hadir ditengah hidupnya dan pasangannya"jawab Anrez dengan lirih

"Anakmu ini hanya ingin berpamitan kepada maminya,izinkan Lio pergi yah,mi?"lanjut Anrez sambil menatap teduh bu Amel

"Mami izinkan kamu pergi,Lio.Insyaallah kalau gak ada halangan,mami akan menjenguk kamu sesekali"jawab bu Amel sambil tersenyum

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang