Part 29

1.4K 121 18
                                    

Evan pun mencoba mengerti posisi Harini.Dia memeluk erat Harini untuk mengungkapkan seberapa sayangnya dia sama Harini.Harini pun membalas pelukan Evan tak kalah eratnya.Anrez dan Naimma yang menyaksikannya merasa terharu dan sedih.Menurut mereka ini hanyalah salah paham,tetapi jika Harini sudah membuat keputusan mereka berdua tidak bisa berbuat apa apa lagi.

"Udah udah,kalian ini kayak gak bakal ketemu lagi aja"kata Anrez mencoba mencairkan suasana

"Iya,lagian kita pun masih syuting.Jadi sering ketemu,udah jangan sedih sedih dong"balas Naimma mendukung perkataan Anrez

"Berisik banget sih lo berdua.Ganggu gue sama Harini aja"kesal Evan

"Udah,gak boleh kayak gitu"kata Harini mengingatkan

Jika Harini sudah mengatakan itu,Evan tidak bisa berkata apa apa lagi.Anrez dan Naimma tertawa melihat Evan mati kutu ketika Harini sudah memperingati dan bersikap bossy.Anrez dan Evan memiliki sifat yang sama,bucinnya gak ketulungan.Bedanya,Anrez memiliki sifat softboy sedangkan Evan itu seorang badboy.

Ketika mereka lagi berbicara,tiba tiba kru datang untuk memanggil mereka agar kembali syuting.Dan sekarang giliran Anrez beradegan dengan Verrel dan Evan.Anrez berjalan keluar dan terlihat Verrel sedang menunggunya.Anrez menatap datar Verrel sedangkan Verrel masih merasa bersalah karena telah dikuasai oleh amarah sehingga memukul sahabatnya sampai separah itu.Evan pun ikut untuk berjaga jaga jika mereka berdua berkelahi lagi.

Mereka bertiga pun akhirnya selesai take.Anrez langsung keruangan istirahat dan makan karena merasa lapar setelah syuting tadi.Lagi asyiknya makan,tiba tiba datanglah Verrel dan mendekati Anrez.Anrez yang melihat Verrel datang menghentikan suapannya.Verrel pun duduk disamping Anrez sedangkan Anrez menyelesaikan acara makannya.

Mereka berdua dalam diam,tidak ada yang mau menyapa duluan.Anrez mencoba membiasakan diri dengan Verrel,karena dia pun tau kalau ini salahnya.Masalah dia dengan Ranty sudah selesai,sekarang tinggal masalahnya dengan Verrel.

"Rez,maafin gue.."kata Verrel dengan cepat

"Hah?lo bilang apa?"tanya Anrez datar

"Soal gue mukulin lo itu,sumpah gue memang udah kelewatan..."lirih Verrel menunduk

"Lo tau,rel.Gue diam karena masih nganggap lo sahabat gue,kalau orang lain udah habis sama gue tuh.Lo tau gimana gue,kan?"tanya Anrez kepada Verrel

Verrel pun menganggukkan kepala.Anrez tipekal orang yang pendiam,tetapi ketika dia diusik dia akan membuat orang itu merasa takut karena telah mengenalnya.Anrez memang periang,
tetapi ketika sudah marah mengalahkan seramnya monster.Verrel tau semua sifat Anrez karena mereka bersahabat udah lama.

"Udah lo gak usah mikirin apapun lagi.Disini yang salah gue karena main meluk Ranty aja.Udah lo jangan sedih"
kata Anrez sambil tersenyum menatap Verrel

Verrel pun memeluk Anrez,bohong jika dia mengatakan tidak merindukan Anrez.Dia merasa sangat bersalah ketika tau betapa parahnya dia memukuli Anrez.

"Jadi gimana hubungan lo sama Ranty?"tanya Anrez

"Gue udah jadian sama dia,rel.Yah penantian itu akhirnya terwujud juga"Anrez melihat betapa bahagianya Verrel

"Kapan lo jadian sama Ranty memang?"kepo Anrez

"Gini ceritanya.."

Flashback On...

Setelah mendengar perkataan Anrez dan akhirnya Ranty mengetahui perasaannya,dia seketika langsung pergi dan menelpon Verrel.Verrel yang dalam perjalanan pun mengangkat telpon Ranty.

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang