Part 9

1.7K 129 4
                                    

Tiara saat ini sedang berada di kamarnya. Mendengarkan lagu merupakan kebahagiaan tersendiri untuknya. Tiara duduk dan menyandarkan kepalanya di senderan kasur. Beberapa hari ini banyak sekali masalah yang menghampirinya silih berganti. Tiara juga masih mengingat percakapannya dengan Samuel tadi.

Flashback On..

"Sam?" Tiara tidak menyangka Samuel akan datang ke rumahnya malam-malam begini

"Oh.. hai ti, boleh masuk aku?"

"Silahkan masuk, Sam"

Tiara mempersilahkan Samuel untuk masuk. Tiara senang sekaligus bingung mengapa Samuel datang malam-malam ke rumahnya. Samuel datang setelah sekian lama tidak datang ke rumahnya. Untungnya hanya tinggal mama Tiara saja sedangkan yang lain sudah masuk ke kamar mereka masing-masing. Mama Tiara yang sedang membereskan sisa makanan pun melihat Samuel datang dan tersenyum simpul.

"Hallo tante, maaf kedatangan saya mengganggu makan malamnya" sapa Samuel dengan sopan

"Iya" hanya itu yang diucapkan oleh mama Tiara

"Ma, aku mau ngomong sebentar sama Sam. Nanti kalau mama udah selesai ke ruang tamu aja yah" kata Tiara yang dibalas anggukan dari mamanya

Tiara dan Samuel pun pergi ke ruang tamu.

"Kenapa kamu datang malam-malam gini sih, Sam? kan ada waktu besok kalau mau ketemu"

"Aaa.. a-aku merindukan kamu ti, lagipula udah lama kita gak ketemu, kan.." Samuel sambil tersenyum kikuk

"To the point aja, Sam. Kamu gak mungkin datang malam-malam begini kalau gak ada masalah yang penting, kan?"

"Oke, aku jujur sama kamu. Aku gak suka kamu deket-deket sama lelaki yang namanya Anrez itu. Kamu itu punya aku, ti. Aku gak bisa melihat kamu dekat sama dia yang jelas-jelas suka sama kamu" ujar Samuel sambil menatap Tiara dengan wajah serius

"Aku gak bisa menghalangi orang untuk suka sama aku, itu hak mereka. Biarin aja selagi aku gak memberikan harapan apapun sama dia" Tiara kesal dengan Samuel yang tidak bisa bersikap dewasa dan seenaknya menyuruh Tiara untuk berjauhan dengan Anrez

"Aku tetap gak suka, ti!! kamu ngertiin aku dong. Aku gak mau kamu diambil sama orang lain, kamu itu milik aku!!" Samuel berteriak pada Tiara membuat Tiara terbawa emosi

"Jangan kekanakan deh, Sam. Aku gak suka yah kamu ngatur-ngatur aku. Ini pekerjaan aku. Dan aku juga gak bisa melarang kalau orang lain suka sama aku, itu hak mereka!! kamu jangan egosi kayak gini dong!!" Tiara gak bisa menahan emosinya melihat Samuel yang begitu kekanakan

"Oke.. oke.. maafin aku yah kalau aku bentak kamu. Aku hanya gak mau kehilangan kamu, ti" ujar Samuel sambil menatap teduh Tiara

"Aku mohon jangan egois, Sam. Ini pekerjaan aku, kamu gak bisa seenaknya untuk mengatur semua pekerjaan aku sesuai dengan kemauan kamu"

"Oke tapi aku mohon, tolong jaga jarak sama dia, aku gak bisa lihat kamu dekat sama orang lain selain aku, ti"

"Baiklah, aku akan coba untuk jaga jarak sama dia, ada lagi yang mau kamu bilang ke aku?" Tiara pun akhirnya mengalah dan menyetujui keinginan Samuel

"Makasih, ti. Kamu selalu ngertiin aku.. maaf aku tadi udah bersikap kasar sama kamu. Yaudah, aku pulang yah, ini hadiah untuk kamu" Samuel memberi boneka untuk Tiara

"Makasih" Tiara sangat menyukai boneka tapi entah kenapa hari ini dia begitu malas untuk menerima hadiah dari Samuel

Samuel pun akhirnya izin pulang ke mama Tiara yang hanya disambut dengan anggukan kepala. Setelah Samuel pulang, Tiara pun kembali ke meja makan karena mamanya masih duduk sembari memainkan ponselnya.

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang