Part 40

1.6K 127 10
                                    

Tiara sangat terkejut mendengar Anrez mengatakan bahwa Agatha akan menjadi lawan mainnya,parahnya lagi Agatha berperan sebagai tunangannya Anrez disinetronnya.Menurut Tiara,ini akan sangat berguna bagi Agatha untuk lebih dekat dengan Anrez dan Tiara gak mau kalau itu sampai terjadi.Anrez kali ini pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Tiara.Memang menurut orang lain ini bukan salahnya Anrez,tetap menurut Anrez ini adalah kesalahannya.

Tiara pun melihat kembali Anrez yang sedang menunduk,terkadang merasa iba kepada Anrez yang selalu mengalah kepada dirinya.Tiara sadar ini bukanlah kesalahan Anrez atas pemilihan peran tersebut,tetapi hatinya masih gak terima ketika tau Agatha lah yang menjadi lawan main orang yang disayanginya.

"Maafin aku,ti..demi apapun aku gak pernah dukung dia untuk jadi lawan mainnya aku"ucap Anrez tetap menunduk

Tiara tetap diam tidak mau menanggapi perkataan Anrez.Tiara pun juga sekarang sedang mencoba membuat dirinya mengerti jika ini hanyalah pekerjaan semata.Tiara yang tipekal cemburuan sangatlah sulit mengontrol emosinya ketika sedang cemburu.

"Aku akan jaga jarak deh sama Agatha setelah syuting selesai"janji Anrez sambil menatap mata Tiara

"Aku gak pernah minta kakak menjanjikan apapun sama aku yang membuat kakak akan kesulitan.Aku hanya minta kakak menjaga rasa percaya aku sama kakak,itu doang"ucap Tiara sambil balas menatap mata Anrez

Anrez yang ditatap sedalam itu pun memilih memutuskan tatapan mereka berdua.Dia tidak sanggup melihat Tiara yang seyakin itu dengan dirinya,dia takut akan mengecewakan Tiara dan membuat perempuan yang dia sayang itu pergi dari hidupnya.

"Hmm..yaudah aku mau kekamar dulu. Dini katanya mau main sama kakak"ujar Tiara memecah keheningan

"Kamu kenapa gak disini aja,ti?"tanya Anrez

"Gak mau cemburu"jawab Tiara enteng

"Cemburu?"bingung Anrez

"Aku gak mau cemburu sama adik aku sendiri.Kakak tau kalau aku tuh cemburuan,kan?"tanya Tiara

Anrez pun menganggukkan kepalanya.
Memang Anrez akui Tiara sangat cemburuan dengan orang yang menurutnya sangat berharga.Tiara tidak segan akan berbuat apapun agar orang yang disayanginya menjadi miliknya.

"Yaudah,lebih baik aku pergi daripada aku bete lagi sama kakak"ucap Tiara

Ketika Tiara akan pergi,Anrez kembali memegang tangannya.

"Apalagi,kak?"heran Tiara

"Hmm..."sebenarnya Anrez sangat malu mengatakan ini

"Apa?"tanya Tiara kembali

"Hmmm..ini"jawab Anrez sambil menunjuk pipi kanannya

"Kenapa dengan pipi kakak?"polos Tiara

"Hmm...cium"malu Anrez sambil menunduk

Tiara sangat terkejut dengan perkataan Anrez,sedetik kemudian dia tertawa dengan keras.Melihat muka Anrez yang telah memerah menahan malu hanya karena meminta satu ciuman dipipinya.

"Cium?"tanya Tiara pura-pura

"Gak jadi deh,ti.Udah kamu balik aja kekamar"jawab Anrez ngambek

Disaat Anrez akan pergi untuk bermain dengan Dini,Tiara tiba-tiba memegang tangannya dan menahan Anrez pergi.

"Kenapa,ti?"tanya Anrez bingung

Tiara tidak menjawab pertanyaan Anrez melainkan melihat sekitar dan ternyata memang sedang sepi.Tiara langsung mendekatkan dirinya kepada Anrez.

Cup...

Anrez mematung melihat Tiara yang serius menciumnya.Anrez melihat Tiara yang tersenyum dengan entengnya dan pergi meninggalkannya.Tanpa Anrez sadari,ketika Tiara berbalik arah hendak meninggalkannya,muka Tiara sangatlah merah karena menahan malu.

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang