Part 3

2K 140 0
                                    

Anrez pun memikirkan itu sampai tak sadar bahwa dia sudah sampai di lokasi syutingnya.

"Rez, kita udah sampai.. turun" kata sang supir membuyarkan lamunan Anrez

"Eh sudah ya pak, makasih ya pak"

"Sama sama" sang supir pun kembali ke rumahnya karena dia akan kembali menjemput Anrez ketika malam

Anrez pun masuk ke tempat lokasi syuting dan duduk di tempatnya..

"Gue kenapa sih? ayo dong Anrez fokus.. kenapa juga gue terlalu mikirin Tiara sampai gak bisa fokus apapun. No Anrez, fokus" Anrez mencoba menenangkan dirinya

"Napa lagi lo? kemarin loh happy banget, sekarang lesu kayak gak dikasih makan seminggu" Naimma datang mendekati Anrez karena dia Anrez terlihat sangat lesu

"Ahhh.. ganggu lo, gue gak apa-apa kok. Cepat juga lo sampai, naik helikopter lo?" kata Anrez sambil tertawa garing untuk mengalihkan pembicaraan ini

"Lo gak bisa ngalihin pembicaraan dari gue rez, kita itu kenal bukan satu atau dua hari, gue itu pasti tau kalau lo happy atau pun kusut gini. Jujur aja sama gue, apa yang menganggu fikiran lo?" tanya Naimma

Anrez pun hanya terdiam saja. Menurutnya, ia belum bisa cerita ke Naimma tentang masalah ini. Naimma yang melihatnya hanya bisa menghela napas.

"Yaudah kalau lo belum mau cerita ke gue tapi ketika lo lagi ada masalah dan lo butuh tempat untuk cerita, bilang ke gue ya" Naimma memberi pengertian walau ia pun masih penasaran

"Iya, makasih ya Nam, lo itu the best lah" Anrez pun tersenyum pada Naimma

Setelah pembahasan mereka itu, akhirnya mereka take syuting. Anrez beberapa kali di tegur karena ketidak fokusannya. Tetapi akhirnya syuting pun berjalan dengan lancar.

13.00 PM

Anrez dan lainnya makan siang. Anrez terlihat lahap memakan makanannya karena ia terlalu lelah berpikir.

"Woi santai aja, gak ada yang nyuri makanan lo" Naimma dan Lainnya mengingatkan

"Iya nih, nanti keselek kamu rez" kata Ranti, temannya Anrez

"Hehehehehe... habisnya gue laper banget nih, dari tadi udah nahan gue" Anrez nyengir tanpa dosa

"Keselek pingsan gak ada yang mau nampung lo" kata chantiq

"Ya allah neng, lisannya atuh"

"Hahahahaha.. becanda gue kali"

Anrez pun tidak memedulikan itu lagi, yang sekarang di otaknya hanya makan.

Di sisi Lain..

Seorang gadis cantik sedang berkutat serius dengan HP nya. Ia terlihat sangat senang membalas pesan seseorang tetapi ia juga kesal karenanya. Ia ialah Tiara Andini. Tiara sedang membalas pesan teman prianya bernama Samuel..

"Ih.. kok ngeselin banget dia, ngapain lagi balas chat aku kek gitu" kata Tiara kesal

"Kemana aja sam? kok gak ada kabar?" Tiara memulai percakapan

"Lagi sibuk, kenapa?" balas Samuel

"Dia kenapa sih, kok jawab nya gitu banget" Tiara menerka nerka

"Lagi sibuk yah? yaudah nanti aja kita chatan yah"

"Oke deh"

Huft.. Tiara hanya bisa menghela napas. Ia terkadang bingung dengan Samuel, terkadang romantis terkadang cuek.

Tiba-tiba, terlintas pikiran Tiara tentang orang yang beberapa hari lalu ia temui, Anrez Adelio.

"Kok mukanya mirip orang korea yah?ganteng lagi" Tiara entah kenapa terpikir tentang Anrez

"Ihh.. kok gue malah mikirin itu orang, gak gak gak Tiara, jaga hati woii" Tiara menggelengkan kepala sambil terus bilang gak

Tiara pun melihat acara TV di kamarnya. Ia menonton acara dahsyat bertepatan sekali dengan bintang tamunya Anrez. Ia pun melihat terus sampai tiba-tiba Tiara terpaku sebentar melihat senyum Anrez. Oh my god..

"Good looking banget sih dia eh tapi ngapain gue mikirin tuh cowok? ih Tiara, udah kali"

Dan Tiara terus melihat acara dahsyat sambil sesekali menggerutu dirinya sendiri karena ia merasa aneh pada dirinya sendiri.

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang