Part 6

1.8K 125 7
                                    

Syuting pun akhirnya berjalan dengan lancar dan berakhir dengan baik. Ketika Anrez sedang berjalan meninggalkan studio dahsyat, tiba-tiba kru memanggilnya.

"Rez!!" teriak kru

Sontak Anrez membalikkan tubuhnya mendengar seseorang yang memanggilnya. Anrez berjalan mendekati kru tersebut sembari mengerutkan dahinya. "Kenapa bos?" tanya Anrez

"Rez, jadi kita mau buat acara khusus di dahsyat dan namanya "Anak Basket The Series". Kami mau lo yang menjadi pemeran utamanya bersama dengan Tiara. Lo pasti tau kan maksud gue?" tanya Vean, kru sekaligus teman dekat Anrez di dahsyat

"Gue mah ngikut aja selagi gue masih bisa dipercaya. Tapi apa Tiara mau?" balas Anrez bimbang

"Lo tenang aja, soal Tiara aman di tangan gue. Yaudah nanti gue bilang ke yang lain yah"

"Oke deh Vean"

Sebenarnya Anrez senang karena dia bisa memulai pendekatan dengan Tiara dan didukung oleh banyak orang. Tetapi Anrez juga takut jikalau Tiara nanti tidak nyaman dengannya apalagi setelah insiden pertanyaan yang keluar dari mulut Anrez.

"Semoga Tiara gak keberatan deh, lagian ini kan akting. Salah lo juga Anrez!! ngapain nanya-nanya nomor dia, kan bisa pakai IG dan lo juga udah tau nomor dia. Buat gak nyaman Tiara aja lo, Anrez dodol!!" umpat Anrez dalam hati

Vean telah memberi tahu kepada semua orang mengenai acara khusus ini. Mereka semua setuju, Tiara pun setuju saja walau hatinya semakin gundah. Hanya Anrez yang belum dia beritahu maka dari itu Vean tadi memanggil Anrez.

"Huh...Titi inget ini akting. Kuasai dirimu sendiri Tiara, jangan lengah" Tiara mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri

Ditempat lain..

"Ini Anrez kemana sih? dari tadi gak balik-balik ini bocah" Naimma menunggu Anrez sekaligus meminta cerita Anrez ketika berada di dahsyat

"Tenang aja napa sih lo, bentar lagi juga pasti datang dia" Ranty menatap jengah Naimma yang terlihat sangat antusias kepada Anrez

"Kesel gue tuh sama dia!! udah beberapa hari ini dia bilang mau cerita tapi gak jadi terus. Banyak bacod tuh anak!!" Semua yang mendengar gerutuan Naimma pun terkekeh geli

"Sabar kali, eh tuh dia tuh.. WOI!!! Anrez, ini bini muda lo nyariin dari tadi" kata Evan sambil berteriak memanggil Anrez

"Lisan lo jaga yah, van. Gue ikat juga nanti lidah lo" Naimma benar-benar kesal pada Evan

"Santai bu haji natapnya, kan aing atut" cengir Evan sambil menunjukkan tanda damai membuat Naimma memutar matanya malas

"Lo kenapa cari gue, nam?" tanya Anrez yang sekarang berdampingan dengannya

"Gue kesel sama lo rez, lo sekarang udah berubah tau"

"Yah.. gue berubah gimana? gue salah apa emang?" bingung Anrez sambil mencoba memiringkan tubuh Naimma agar menghadapnya

"Apa sih? lo itu yah dari kemarin gue suruh cerita dan lo juga udah bilang iya tapi sampai saat ini lo tetap gak mau cerita ke gue" Naimma kesel sekaligus sedih melihat Anrez

"Iya, maafin gue yah. Kan lo tau belakangan ini gue lagi banyak pikiran.. maaf ya" Anrez mencoba memberikan pengertian

"Terserah lo aja rez, gue udah males sama lo"

"Nam bisa gak sih lo ngertiin gue, sekali ini aja!! gue kan udah bilang ke lo kalau gue lagi banyak pikiran" tanpa sadar Anrez membentak Naimma

Naimma yang dibentak Anrez terkejut dan menundukkan kepalanya. Selama mereka berteman, untuk pertama kalinya Anrez membentaknya membuat Naimma merasa sangat sedih. Naimma hanya merindukan sahabatnya yang belakangan ini menjadi pemurung, dia hanya mau Anrez kembali ceria dan bebas cerita ke dia.

My Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang