Anrez sedang dalam perjalanan menuju kesuatu tempat.Sangat senang hari ini rasanya,penantiannya berhasil.Biarlah untuk saat ini mereka belum memiliki status apa-apa,tetapi mereka berdua akhirnya tau perasaan masing-masing.
Baik Anrez ataupun Tiara sangat bahagia hari ini,mereka akhirnya bisa secara gamblang mengatakan perasaan masing-masing.Ada satu masalah yang harus diselesaikan kali ini.Anrez akhirnya sampai ketempat tujuannya.
"Akhirnya lo sampai juga,lama banget sih lo"ucap seseorang kepada Anrez
"Udah jangan banyak bicara.Mana bukti yang lo bilang tadi sama gue"balas Anrez dingin
"Ini buktinya.Bilang makasih kek lo sama gue"kesel orang tersebut
"Makasih yah,Nuca"Anrez tersenyum licik
Ternyata orang ditemui Anrez adalah Nuca,sahabat Samuel.Nuca pun balas tersenyum yang hanya mereka berdua yang tau arti senyuman itu.
"Gue akan buat dia nyesal karena udah ganggu hidup gue"ucap Anrez sambil meremas kaleng minumannya
"Gue akan bantu lo,gue juga udah gak tahan dengan sikap dia"balas Nuca
"Yaudah gue balik duluan.Besok gue bakal datang lagi kesini"kata Anrez sambil menghabiskan minumannya
"Gue tunggu kedatangan lo,ajak sahabat lo itu.Kita susun rencana dari sekarang"
ucap Nuca sambil yersenyum"Iya,yaudah bye"
Anrez pun meninggalkan tempat yang jauh dari perkotaan.Anrez melihat ke arah jam tangan dan ini ternyata udah jam 6 petang.Anrez baru menyadari memang sangat jauh dia bepergian kali ini.Anrez pun mengecek HP nya dan terkejut melihat banyaknya notifikasi dari Tiara dan mamanya.Anrez memang tadi sengaja untuk menyilent HP nya agar lebih fokus dijalan.
"Kakak udah sampai?"
"Kakak dimana?"
"Kok gak jawab chat aku sih?"
"Oo gak mau balas chat aku,cari cewek lain yah?!!
"Ini udah jam 4 dan kakak masih gak balas semua chat dan telepon aku?!!"
"Sebegitu sibuknya kakak yah sampai aku dilupain?"
"Yaudah,terserah.."
Begitulah pesan yang dibaca Anrez.Dan yang lebih parahnya lagi,ada "100 panggilan tak terjawab" dan itu semua dari Tiara.Ada juga dari mamanya yang menanyakan kabar dan menunggunya untuk menelepon mamanya.Anrez
sangat terkejut melihat banyaknya pesan dari Tiara dan langsung menelepon Tiara.Anrez menelan saliva kasar sambil menunggu Tiara memgangkat telepon darinya.Sudah tiga kali Anrez menelepon Tiara dan akhirnya diangkat juga.
"Ha-hallo..Titi"gugup Anrez
"Darimana?"tanya Tiara dingin
"A-aku tadi.."Anrez sungguh takut kali ini
"Apa?!!"Tiara meninggikan suaranya
"Ma-maaf,ti..."lirih Anrez
"Darimana aja,Anrez Adelio!!"bentak Tiara
"Ketempat teman,ti.."ucap Anrez dengan pelan
"Teman?oo yaudah.Ganggu banget aku yah sampai semua pesan dan telepon aku gak diangkat"sindir Tiara
Anrez tidak bisa berkata apa-apa lagi,
habislah riwayatnya karena telah membuat Tiara marah.Anrez menyadari memang ini salahnya karena membuat Tiara menunggu lama dirinya.Anrez gak mau Tiara marah dan kembali dingin sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny (End)
Fanfiction(Complete) "Mencintaimu itu sama dengan bunuh diri secara perlahan,tapi bodohnya aku tetap melakukannya" Anrez Putra Adelio "Jangan berharap padaku bila kamu gak mau sakit hati" Tiara Andini Start : 2 November 2020 End : 4 Februari 2021