Masalah Tiara dengan Anrez pun selesai digantikan dengan kejujuran Tiara atas perasaannya.Tiara senang karena sudah mengatakannya dan sekarang dia menunggu Anrez untuk mengatakan perasaannya lagi.Tiara ingin mendengarkan Anrez mengutarakan perasaannya kepada dirinya.
Tiara sekarang sedang melihat Anrez sedang berbicara dengan papanya.Papa Tiara sangat menyukai keberadaan Anrez yang memang sangat ramah dengan orang lain.Mama Tiara pun memperhatikan anaknya yang terus melihat kearah Anrez yang sedang berbicara sambil tersenyum senang.
"Kedip,ti.Nanti masuk debu sakit loh, hati-hati juga nanti rahang kamu sakit loh karena senyum terus"ledek mama Tiara membuyarkan lamunan Tiara
"Apaan sih,ma?jangan ledekin aku deh"kesal Tiara sekaligus malu kepergok mamanya
"Siapa yang ledekin kamu?kan mama ngomong jujur.Mama gak mau anak mama sampai sakit mata dan rahangnya"elak mama Tiara
"Mama itu yah sama aja kayak kak Anrez,suka banget ledekin aku"kesal Tiara
"Iya-iya maaf deh,yaudah sekarang kamu panggil mereka untuk makan siang"kata mama Tiara
Memang sekarang sudah jam 1 siang. Tiara langsung menghampiri kedua lelaki yang sangat disayanginya itu.Tiara langsung mengambil tempat disebelah Anrez.
"Pa,mama nyuruh kita makan"ucap Tiara sambil tersenyum kepada papanya
"Yaudah papa kesana sebentar yah"papa Tiara mengerti maksud anaknya ini dan memilih pergi
Papa Tiara pun pergi sedangkan Tiara merasa senang karena papanya mengerti maksud kodenya itu.Anrez bingung melihat Tiara yang terus saja tersenyum.
Anrez pun memegang kedua pipi Tiara yang kaget dengan gerakan Anrez yang tiba-tiba seperti ini."Kakak ngapain megang-megang aku?"
tanya Tiara sambil melepas tangan Anrez"Aku lagi buat rahang kamu supaya gak kram.Kamu senyum terus sih daritadi" jawab Anrez sambil tersenyum meledek
"Ngeselin banget sih kalau nanti aku punya pacar kayak kakak"kata Tiara spontan
"Pacar?"tanya Anrez sambil menaik turunkan alisnya
"Eh?"Tiara akhirnya sadar dengan yang diucapkannya langsung menutup mulutnya
"Hahahahaha...pacar yah,ti?kamu ingin yah jadi pacar aku?"Anrez semakin meledek Tiara
Tiara menutup mukanya dengan tangannya.Sungguh hari ini Anrez sangat berhasil membuatnya malu dengan semua ledekannya.Tiara rasanya ingin nyebur ke kolam aja sekarang untuk menghindari tatapan Anrez yang menggodanya.Anrez pun akhirnya menghentikan ledekannya melihat muka Tiara yang memang sudah sangat merah.
"Hahaha...iya maafin aku deh.Nanti kita bahas itu yah,aku laper nih sekarang"
kata Anrez sambil memanyunkan bibirnya"Mukanya kondisikan dong,gak pantas tau gak..hahaha"tawa Tiara pecah melihat Anrez yang sok lucu
"Titi,anak mama mana?ayo kesini biar kita makan,semuanya udah pada ngumpul loh"panggil mama Tiara
"Iya,ma.Ayo cepat,kak"kata Tiara memegang tangan Anrez
Anrez duduk disamping kanan Tiara sedangkan Dini berada disamping kiri Anrez.Tadinya mama Tiara mau berada disamping Anrez sebelum Dini mengambil tempatnya.Dini sedang berusaha agar Anrez memperhatikan dirinya dan memanjakannya sedangkan Tiara dan mamanya hanya merengut kesal.
"Kalian kenapa sih?kok kusut banget mukanya?"tanya papa Tiara heran
"Gak apa-apa kok"jawab Tiara dan mamanya serentak
"Kok samaan sih jawabnya?"tanya Anrez yang juga bingung
"Biarlah"sewot Tiara
"Kakak Anrez,siap ini kita main yuk"ajak Dini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny (End)
Fanfiction(Complete) "Mencintaimu itu sama dengan bunuh diri secara perlahan,tapi bodohnya aku tetap melakukannya" Anrez Putra Adelio "Jangan berharap padaku bila kamu gak mau sakit hati" Tiara Andini Start : 2 November 2020 End : 4 Februari 2021