Bab 12

637 89 4
                                    

❝ 365 hari mencintaiku ❞

SUASANA di dalam kereta sunyi dan canggung. Mengenangkan hal yang di berlaku di antara mereka di ofis tadi membuatkan masing-masing merasa kekok untuk memulakan perbualan. Satu hanya fokus memandu , satu lagi melemparkan pandangan ke luar tingkap.

Tatkala soyeon mengerling sekilas , tak sengaja sepasang mata mereka bertaut. Kedua manusia itu kemudiannya melempar pandangan serentak dan berdehem kekok.

" M-mian "

Ucapaan soyeon itu membuatkan Taehyung menoleh dengan wajah tertanya.

" Saya melebihi limit saya. Kita tak patut lakukan hal itu " liur kelat di telan paksa. Mungkin agak pelik untuk dia meminta maaf tentang hal yang wajar mereka lakukan sebagai suami isteri.

Berciuman dan berpelukan , hal itu wajarkan ? Buat apa meminta maaf ?

" K-kau tak perlu meminta maaf "

Dan ya , mereka kembali senyap daripada sepatah kata. Sudah berlangsung seminggu perkahwinan mereka , baru pertama kali mereka melakukan sesuatu yang intim dengan rela hati.

Namun , mereka tak patut melepasi limit yanh sudah di tetapkan oleh mereka berdua sendiri.

" should we..take a walk first sebelum balik rumah ? "

Ajakan Taehyung menerpa halwa telinga gadis itu. Soyeon menoleh. Hanya senyum nipis dia paparnya.

" I want to walk with you "

Taehyung memberhentikan kereta audinya di bahu jalan raya. Suasana di situ tenang dan sunyi. Hanya kedengaran dengkuran burung hantu menemani malam ini.

Dia melangkah keluar di ikuti soyeon. Soyeon memeluk tubuh yang kedinginan dek angin malam yang menerpa ke tubuhnya. Taehyung yang perasan pantas saja membuka kotnya dan memakaikan soyeon.

" put this on "

Taehyung mengulum senyum. Soyeon masih lagi tak percaya dengan sikap Taehyung yang seakan berubah 360 darjah. Daripada lelaki  dingin berubah menjadi lelaki yang soft.

Taburan bintang di dada langit malam menjadi tatapan dua manusia itu. Taehyung memejam mata , menikmati angin segar dan suasana tenang malam ini.

" Patut ke aku ceritakan sesuatu tentang diri aku ? "

Soyeon menoleh ke arah Taehyung yang memandangnya redup. Dia tak tahu mahu membalas apa , sekadar mengunci bibir dan menunggu ayat seterusnya jejaka itu.

" kau mungkin rasa aku lelaki yang dingin dan payah "

" tapi hakikatnya aku hanya seorang lelaki yang mudah terjatuh hati dan susah untuk melupakan "

" Aku terjatuh hati pada wanita yang langsung aku tak kenal bahkan aku tak pernah melihat wajahnya dan hakikatnya sekarang aku menidakkan perasaan suka aku terhadap kau "

Soyeon membeku. Seakan tak percaya kata-kata itu meniti di bibir Taehyung. Sifat jejaka itu yang tidak serius semasa bercakap membuatkan Soyeon susah untuk mempercayai kata-katanya.

Namun , mata jejaka itu mengatakan bahawa dia tulus menyatakan perasaannya.

" Aku akan tunggu jawapan kau dan kalau kau tak sudi , aku tak akan paksa "

Agak sayu kedengaran suara taehyung. Hembusan nafas berat mengakhiri kata-katanya. Dia tahu , mana mungkin Soyeon menyukai lelaki sepertinya kan ?

" saya...saya pun suka kan awak , Taehyung "

Walau berat bibirnya ingin berkata tapi dia tak mahu menahan perasaan cintanya yang menumpuk untuk sekian lama.

Taehyung menguntum senyum. Bahu gadis itu di cengkam lembut sambil matanya merenung romantis.

" Apa kata , kita lupaka tentang 365 hari tu dan mula kan lembaran baru ? "

-

Taehyung mengerling sekilas Soyeon daripada kaca lut sinar bilik kerjanya. Gadis itu kelihatan manis dengan blaus ungu dan seluar boot-cut berwarna beige. Dia menongkat dagu , mengamati kecantikan gadis itu dengan senyumannya yang tak lekang di bibir.

Hari ini , bagaikan hari indah bagi mereka berdua. Mereka benar-benar menjalani hidup sebagai sepasang suami isteri sekarang ini.

Pagi mereka di awali dengan pelukan dan morning kiss sebelum bersiap untuk pergi kerja. Soyeon menggosok baju kemejanya dan menyediakan sarapan pagi.

Taehyung benar-benar mengimpikan kehidupan rumah tangga seperti itu. Tetapi , hanya satu saja yang dia tunggu-tunggukan. Dia perlu sabar dan menunggu sehingga gadis itu bersedia menjalani malam pertama mereka berdua.

Aish tak sabar.

Taehyung menekan alat yang ada di tepinya itu , soyeon menoleh sekilas. Isyarat Taehyung yang menyuruhnya masuk di balas dengan anggukan dan senyuman manis.

Kakinya mula di atur menuju ke bilik kerja jejaka itu.

" Tuan kim panggil saya ? "

Taehyung mengangguk dan menekan alat kawalan jauh untuk menutup langsir bilik kerjanya. Dia mahu berdua-duaan dengam gadis itu sekarang ini.

" Come here " Taehyung menepuk ribanya. Mengisyaratkan supaya wanita itu duduk di atas ribanya.

" Awak , kita masih di tempat kerja kan ? "

Soyeon tersenyum malu. Wajahnya yang berona merah di tekup menggunakan kedua-dua tangannya.

" Aku tak kisah , aku nak kau sekarang ni "

Soyeon berdehem dan akur kan saja permintaan jejaka itu. Dia melabuh punggung di atas riba Taehyung secara berhadapan. Tangan kekar jejaka itu memeluk erat tubuh nya.

Taehyung menyebamkan wajahnya pada leher soyeon. Sekali sekala dia kucup nakal leher gadis itu membuatkan soyeon kegelian.

" Taehyung , kawal lah diri awak tu. Kita masih dekat tempat kerja kan ? "

" kalau macam tu , jom kita pulang rumah ? "

" aish awak ni .. " meleret saja soyeon berkata sambil bibirnya memuncung. Taehyung yang tak tertahan mengucup sekilas bibir muncung soyeon itu. Membuatkan gadis itu membeku di tempatnya.

" you know , i want to be with you all the time "

To be continue..

Eip jangan senang dulu gaes 🌚✌

365 DaysTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang