Episode 26

405 9 0
                                    

Selin pun langsung mendekat kearah sumber suara itu, Meskipun ketakutan datang menyelimutinya. "Tapi kalau benaran hantu?, aakkhhh" Selin pun langsung melangkah mundur, Namun suara itu pun kembali lagi Selin dengar, "Kok suara nya seperti orang lagi mimpi ya" gumam Selin, dan semakin tajam lagi suara itu terdengar " iya,,,suara itu berasal dari rak buku ini, tapi bagaimana ada suara disini?, inikan rak buku" tunjuk Selin sambil melangkah untuk lebih dekat lagi. "Aakkhh mungkin ilusi aku aja kali".

"Mahhh....Maahhh Daniel rindu hiks.hiks". Itulah yang Selin dengar sedari tadi. "Apa? Mah? Apa tuan Daniel ada di dalam rak buku ini? tapi bagaimana bisa?" tanya Selin bingung. "Mahhh, Daniel butuh mama". tangis Daniel lagi.

"Yaa ampun, ini benar-benar suara tuan Daniel" ucap Selin langsung membongkar-bongkar rak buku itu, "Tapi bagaimana bisa aku menemukannya?" Dengan rasa penasaran, Selin pun selalu mencari sesuatu di dalam rak buku itu. "Ini apa?" tanya Selin saat tangannya menyentuh sebuah tombol, tapi Selin tetap menekan tombol itu. Dan detik itu pula Rak buku itu bergeser,  membuat Selin melompat kaget.

"Astagaa" kaget Selin. Namun dia tetap melangkahkan kakinya untuk masuk keruangan itu. "What...tu-tuan Daniel" kejut Selin. Dan langsung mendekat kearah Daniel, "Yaa ampun, apa yang membuat tuan seperti ini?". Selin pun langsung mendudukan dirinya di bibir Ranjang super mewah Daniel. Lalu melap keringat Daniel dengan tangannya sendiri. "Tuan, kenapa kamu sangat kesepian Sekali? Apa masalah yang tuan hadapi? Apa tuan tidak punya teman untuk berbagi?", Dengan rasa tidak takut, Selin pun mengusap-usap kepala Daniel dengan Lembut dan penuh kehangatan. Seperti tau apa yang Daniel butuhkan saat ini. Seketika Daniel pun kembali tidur nyenyak. "Selamat tidur tuan, Semoga mimpi indah, dan Maafkan aku tuan yang telah melewati batas ku" bisik Selin langsung keluar dari ruangan itu dan kembali melakukan pekerjaan yang sempat tertunda.

15 Menit pun telah berlalu, kini Selin telah selesai membersihkan ruangan Daniel. dan langsung mengumpulkan kembali peralatannya. "Huuffffff,,,,, Akhirnya siap juga" gumam Selin dan langsung meninggalkan ruangan Daniel.

.

Pagi ini Daniel sangat senang, Dia-pun langsung terbangun dari tidurnya. "kenapa aku merasa seperti ada seseorang ya, yang mengusap-usap kepala ku" gumam Daniel sambil menyentuh kepalanya. Namun Daniel tidak mau ambil pusing, Diapun langsung melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

15 menit di dalam kamar mandi, Daniel pun langsung keluar, dan segera memakai pakain kantornya yang selalu tersedia di dalam lemari. Kemudian Daniel keluar dari dalam kamarnya.

"Pagi tuan" sapa Harsan sopan.

"Bagaimana dengan makan malam-nya?" Tanya Daniel the poin.

"Tuan Thomas sangat marah tuan, saat mereka tau tuan tidak datang".

Hmmmm Daniel pun langsung tersenyum sinis..

"Tuan Thomas tidak akan pergi dari Mension, sebelum tuan pulang ke Mension".

"Biarkan saja, kita akan lihat, sajauh mana paman akan bertindak" ucap Daniel Sinis.

Harsan pun langsung mengalihkan pembicaraannya, "Apa tidur tuan nyaman?"tanya harsan, Soalnya Daniel selalu menggunakan obat tidur agar bisa tidur dengan nyenyak, Namun kali ini berbeda, Daniel ketinggalan obat tidurnya di dalam mension. dan tampak wajah Daniel sangat segar.

"Hhmmmm....tidak seperti biasanya, malam ini terasa sangat nyaman".

Harsan pun langsung menganggukkan kepalanya, lalu Harsan bertanya lagi "Apa tuan Daniel membawa obat tidur tuan?".

"Tidak,,, Aku pun bingung, kenapa malam itu aku merasa sangat nyaman, seperti ada seseorang yang menemani ku dan mengusap-usap kepala ku dengan penuh kasih sayang. Akupun sangat menyukai usapan itu, dan membuatku langsung tertidur dengan nyaman, dan tangan itu seperti tangan ibuku" jawab Daniel dengan membuang nafas  panjang.

Harsan pun kembali mengangguk, dan tampak Daniel dan Harsan tidak ada merasa curiga.

**********

Sedangkan dilain tempat, Varon sedang kedatangan tamu, yang tak lain adalah Radit, Yoga dan juga Agung.

"Bagaimana ini tuan? apa yang akan kita lakukan untuk membalas Daniel?" tanya Radit dengan kesal.

Tampak Varon masih sangat marah, Dia selalu mengumpat Daniel, Ingin sekali Varon langsung membunuh Daniel dan mematahkan semua anggota tubuhnya.

"Tuan, bagaimana kalau kita membayar seseorang untuk segera membunuhnya langsung" saran Agung.

"Tidak,,,,Aku tidak mau dia langsung mati begitu saja, aku ingin membuatnya mati secara perlahan, sampai dia sudah muak untuk hidup" jawab Varon dengan sangat geram.

"Jadi, apa yang akan kita lakukan tuan?" tanya Yoga.

"Aakkkhhhhh..." Varon langsung teriak, sampai membuat ketiga sejoli itu merinding ketakutan mendengar teriakan Varon.

"Daniel,,,,, Cepat atau lambat aku akan menghancurkan hidup mu" ucap Varon dengan mengepal kedua tangannya.

.

Hari pun sudah malam, dan telah menunjukkan pukul 7 Malam. Dan Daniel pun telah berada didepan Mension mewah itu.

"Selamat malam tuan" sapa Mahesa dan para pelayan lainya dengan hormat.

Dan seperti biasanya Daniel langsung masuk kedalam mension. Thomas dan Berli pun langsung tersenyum saat Daniel datang.

"kak Daniel" Sapa Rara tersenyum dan langsung menghampiri Daniel, dan dengan manjanya Rara langsung merangkul lengan kanan Daniel. Namun Daniel langsung menepis tangannya Rara, dan membuat nyali Rara seketika menciut.

"Duduklah dulu Niel" ucap Thomas.

Daniel pun langsung duduk diatas sofa empuk itu, dan menyilangkan kedua kakinya dengan angkuh. "Apa tujuan paman datang kesini" tanya Daniel too the poin.

"Tidak ada apa-apa, Paman dan bibimu hanya merindukan mu saja, karna paman dan bibi sudah sangat lama sekali kami tidak datang kesini untuk melihat mu, kamu tau sendiri kan, paman sangat sibuk ngurusin Rara dan juga Rere yang baru saja selesai kuliah. jawab Thomas tersenyum.

"Iya Niel, Masa kamu tidak merindukan paman dan bibi, dan juga Rara dan Rere?" sambung Berli ibunya Rara dan Rere.

Sedang Rara dan Rere hanya Tersenyum haru, saat memandangi wajam tampa Daniel, "Sejak kapan kak Daniel bisa setampan ini?"Batin Rara

Sedangkan Rere hanya berpikir biasa aja, tidak ada pikiran macam-macam, hanya saja Rere tetap menikmati ketampanan Daniel.

Hhmmmm, Daniel pun langsung tersenyum sinis, "Apalagi yang paman rencanakan sekarang?" tanya Daniel.

"Niel,,, Paman tidak ada madsud apa-apa, Paman hanya mengabulkan permintaan papa kamu, untuk menjaga mu, sebelum mereka berangkat waktu itu" ucap thomas.

"Menjagaku? tanya Daniel bingung. Paman, aku bukan anak kecil 5 tahunan lagi yang perlu dilindungi" teriak Daniel bangkit dari duduknya dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya. tampa mendengarkan Ucapan Thomas lagi.

Brakkk......(suara pintu kamar Daniel)

Thomas, Berlin dan juga anak-anak mereka ikut terkejut, saat Daniel membanting keras pintu kamarnya.

"Udah sayang, besok kita bicara lagi dengan Daniel secara baik-baik" saran Berli istri Thomas.

Sedangkan dibalik pintu, Daniel pun langsung meremas kuat rambutnya dengan frustasi, "Aku sangat membenci klian semua" ucap Daniel mengepal kedua tangannya, dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat gerah dan juga sangat lengket.

.

.

.

.

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang