Episode 47

412 7 2
                                    

Setelah itu Daniel langsung mengantar pulang Selin ke Kontrakan-nya, "Makasih ya Niel" Ucap Selin didalam mobil.

"Iya sayang" Daniel tersenyum manis.

"Kalau gitu aku turun dulu" Selin langsung membuka pintu mobil Daniel.

"Kalau ada perlu apa-apa tinggal telpon saja" Ucap Daniel.

"Iya" Balas Selin.

Daniel langsung menjalankan mobilnya menuju perusahaan. Sesampainya Daniel di kantor, Dia langsung menuju ruangannya.

"Bagaimana Har persiapan-nya?" Tanya Daniel duduk dikursi kebesarannya.

"Sesuai dengan yang tuan inginkan" Jawab Harsan.

"Bagus" Daniel kembali fokus bekerja.

"Tuan bagaimana dengan wali Nona Selin?" Tanya Harsan lagi.

"Mmmm nanti aku akan tanyakan langsung dengan Selin" Jawab Daniel.

"Baik tuan"

.

Pulang dari kantor Daniel langsung menghampiri rumah kontrakan sederhana Selin.

Tok... tok...

"Iya Sebentar" Ucap Selin dari dalam.

Ceklek....

"Eekkhh Niel..... Ayokk Masuk...." Ucap Selin senang.

"Kamu udah makan?" Tanya Daniel sambil duduk di atas ranjang Selin.

"Udah, Emang kamu belum makan?" Selin khawatir.

"Belum" Jawab Daniel jujur.

"Ya udah... Tunggu bentar, Aku siapin dulu" Selin berjalan kearah Dapur kecilnya.

"Aku ikut" Daniel mengikuti langkah kaki Selin.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Selin sambil melihat bahan-bahan yang ada di dapur.

"Terserah" Jawab Daniel sambil memperhatikan Selin.

"Mmmm gimana kalau sambal bakar ini aja" Tunjuk Selin kearah Daniel.

"Kalau kamu yang masak pasti enak" Daniel tersenyum.

"Baiklah...."

15 Menit kemudian Selin telah selesai masak,  Dia menata rapi diatas meja makan yang ada didapur.

"Ayok dimakan" Selin duduk dihadapan Daniel.

"Iya" Daniel langsung menyendoki kepiring ya.

"Kalau enggak enak, Bilangin ya" Selin fokus memperhatikan Daniel..

"Mmmmm" Angguk Daniel. Kemudian Daniel menyendok kedalam mulut nya. Satu suap Daniel langsung menaikkan satu alisnya.

"Kenapa?" Tanya Selin khawatir.

"Ini kok enak sekali" Puji Daniel tersenyum.

"Benarkah?" Tanya Selin senang.

"Iya, Kamu bukan hanya saja cantik, Tapi Kamu itu sangat berbakat sayang" Puji Daniel lagi.

"Hehe Terima kasih sayang" Selin langsung mencium pipi Daniel.

"Curang" Ujar Daniel memberhentikan makannya.

"Kenapa?" Tanya Selin bingung.

"Kalau kamu mau cium, Tunggu siap aku makan dulu" Jawab Daniel licik.

"Hmmm mesum...." Ledek Selin.

"Sama calon sendiri enggak apa-apa kan?" Ucap Daniel mengedipkan sebelah matanya.

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang