"Bereskan mereka" Ucap Harsan mengikuti Daniel.
"Baik tuan" Angguk mereka.
Sesampainya Daniel dan Harsan di rumah sakit, Dokter Revan langsung menghampiri, "Apa kalian baik-baik saja?" Tanyanya dengan khawatir.
"Mmmm kami baik-baik saja" Jawab Daniel.
"Syukurlah" Hela Revan.
"Bagaimana dengan Selin?" Tanya Daniel.
"Nona Selin baru saja selesai melewati masa kritisnya"
"Apa?" Kejut Daniel semakin sangat khawatir.
"Shuueett kamu tenang dulu, Semua sudah baik-baik saja" Tenangkan Revan.
"Bagaimana aku bisa tenang Revan, Sedang akan istri ku....
"Dan sekarang nona Selin sudah beristirahat, Jadi giliran kamu yang harus diperiksa ok"
"Hhuuuffffffhhhhhhh" Hela Daniel dengan nafas panjang, "Terus, Bagaimana bisa Selin mengalami masa kritis?"
"Sewaktu perjalanan kerumah sakit, Nona Selin mengalami pendarahan, Tapi kamu tenang saja Niel, Istri dan Bayi kamu sangat kuat kok" Senyum Revan.
"Mmmmm terima kasih Rev"
"Kalau gitu sekarang kamu ikut aku" Ajak Revan keruangan ya.
Daniel dan Harsan pun mengikuti langkah kaki Dokter Revan.
Setelah Revan selesai mengobati luka Daniel, "Apa mereka mati semua?" Tanya Revan.
"Varon berhasil melarikan diri, Namu aku sempat menembak kaki kanan ya" Jawab Daniel bangkit dari atas bangkar.
"Oohhhh, Terus Smith?"
"Dia sudah mati"
"Kamu yakin dia sudah mati?"
"Mmmmmm" Gumam Daniel.
Kemudian Revan melirik Harsan, Seperti meminta kejelasan.
"Mmmmmm" Ikut Angguk Harsan.
"Hhhuuuuffffhhhmmmm" Lega Revan, "Syukurlah, Manusia seperti dia itu memang pantas untuk mati" Ucap Revan sambil mengingat kejadian kemarin.
"Terus bagaimana dengan keadaan Mahesa?" Tanya Harsan.
"Mahesa juga sudah melewati masa kritisnya selesai operasi" Jawab Revan. "Namun banyak juga pelayan dan penjaga keamanan rumah mu yang meninggal" Ucap Revan sedih.
Mereka pun langsung mendiam bisu didalam ruangan itu, Kemudian "Kirimkan uang pasangon kepada keluarga mereka semua" Ucap Daniel merasa sangat bersalah.
"Baik tuan" Jawab Harsan.
"Aakkkhh iya, Apa media ada yang tahu soal ini?"
"Tidak tuan, Semua langsung ditangani" Jawab Harsan lagi.
"Bagus" Puji Daniel.
"Pergilah, Temui keluarga mereka"
"Baik tuan" Angguk Harsan langsung keluar dari ruangan itu"
"Antar aku keruangan Selin" Ucap Daniel kepada Revan.
"Baiklah" Revan pun mengantar Daniel keruangan Selin.
Sesampainya mereka didepan ruangan Selin, Daniel pun langsung masuk kedalam, "Sayang" Panggil Daniel menghampiri Selin yang terbaring. "Sayang" Panggilnya lagi sambil menggenggam tangan kanan Selin dengan erat.
"Kalau gitu aku keluar ya Niel" Ucap Revan.
"Mmmmmm" Angguk Daniel masih fokus kepada Selin.
"Sayang, Apa kamu sangat kesakitan? Apa aku terlambat datang menolong mu?" Ucap Daniel sambil bertanya-tanya kepada Selin yang tertidur. Namun tidak ada jawaban dari Selin.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Mafia My Husband
ActionPenantian cinta Daniel setelah bertahun-tahun lamanya. padahal tampa Daniel sadari Selin selalu berada di sekitanrya.