Boss Yang Tampan
DENGAN LANGKAH payah Suny pergi menuju parkiran untuk pulang. Dia sudah terlalu capek karena kesibukannya hari ini. Rambutnya yang sebelumnya tergerai indah sudah dia ikat rapi agar tidak mengganggu selama dia bekerja tadi.
Anak rambutnya berterbangan saat desir angin menghembus wajahnya. Manik mata hitamnya memandang matahari sore yang sebentar lagi akan tenggelam.
Saat Suny sedang menikmati pemandangan itu tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Dia benar-benar kaget bukan main. Karena sama sekali tidak menyadari kehadiran orang itu.
"Bagaimana harimu. Apa bekerja dengan boss tampan itu menyenangkan? Ah sudah pasti sangat menyenangkan!" tanya Hana dengan nada suara bersemangat.
"Kamu mengagetkanku saja," keluh Suny mengusap dadanya.
Hana balas tertawa geli."Maaf membuatmu terkejut. Hanya saja aku terlalu bersemangat tentang boss tampan itu."
"Bekerja dengannya sama sekali tidak menyenangkan seperti yang kamu kira. Seharian aku sibuk mengurus semuanya. Sementara dia seenaknya saja pulang cepat. Benar-benar menyebalkan," gerutu Suny seraya melanjutkan jalannya menuju parkiran.
"Benarkah begitu? Kalau Aku sih rela bekerja lembur jika menjadi sekretaris pribadinya. Melihat wajahnya saja sudah membuatku sangat bersemangat," komentar Hana sambil senyum-senyum sendiri mebayangkan hal itu.
Suny mendengus kesal kemudian memutar bola matanya. "Sepertinya pikiranmu sudah benar-benar teracuni oleh wajahnya."
"Setidaknya aku tidak buta sepertimu. Maksudku, bagaimana bisa kamu tidak kagum pada boss itu? Bahkan aktor-aktor di film yang kutonton tidak memiliki wajah setampannya. Dia benar-benar pria idaman yang hanya bisa kubayangkan selama ini," ujar Hana tidak henti-hentinya memuji Seokjin.
"Siapa bilang aku tidak kagum padanya?" kilah Suny mempercepat langkah kakinya ketika sampai di tempat parkiran dan melihat mobilnya dari kejauhan.
"Jadi kamu sebenarnya juga kagum padanya kan! Sudah kuduga."
"Tapi hanya sedikit," timpal Suny tersenyum kecil pada sahabatnya itu.
"Kenapa hanya sedikit. Apa dia kurang begitu tampan bagimu?"
"Tidak juga. Hanya saja rasa benciku jauh lebih besar saat ini padanya."
Hana mengerutkan keningnya memerhatikan Suny dengan raut wajah bingung. "Kamu ini aneh. Kenapa kamu bisa sangat benci padanya. Padahal baru mengenalnya satu hari."
Suny hanya merespon dengan dengusan geli. Hana itu tidak tahu seberapa lama dia telah mengenal Seokjin. Tapi lebih baik dia tidak memberitahukan hal tersebut pada sahabatnya itu.
"Ah, kenapa juga aku memarkirkan mobilku di sana. Rasanya jauh sekali. Suny sampai jumpa lagi besok!" pamit Hana berlari kecil menuju mobilnya yang terparkir cukup jauh dari mobil milik sahabatnya itu.
"Padahal datang lebih pagi dariku. Seharusnya memilih tempat yang lebih dekat sedikit. Pasti karena ingin dekat dengan mobilnya si Bong," komentar Suny menggelengkan kepalanya memerhatikan wanita itu yang kini sudah menjauh.
Saat Suny hendak membuka pintu mobilnya. Terdengar suara orang yang memanggil-manggilnya dari jauh. Membuat dia berbalik untuk melihat orang itu.
Ternyata Joowon teman satu ruangannya. Tumben sekali pria itu memanggilnya. Padahal saat sedang bekerja saja pria itu jarang sekali bicara. Joowon berjalan mendekati Suny dengan langkah cepat.
"Boss baru itu. Dia bilang ingin mengajak kita berdua bertemu. Mungkin sebuah perayaan kecil hari pertama dia bekerja di sini. Barusan aku mendapat telpon darinya," jelas Joowon yang bermaksud memberi tahu Suny tentang hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...