Seokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa.
***
Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...
HARI INI Seokjin berencana untuk pergi ke rumah sakit. Dia ingin memeriksa kesehatannya sebelum berangkat ke luar negeri untuk kegiatan bisnis.
Dalam perjalanan menuju ruangan tempat dia akan diperiksa. Ada perawat yang berteriak meminta jalan. Mereka tergesa-gesa sekali. Seokjin perhatikan rupanya mereka sedang membawa pasien yang sebentar lagi akan melahirkan.
Seokjin tampak tidak asing dengan suara pasien wanita itu. Tapi dia tidak dapat dengan jelas melihat sosoknya. Akhirnya dia pun kembali memutuskan untuk pergi ke ruangan yang dia tuju.
Seokjin menemui dokter yang biasa memeriksanya di rumah sakit itu. Dokter itu mengatakan padanya untuk berbaring pada ranjang pasien. Dan mulai mengecek kesehatan dari pria itu.
Setelah selesai dokter itu kembali menyuruh Seokjin untuk duduk kembali di meja konsultasi. "Semuanya baik, tidak ada tanda-tanda yang menunjukan gejala penyakit apapun. Hanya saja, Anda terlihat sangat cemas."
Ya, Seokjin juga pikir begitu. Entah kenapa hari ini dia merasa sangat cemas tanpa sebab. Seperti ada sesuatu yang sangat penting terjadi hari ini. Tapi dia tidak tahu apakah itu.
Setelah pemeriksaan kesehatannya selesai. Seokjin bersantai di balkon rumah sakit ditemani dengan satu kaleng minuman soda. Dia menatap pada indahnya pemandangan kota Seoul pagi itu.
Kecemasan yang sedari tadi menguasai dirinya perlahan sirna. Seperti ada beban yang telah terangkat dari dirinya. Di saat seperti itu. Dia malah teringat dengan Suny kembali. Kira-kira bagaimana kabar wanita itu sekarang?
Mata hitamnya yang tajam. Menerawang pada seisi kota. Angin berhembus memainkan rambutnya. Sampai sekarang, dia masih sangat merindukan sosok wanita itu.
Seokjin menghela napasnya dan memutuskan untuk pulang saja. Dalam perjalanan dia tak sengaja melewati ruangan tempat dimana bayi-bayi yang baru lahir di rawat.
Ada beberapa orang ayah yang sedang menonton anak mereka yang baru lahir dari balik dinding kaca ruangan itu. Seokjin iseng saja ikut melihat bayi-bayi yang baru lahir tersebut.
Dari sekian banyak bayi yang ada di sana. Ada satu bayi yang mencuri perhatian Seokjin. Bayi itu memiliki mata yang indah dan pipi yang menggemaskan.
Tertera di keranjang bayi itu nama dari bayi menggemaskan tersebut. "Kim... Yoosun," ucap Seokjin menyebutkan nama dari bayi itu. Kemudian tersenyum tipis.
Entah mengapa dia merasa memiliki suatu ikatan dengan sosok bayi bernama Yoosun itu. Suara telepon berbunyi dan Seokjin buru-buru mengangkatnya. Ternyata itu adalah panggilan dari asistennya. Dia lupa jika harus segera menghadiri rapat sebentar lagi.
Seokjin menatap pada bayi bernama Yoosun itu sekali lagi. Semburat senyum terukir di wajahnya. "Sampai berjumpa lagi Kim Yoosun." Setelah itu dia pun melangkahkan kakinya pergi dari sana.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
