3

386 55 18
                                    

My Prince Friend 2

SUNY MEMANDANGI wajah Seokjin yang sudah terlelap tidur. Dari dulu dia suka melihat cowok itu ketika tidur. Perlahan jari-jemarinya menyingkirkan rambut yang menutupi wajah milik Seokjin.

Rambut cowok itu sudah lebih panjang sekarang. Kemarin-kemarin Suny sudah menyuruh untuk memotong rambutnya. Tapi sepertinya Seokjin kelupaan atau memang sengaja untuk memanjangkannya.

Suny tersenyum geli menyadari sesuatu. Dia merasa mereka berdua sangat begitu dekat pun juga terasa begitu jauh. Sampai sekarang dia masih bertanya-tanya.

Kenapa cowok itu tidak pernah menyatakan perasaannya pada dirinya?

Walaupun Suny tahu perasaan Seokjin untuk dirinya ada. Tapi dia butuh sesuatu yang lebih. Dia ingin sebuah pengakuan. Hanya itu saja.

Apa lagi alasan Seokjin? Bahkan Kak Wonju saja sampai melamarnya. Itu tandanya kalau pria itu benar-benar serius denganya. Meski sayangnya dia tidak memiliki perasaan yang sama.

Apa Seokjin tidak benar-benar serius padanya? Atau mungkin dirinya belum cukup pantas untuk mendapatkan pengakuan itu?

Suny sudah cukup lama menunggu. Tapi Seokjin seolah menarik ulur hatinya. Bahkan terasa ingin melepaskan dirinya. Suny tahu kalau di belakangnya cowok itu sudah dekat dengan cewek lain.

Jadi apakah salah jika dia pun mulai mencoba melonggarkan ikatan ini. Agar tidak tertarik ke dalam kesedihan yang dia tidak inginkan.
Kenapa Seokjin melakukan ini semua? Apakah dirinya masih belum cukup untuk cowok itu?

Padahal apa yang Seokjin lakukan hanyalah akan menghancurkan segalanya. Ketika dia ingin mendapatkan dua cinta perempuan. Cowok itu tidak tahu kalau dia akan kehilangan satu cinta di antaranya.

Dan jika salah satunya harus pergi. Itu adalah Suny sendiri. Karena dia tidak mau untuk berbagi cinta Seokjin dengan cewek lain. Tidak akan pernah.

Suny ingin menjadi satu-satunya. Kalau tidak begitu, sampai kapanpun mereka tidak akan pernah bersatu. Dia memang egois. Lagipula siapa juga yang mau cintanya dibagi.

Harta yang dibagi mungkin akan terbagi rata. Tapi cinta cowok pada dua perempuan yang berbeda tidak akan pernah adil.

Perlahan Suny mengusap wajah Seokjin. Seperti saat ini dia memberikan kasih sayangnya ketika cowok itu tertidur pulas. Mungkin saja Seokjin belum begitu menyadari cinta tulusnya.

Cahaya sinar matahari pagi di luar jendela mengusik tidur Seokjin. Dia  paling tidak bisa jika ada cahaya ketika tidur. Mungkin semalam Suny lupa menutup gordengnya.

Saat dia hendak menutup gordeng di sampingnya. Tangannya terasa tertindih sesuatu. Ketika dia melirik ke sampingnya. Ternyata ada Suny di sana. Apa cewek itu menemaninya semalaman suntuk? Sampai ketiduran begitu.

Seokjin melepaskan kompresan di dahinya. Sepertinya keadaanya sudah membaik dari semalam. Terdengar panggilan telepon. Dia pun beranjak mencoba meraih ponsel di atas meja di sampingnya.

Ternyata panggilan dari Yuun. Teman sekelasnya. Cewek itu bilang padanya untuk segera pergi ke kampus. Dia sudah menunggu untuk dijemput olehnya.

Seokjin membalas kalau dia akan segera menjemput cewek itu. Tunggu saja. Setelah menutup telepon itu. Dia menatap wajah Suny yang masih tertidur pulas.

Perlahan dia menarik tangannya dari tindihan kepala cewek itu. Seokjin beranjak dari kasur. Dia menaruh bantal di bawah kepala Suny.

"Suny aku pergi duluan ya. Terima kasih sudah merawatku semalam. Nanti kalau tidak lupa. Aku akan mampir ke toko ikan hias dan membelikanmu ikan yang baru," ucap Seokjin tersenyum tipis kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar itu.

My Prince Friend - Kim Seokjin BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang