Tidak Bisa Lari Lagi
"AKU KEREN kan saat menari balet," puji Mihi pada dirinya sendiri ketika selesai latihan. Dia melihat Yoosun mendengus geli."Lumayan, aku kira kamu hanya jago mengomel saja," ucap Yoosun yang membuat cewek itu balas memanyunkan bibirnya tidak senang.
"Kita sudah selesai kan? Apa kamu ingin langsung aku antar pulang?" sambung Yoosun bersiap menuju parkiran.
"Jangan dulu!"
"Sehabis latihan balet aku biasanya makan siang dulu. Kamu juga lapar kan? Kalau begitu kita makan dulu saja," ajak Mihi berjalan lebih dulu tanpa menunggu jawaban dari cowok itu.
Akhirnya mereka pergi ke salah satu restoran yang sangat mewah. Benar-benar Mihi itu super kaya pikir Yoosun. Untuk makan siang saja harus di tempat semewah ini.
Belum lagi Mihi yang sengaja memesan pelayanan VIP di atap gedung yang harganya tidaklah murah dan wajar bagi anak yang masih bersekolah. Yoosun jadi canggung sendiri berada di sana.
"Ada apa denganmu? Apa kamu tidak suka makanannya?" tanya Mihi pada Yoosun saat melihat cowok itu hanya diam saja dari tadi.
"Bukan begitu, hanya saja aku tidak terbiasa makan dengan suasana seperti ini," jelas Yoosun yang merasa tidak enak karena terus diperhatikan oleh beberapa pelayan yang berdiri di dekat meja mereka.
Menyadari hal itu akhirnya Mihi menyuruh agar pelayan-pelayan itu untuk pergi dari sana. "Mereka sudah pergi. Sekarang ayo makan, kamu lapar kan?"
Yoosun pun bisa makan tanpa merasa canggung lagi. Makan di tempat seperti itu bukanlah hal yang biasa baginya. Jadi wajar jika dia agak merasa risih dengan adanya pelayan-pelayan itu.
Saat mereka tengah sibuk makan entah kenapa, Mihi malah memerhatikan Yoosun. Membuat cowok itu jadi heran sendiri.
"Ada apa?" bingungnya diperhatikan oleh cewek itu sembari masih sibuk mengunyah makanan di dalam mulutnya.
"Mmm. Jujur saja sebenarnya apa kamu sudah punya pacar?" tanya Mihi yang membuat Yoosun yang tengah sibuk dengan makanan di mulutnya tersedak sampai terbatuk-batuk.
"Kenapa tiba-tiba kamu bertanya tentang hal itu?"
"Yaaa, aku hanya penasaran saja."
"Aku sama sekali belum pernah pacaran. Entahlah, aku merasa lebih senang sendiri dan menghabiskan waktu dengan membaca buku," ungkap Yoosun kembali sibuk dengan makanan di piringnya.
"Kalau aku minta kamu buat jadi pacarku mau gak?" ucap Mihi dengan santainya di sertai seringai manisnya.
Yoosun terdiam sesaat menatap bingung pada Mihi. Apa cewek itu sedang bercanda atau bagaimana? Pikirnya yang masih tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.
"Jika kamu bercanda, itu sama sekali tidak lucu. Kalau pun kamu serius aku jelas tidak mau," balas Yoosun menatap dingin pada cewek itu.
"Aku hanya bercanda kok," sahut Mihi tertawa geli kembali sibuk menyendok makanan di depannya. Padahal dia sangat malu bukan main.
Mihi merasa ingin lari saja dari sana. Kenapa juga dia tiba-tiba bertanya masalah serius seperti itu di waktu seperti ini? Untung saja dia dapat berpaling dari rasa malunya dengan kedok bercanda.
"Lagian sudah aku bilang kan? Kamu itu bukan tipeku," sambung Yoosun membuat Mihi meremas sendok di tangannya gemas.
"Dan aku juga bilang kalau kamu juga bukan tipeku," balas Mihi mengerlingkan matanya pada cowok itu sok cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...