"Ibu," panggil anak kecil itu berlari ke dapur apartemen. Dia melihat ibunya yang sedang sibuk menyiapkan bekal untuknya hari ini. Rencananya mereka akan pergi ke wahana mainan anak-anak."Iya," jawab Suny lembut pada puteranya yang baru berumur 6 tahun itu.
"Nanti kita naik mobil-mobilan ya!" seru Yoosun semangat. Suny balas mengangguk dengan senyum hangatnya.
Setelah menyiapkan semuanya. Suny dan Yoosun pergi ke lokasi wahana itu. Saat di dalam bus Yoosun tak henti-hentinya tersenyum. Suny mengusap rambut putranya itu gemas.
Begitu sampai di sana, Yoosun langsung mengajak ibunya untuk bermain wahana mobil-mobilan. Ternyata orang dewasa juga boleh main. Jadi Suny juga ikut puteranya bermain itu.
"Ibu awass," seru Yoosun menabrak mobilan yang Suny naiki.
"Kamu jahil ya." Suny balas menabrak pelan mobil milik puteranya juga tertawa.
Mereka berdua lalu memutari arena itu bersama-sama. Yoosun di depan dan Suny di belakangnya. Sesekali tawa terdengar dari keduanya.
Setelah puas bermain mobil-mobilan. Yoosun melihat ada orang-orang yang sedang asik menggambar sesuatu. Sebuah kotak kecil berwarna putih.
"Mau coba?" tawar seorang wanita yang sepertinya menjaga wahana itu pada Yoosun.
Yoosun menatap pada ibunya, seolah bertanya apa dia boleh bermain itu. Suny balas memberikan anggukan kecilnya tanda memperbolehkan.
Dengan semangat Yoosun menerima kotak-kotak putih itu dan spidol warna dari wanita penjaga itu. Dia menggambar sebuah bintang-bintang di kotak itu.
Katanya kotak itu bisa di jadikan tempat untuk menabung uang atau menyimpan sesuatu. Yoosun memberi tahu ibunya nanti akan mulai rajin menabung.
Wanita penjaga bertanya kepada Yoosun kenapa dia menggambar 3 kotak putih itu. Yoosun menjawab kalau satu kotak untuk dirinya, satu kotak untuk ibunya dan satu lagi untuk ayahnya jika suatu saat pulang ke rumah.
"Memangnya, ayahmu sekarang dimana?"
"Dia sibuk bekerja, mungkin pekerjaan ayahku sangat banyak sampai tidak bisa pulang ke rumah sampai sekarang."
Wanita itu mengerutkan dahinya. "Kamu belum pernah bertemu ayahmu ya? "
"Belum, tapi aku pernah melihat fotonya, ayah ku sangat keren dan ibuku bilang wajah kami sangat mirip," jawab Yoosun seraya tangannya sibuk mewarnai kotak-kotak itu.
Wanita penjaga itu menatap pada Suny. Dia hanya balas tersenyum, namun di balik senyuman itu tersimpan luka di raut wajahnya. Wanita penjaga itupun mengerti apa maksud dari senyuman Suny itu.
Setelah membayar kotak-kotak yang sudah di gambar oleh Yoosun. Suny mengajak puteranya itu untuk pergi membeli makanan.
Ketika sedang akan membeli makanan di sana. Yoosun tak sengaja berpisah dengan ibunya dan saat mencari-cari sosok ibunya dia tak sengaja menabrak seorang pria di depannya. Dia pun membungkuk meminta maaf pada pria itu.
"Tidak apa-apa," ucap pria itu pada Yoosun.
"Ayah," seru Yoosun ketika melihat wajah pria itu.
Seokjin jelas saja terkejut di panggil begitu. Sejak kapan dia punya anak laki-laki. Dia ke tempat ini karna puterinya memaksanya untuk dibelikan permen gula kapas.
"Aku bukan ayahmu," jawab Seokjin tertawa kecil. Dia menatap sekelilingnya, kira-kira ini anak siapa yang kehilangan orang tuanya.
"Tapi ibuku pernah menunjukan foto Paman padaku. Katanya itu adalah ayahku. Apa mungkin Paman ini sebenarnya ayahku?" jelas Yoosun memegang lengan baju pria itu senang.
"Tidak, mungkin kamu salah orang. Aku sama sekali bukan ayahmu," sahut Seokjin mengusap kepala anak kecil itu yang sepertinya akan menangis. Orang-orang di sekitar sana mulai menatapnya aneh. Mungkin dikira dia ayah yang tidak mau mengakui anaknya sendiri.
Sebagai gantinya Seokjin pun menawarkan untuk membelikan anak laki-laki itu permen gula kapas juga. Yoosun setuju dan ketika mengantri dia sama sekali tidak melepas genggaman tangannya pada pria itu.
"Terima kasih Paman," ucap Yoosun ketika selesai membeli permen gula kapas. Dia mulai memakan kecil permen gula kapas itu.
Seokjin mengulum senyumnya. Anak laki-laki ini menggemaskan sekali. Dia baru sadar kalau wajah anak itu memang sedikit mirip dengannya. Tapi tidak mungkin kalau itu adalah puteranya. Mungkin hanya kebetulan mirip saja pikirnya.
"Ah itu ibuku!" teriak Yoosun senang ketika melihat sosok Suny.
"Paman terima kasih ya. Sampai jumpa lagi," pamit Yoosun berlari kecil menghampiri Suny.
Seokjin ikut senang anak laki-laki itu akhirnya menemukan ibunya. Sosok wanita itu sedang berjalan, membelakangi Seokjin. Dia tidak bisa melihat wajah wanita itu. Tapi entah kenapa Seokjin seperti mengenal wanita itu. Postur tubuh dan rambut dari wanita itu seperti tidak asing baginya.
"Kamu kemana saja Yoosun. Ibu mencarimu dari tadi loh," tanya Suny ketika puteranya tiba-tiba sudah ada di belakangnya.
"Tadi aku bertemu ayah! Dia membelikan ku permen gula kapas ini, Bu," cerita Yoosun senang.
Suny mengerukan dahinya bingung. "Ayah? Siapa yang kamu maksud Yoosun?"
"Itu loh orang yang fotonya pernah Ibu tunjukan padaku. Dia di sana," jelas Yoosun membalikan badanya menunjuk lokasi pria itu tadi tapi sayangnya sosok pria itu sudah tidak ada di sana.
Suny tertawa kecil. "Dimana orang itu?Kamu salah orang mungkin."
Yoosun memajukan bibirnya cemberut. "Tadi aku memang bertemu ayah tahu. Lihat saja nanti aku akan bertemu dia lagi."
Suny merangkul tubuh puteranya itu seraya berjalan. Menenangkan Yoosun yang sedang merajuk."Iya semoga nanti kamu bertemu ayahmu ya. Tadi ibu membeli sosis saus keju kamu suka kan."
"Aku sangat suka itu!"
Yoosun kembali ceria dan melangkahkan kakinya semangat menuju taman di sana. Dia tidak sabar makan sosis saus keju yang dibelikan oleh ibunya.
bersambung...
note : hy lama tidak berjumpa. aku rindu sama kisah ini. jadi gak apa-apa kan kalau aku pengen nostalgia dengan nulis cerita ini lagi. perbagianya mungkin gak bakal panjang, paling 500 kata an. kali ini aku pengen ceritain kisah yoosun waktu masa kecilnya gitu. cerita ini selesai tahun 2021 dan sekarang 2024. sekarang aku sudah kerja jadi guru di sekolah. aku ngajar bahasa inggris sama bahasa indonesia. aku udah tua ya sekarang wkwk. waktu nulis cerita ini aku masih mahasiswa akhir. selamat bertemu kembali dengan yoosun yang menggemaskan.
love,
pangeranbulanfollow instagram @pangeranbulan__
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...