pangeranbulan🌙
"KUMOHON SELAMATKAN Yoosun. Aku sangat takut jika terjadi sesuatu padanya," pinta Suny pada Seokjin memegang tangan milik pria itu gemetaran.Seokjin merangkul tubuh Suny dalam pelukannya. Mencoba menenangkan wanita itu. Dia tahu betul pasti saat ini Suny sangat mencemaskan putera mereka. "Aku berjanji akan menemukan Yoosun dan membawa dia kembali. Kamu tenang saja."
"Bagaimana jika saat ini penculik itu melakukan sesuatu yang buruk pada Yoosun."
"Tidak perlu cemas. Aku yakin pasti dia baik-baik saja saat ini," tenang Seokjin mengusap-usap pundak Suny.
Sementara itu di suatu ruangan yang gelap gulita. Terdapat Yoosun yang badannya terikat pada sebuah kursi dan wajahnya yang tertutup kain. Dia masih belum sadarkan diri.
Ada seseorang yang masuk kedalam ruangan itu dengan beberapa pria berbadan besar di belakangnya. Cowok dengan setelan jas orange itu berjalan ke arah Yoosun. Seulas senyum tipis terukir di wajahnya.
"Jadi anak ini orangnya?" seru cowok itu membuka penutup wajah milik Yoosun yang masih belum sadar. Cowok itu tampak tertegun menyadari betapa miripnya anak itu dengan paman Seokjin. Tidak salah lagi, itulah orang yang dia incar.
"Kerja bagus," puji cowok itu tertawa senang.
"Aku ingin bicara padanya. Cepat sadarkan anak ini," perintah cowok itu pada dua pria di belakangnya. Buru-buru salah satu dari pria itu mengambil satu botol air mineral lalu menyiramkan isinya ke wajah Yoosun.
Yoosun yang tadinya masih belum sadarkan diri. Perlahan membukakan matanya. Pandanganya masih kabur. Dia samar-samar melihat ada beberapa sosok orang yang berada di hadapannya.
Yoosun terbatuk-batuk setelahnya. Efek dari obat bius tadi masih dia rasakan. Tenggorokannya terasa sangat tidak nyaman. Dia baru sadar kalau saat ini tubuhnya sedang terikat pada kursi yang dia duduki.
"Siapa kalian? Cepat lepaskan aku!" teriak Yoosun pada orang-orang itu mencoba meloloskan dirinya dari ikatan di tubuhnya.
"Tenang saja, nanti juga akan aku lepaskan," sahut cowok yang berada tepat di hadapan Yoosun. Tertawa bahagia.
"Kenapa kalian melakukan ini padaku? Apa yang kalian inginkan hah?!"
"Seharunya aku yang bertanya. Apa yang kamu dan ibumu itu inginkan? Kenapa tiba-tiba kalian datang dan tinggal di rumah itu?" Kali ini cowok itu berbicara dengan nada suara serius. Menatap tajam pada Yoosun.
"Kami tidak menginginkan apapun. Nenek sendiri yang meminta kami pindah ke sana. Lagipula siapa kamu melarang kami untuk tinggal di rumah itu?"
Kali ini cowok itu kembali tertawa aneh. Terdengar sungguh menakutkan. Mungkin hantu saja merinding mendengar suara tawanya yang menyeramkan. "Siapa aku? Kamu bertanya siapa diriku?"
Cowok itu dengan kasar mengepal dagu Yoosun. Menatap padanya dengan sorot mata penuh kebencian. "Aku, Kim Jeyun. Pewaris utama Seo Company dan akan tetap seperti itu. Jangan harap aku akan membiarkan bocah sepertimu mengambil alih perusahaan keluarga kami."
Jeyun adalah putera tunggal dari Wonju yang merupakan kakak kandung Seokjin. Saat ini dia baru saja lulus kuliah dan bekerja di perusahaan Seo Company sebagai CEO muda di sana. Jadi bisa dibilang dia adalah sepupu kandung Yoosun.
Jeyun adalah orang yang ambisius. Dari kecil dia sudah dilatih untuk mempimpin perusahaan milik keluarganya. Semua berjalan dengan lancar hingga pada suatu hari dia mendengar desas-desus tentang neneknya yang mengajak putera kandung dari paman Seokjin untuk tinggal bersama.
Tentu saja Jeyun merasa sangat terganggu dengan kehadiran Yoosun. Selama ini dia selalu digadang-gadang akan menjadi pewaris utama dan satu-satunya perusahaan keluarga itu. Tapi harapannya itu sirna saat secara tiba-tiba anak itu dan ibunya datang di tengah keluarga mereka.
Jeyun tidak ingin ada yang mengusik mimpinya. Mimpi yang dia idam-idamkan sejak masih sekolah dulu. Dia belajar dengan sangat keras hanya untuk memantaskan dirinya agar mendapatkan posisi sebagai pewaris utama perusahaan Seo Company.
Tapi si bocah bernama Yoosun itu. Dengan berani dan tidak sopannya mencoba menghalangi mimpi besarnya. Dia tidak terima jika harus bersaing dengan bocah yang bahkan tidak tahu apa-apa tentang perusahaan keluarga ini. Tidak sedikitpun.
"Aku sama sekali tidak berniat mengambil alih perusahaan keluarga ini. Jadi kamu tidak perlu khawatir aku akan mengambil posisimu. Sekarang cepat lepaskan aku," ujar Yoosun yang kesal sendiri melihat sepupunya itu. Kenapa sampai harus melakukan semua ini hanya karena posisi di sebuah perusahaan?
Dia sama sekali tidak mengerti.Jeyun kembali tertawa sangat keras. Sampai membuat Yoosun berpikir kalau sepupunya itu sudah tidak waras. "Aku tahu betul niat orang-orang seperti ibumu dan dirimu. Pasti dari awal kalian sudah merencanakan ini semua kan?"
"Merencanakan apa yang kamu maksud? Kami tidak seperti yang kamu pikirkan. Lagipula aku sama sekali tidak tertarik untuk bersaing denganmu."
Kali ini Jeyun menatap pada Yoosun lama. Seolah-olah dia sedang membaca isi pikiran cowok itu. "Apa kamu yakin?" tanyanya memastikan.
Yoosun mengangguk pelan. "Aku berjanji. Jadi lepaskan aku sekarang."
Sementara itu saat ini Seokjin dan Suny sedang dalam perjalanan menuju lokasi dimana Yoosun diculik. Untung saja polisi berhasil melacak lokasi itu dengan cepat.
Sebenarnya butuh waktu 24 jam dulu untuk melaporan kasus kehilangan orang. Tapi karena keluarga Seokjin adalah orang-orang yang elit dan terpandang. Semua dapat dengan mudah diurus.
Makanya ada banyak orang yang mengatakan. Kalau ingin hidup nyaman dan urusanmu lancar. Jadilah kaya. Meski beberapa orang berpendapat uang tidak bisa membeli segalanya. Termasuk kebahagian. Tetap saja segala sesuatu di dunia ini butuh uang untuk mendapatkannya. Termasuk apa yang membuatmu bahagia.
Mereka berdua pergi bersama beberapa rombongan polisi dan pengawal-pengawal pribadi. Meski dengan semua orang-orang itu tetap tidak membuat Suny tenang. Dia terus saja mencemaskan keadaan puteranya sekarang.
Ketika sampai ke lokasi dimana Yoosun kini disekap. Seokjin meminta pada Suny untuk menunggu di mobil saja. Bisa jadi di dalam sangat bahaya dan dia tidak ingin terjadi apa-apa pada wanita itu.
Seokjin pun masuk ke dalam bangunan bekas pabrik yang sepertinya sudah lama tidak beroprasi itu. Keadaan di sana benar-benar gelap dan pengap. Bahkan dinding-dinding temboknya sudah berlumut.
Mereka semua berpencar mencari keberadaan Yoosun yang sekarang entah berada di ruangan mana. Seokjin bersama dua orang polisi dan satu pengawal pribadinya menyusuri sudut samping gedung itu.
Hingga akhirnya mereka berhasil menemukan sebuah ruangan yang bercahaya lampu. Buru-buru mereka semua mengecek ruangan itu. Bisa jadi di sanalah Yoosun berada.
...
Np : Myyyy!!!!😭😭😭😭 asvsfgwgsgsh sumpah seneng banget di lagu Butter yg kemaren baru rilis Seokjin dapet banyak banget line ama screenstimenya😭😍😍🥰🥰✨✨
He deserve this tho🤭 Jujur kemaren pas Mv Dynamite rilis aku agak sedih liat line sama screentimenya Seokjin :(Tapi kali ini... Wooowww. Gak kuat aku di bikin meleyot semeleyotnya ama Visual Seokjin di MV Butter ini😭😭😭 namanya juga WWH kaaaan🤭
Seokjin meresahkan banget kamu ya di MV Butter ini😭😭MY PRINCE FRIEND 3, 23 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...