18

234 44 37
                                    

My Prince Friend 2

SAAT SEOKJIN mencoba membuka pintu mobil dari sampingnya terjulur tangan milik Suny yang membantunya membuka pintu mobil itu.

"Aku ingin ikut mengantarnya," tutur Suny yang tanpa Seokjin sadari mengikutinya dari tadi.

"Tidak perlu. Jangan sok baik di hadapanku. Lihat apa yang kamu telah perbuat padanya!" tolak Seokjin dengan suara penuh amarah.

Tapi Suny tidak gentar. Dia tetap memaksa masuk dan membawa tubuh Yuun yang tidak sadarkan diri ke dalam mobil.

"Aku tidak peduli apa yang kamu pikirkan tentangku. Tapi sekarang aku ingin membantu Yuun."

"Terserah apa maumu," balas Seokjin menutup pintu mobil dengan kesal. Lalu berjalan masuk ke kursi kemudi untuk berangkat menuju rumah sakit.

Dalam perjalanan Seokjin mengendarai mobilnya dengan cepat akibat cemas yang melandanya saat ini. Tangannya meremas kuat stir kemudi.

Tiba-tiba saja Yuun kembali sadar dari pingsannya. Ketika dia membuka matanya orang yang pertama kali dia lihat adalah Suny.

"Suny," panggil Yuun dengan suara lemah.

Seokjin yang mengawasi dari kaca spion kemudi, keadaan di bangku penumpang terlihat menghela napas lega mengetahui istrinya yang telah sadar kembali.

"Iya aku di sini. Apa kamu ingin minum?" tawar Suny pada Yuun yang terbatuk-batuk.

Yuun menggeleng pelan. Dengan susah payah dia meraih dan menggenggam tangan milik Suny. Lalu kemudian tersenyum kecil.

"Dari dulu aku selalu penasaran. Bagaimana rasanya menyentuh tanganmu. Ternyata rasanya sangat nyaman dan menenangkan."

Suny jadi bingung dan aneh sendiri. Kenapa Yuun berbicara seperti ini. Apa wanita itu berganti jiwa setelah pingsan tadi?

"Jika bukan karena masalah yang aku miliki. Mungkin saja sekarang kita akan menjadi sahabat baik dan bergenggaman tangan seperti ini."

Suny merasakan genggaman tangan Yuun yang mulai melemah. Dia melihat perlahan buliran air mata mengalir di ujung mata wanita itu.

"Maaf karena aku sudah jahat padamu. Termasuk Seokjin yang telah aku rebut darimu. Aku minta jika sesuatu terjadi padaku. Kumohon jaga anak ini dan Seokjin," tutur Yuun dengan mata berlinang air mata seraya mencoba tersenyum.

"Jangan mengatakan hal seperti itu. Aku yakin kamu bisa melewati ini. Kamu akan melahirkan anak yang sehat dan menjadi yang ibu luar biasa untuknya. Aku yakin itu," ucap Suny dengan mata berkaca-kaca. Dia baru sadar tentang keadaan Yuun saat ini.

Yuun menggeleng pelan. "Dokter bilang ada masalah dengan rahimku. Jika tetap mempertahankan kandunganku akan berakibat fatal nantinya. Jadi dokter menyarankan untuk mengugurkan saja bayi ini. Tapi aku menolaknya. Aku sama sekali tidak memberitahu Seokjin tentang hal ini."

"Walau dokter bilang begitu aku yakin kamu bisa melewati ini Yuun. Kamu harus kuat. Demi bayimu dan Seokjin," lirih Suny yang tak kuasa lagi menahan air matanya. Dia tidak pernah menyangka akan menangis karena wanita itu. Wanita yang sangat dia benci.

Napas Yuun kembali melemah. Dia mengeratkan genggaman tangannya pada Suny. Mencoba berbicara beberapa patah kata lagi.

"Mohon jaga anak ini dan Seokjin. Aku titipkan mereka padamu." Setelah berkata seperti itu Yuun kembali tidak sadarkan diri.

My Prince Friend - Kim Seokjin BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang