6

284 49 19
                                    

My Prince Friend 2

"BIM BANGUN. Kamu kenapa?" seru Loli yang melihat cowok itu mengigau dalam tidurnya.

Bim terbangun dari tidurnya. Wajahnya tampak berkeringat. Loli pun pergi ke dapur mengambilkan air putih untuk cowok itu. Setelah minum air putih itu baru Bim bisa menghela napas lega.

"Kamu bermimpi apa sampai seperti ini?" heran Loli, karena tidak biasanya Bim seperti itu.

Sebenarnya tadi Bim bermimpi Suny menciumnya dan dia tidak dapat menggerakan tubuhnya. Sementara di dekat jendela ada Loli yang menonton mereka seraya menangis.

"Suny dimana?" tanya Bim pada Loli. Dia ingat tadi cewek itu datang ke apartemen.

"Suny?" bingung Loli yang tidak melihat keberadaan cewek itu di sana.

Bim ingat, tadi sebelum dia tertidur cewek itu ijin ke kamar mandi. Buru-buru dia menegecek kamar mandi diikuti oleh Loli. Dia mengetok pintu kamar mandi memanggil-manggil cewek itu tapi tidak ada balasan.

Akhirnya Bim menyuruh Loli untuk mengecek ke dalam. Betapa terkejutnya Loli ketika melihat Suny yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai kamar mandi. Dia segera memanggil Bim untuk membawa cewek itu ke ruang tengah.

"Badan dia dingin banget. Kita harus bawa dia ke rumah sakit Bim," cemas Loli buru-buru menelpon ambulan. Dia tidak tahu kenapa Suny ada di apartemenya dan jadi seperti itu.

Tak lama datang beberapa orang petugas rumah sakit ke apartemen Loli. Mereka segera membawa Suny ke dalam mobil ambulan dan menuju rumah sakit.

"Kenapa Suny kayak gini Bim?" prihatin Loli mengusap-usap tangan cewek itu yang sangat dingin sekali. Saat ini mereka sedang di dalam mobil ambulan.

"Aku juga gak tahu. Tapi saat datang tadi keadaan dia seperti kurang baik, matanya merah seperti habis menangis. Dia ijin ke kamar mandi sementara aku membaca buku sampai ketiduran di ruang tengah," jelas Bim menatap prihatin pada Suny yang sedang tak sadarkan diri.

Setelah sampai sampai di rumah sakit. Suny langsung dibawa ke ruang perawatan untuk di cek keadaanya oleh dokter. Selama menunggu di luar Bim teringat pada Seokjin. Sepertinya dia harus memberi kabar tentang keadaan Suny saat ini.

Tampak hp Seokjin yang menyala dan berdering di atas nakas dekat kasur. Sebuah tangan dengan jari-jari lentik mengambil benda itu.

"Iya dengan siapa ini?" jawab suara lembut cewek itu pada penelpon.

"Halo bisa aku bicara dengan Seokjin?" pinta Bim ketika yang mengangkat telpon itu bukan Seokjin melainkan seorang cewek.

"Sepertinya sekarang tidak bisa. Dia sedang ada di kamar mandi. Katakan saja jika ada hal yang ingin kamu beritahu. Nanti akan aku sampaikan padanya," tutur Yuun menengok ke pintu kamar mandi.

"Begini, saat ini Suny sedang berada di rumah sakit dan dokter sedang memeriksa keadaanya. Aku harap kamu memberitahu Seokjin tentang hal ini."

"Ah iya baiklah, nanti akan kuberitahu padanya," balas Yuun setelah sempat tertegun sesaat mendengar kabar itu.

"Terima kasih sebelumnya."

"Ehm, sama-sama."

Setelah menjawab seperti itu orang yang menelpon menutup sambungan telponnya. Beberapa saat setelah itu Seokjin keluar dari dalam kamar mandi. Yuun tersenyum tipis menyambut tunangannya itu.

"Siapa yang barusan menelpon? Tadi dari dalam aku mendengar kamu mengobrol dengan seseorang," tanya Seokjin seraya sibuk mencari pakaian di dalam lemari.

My Prince Friend - Kim Seokjin BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang