Berhiaskan Cahaya-Cahaya
SUNY YANG menahan air matanya mencoba tersenyum. "Ya, memiliki suami seperti Seokjin pasti adalah sebuah kebanggaan buatmu. Aku terlalu naif untuk sadar kalau aku hanyalah teman masa lalunya. Jelas dia akan lebih membelamu."
Setelah mengatakan hal itu Suny buru-buru pergi ke ruangan rapat. Meninggalkan Seokjin dan Yuun yang kini mengawasinya. Terlihat raut muka tidak enak di wajah Seokjin.
"Pokoknya kamu jangan sampai tergoda pada rayuan wanita itu ya. Kamu tidak mau membuat bayi kita merasa sedih kan," ucap Yuun menatap pada Seokjin seraya mengusap perutnya.
Seokjin balas mengangguk tersenyum tipis. "Aku berjanji hal itu tidak akan pernah terjadi. Percaya padaku."
"Kalau begitu kamu lanjutkan saja pekerjaanmu. Aku akan beristirahat di ruanganmu. Rasanya semakin hari perutku terasa tambah berat saja."
"Apa mau aku antar ke sana?" tawar Seokjin ikut prihatin melihat keadaan istrinya.
"Tidak usah. Aku bisa pergi sendiri. Kamu ada rapat kan?" tolak Yuun seraya tersenyum lembut mulai melangkahkan kakinya pergi menuju ruangan Seokjin.
"Hati-hati jalannya," peringat Seokjin pada istrinya itu. Dia heran padahal Yuun dalam keadaan hamil besar tapi masih saja memakai sepatu high heels.
Setelah menikah dan hidup bersama dengan Yuun. Seokjin perlahan mulai mengenal lebih dekat wanita itu. Padahal awalnya dia sangat membenci istrinya itu.
Dia pikir Yuun hanyalah anak manja yang mengandalkan kekayaan orang tuanya untuk mendapatkan apa yang wanita itu inginkan. Termasuk saat Yuun memintanya bertanggung jawab atas kehamilannya.
Seokjin benar-benar sangat benci pada Yuun. Karena dia berpikir telah dijebak oleh wanita itu. Tapi mau tidak mau dia tetap harus bertanggung jawab karena merasa bersalah padanya.
Hampir juga dia ingin lari dari masalahnya dengan kabur bersama Suny dihari pernikahannya. Karena memang sebenci itu dia pada Yuun.
Sekarang dia mulai paham tentang wanita itu. Yuun bukan hanya wanita manja. Justru malah dia adalah orang yang sangat mandiri. Wanita itu bahkan membangun usaha restorannya sendiri dari nol.
Yuun memiliki bakat memasak yang sangat luar biasa. Wanita itu berkuliah di jurusan dunia bisnis hanya karena ingin semakin melebarkan usaha restoran yang dia miliki saat ini.
Seokjin tidak menyangka menjadi suami dari wanita seperti Yuun. Semakin banyak dia tahu tentangnya. Semakin Seokjin merasa tidak tahu apa-apa tentang wanita itu.
Dan juga, sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah. Padahal rasanya baru kemarin dia bermain petak umpet bersama Suny. Ah kenapa Seokjin malah mengingat tentang wanita itu?
Buru-buru Seokjin pergi ruang rapat. Dia melihat di dalam ruangan itu orang-orang sudah menunggunya. Termasuk Suny. Wanita itu terlihat diam saja.
Ketika rapat berlangsung juga Suny kurang bersemangat dan hanya bicara seperlunya saja. Bahkan hingga selesai pun wanita itu buru-buru keluar dari ruangan tanpa menunggu Seokjin.
Suny berjalan cepat menuju atap gedung. Ketika sampai air matanya yang sedari tadi dia tahan perlahan mengalir di pipinya.
Seokjin yang penasaran hendak pergi kemana Suny mengikuti wanita itu. Ternyata pergi ke atap gedung. Sebelum Seokjin sempat untuk menghampiri Suny dia mendapat panggilan dari Yuun.
Seokjin terlihat memandang Suny dan hpnya bergantian. Dia bingung harus mendatangi Suny atau menemui Yuun yang sudah menunggunya.
Akhirnya Seokjin lebih memilih untuk menemui Yuun di ruang kerjanya. Pasti istrinya itu sudah lama menunggunya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanficSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...