My Prince Friend 2
"LE-LEPASIN LEHER aku Seokjin," mohon Suny pada pria itu dengan suara tertahan akibat cekikan pada lehernya.
"Beraninya kamu sama Bim!" geram Seokjin menguatkan cekikannya pada leher wanita itu. Membuat Suny meneteskan air matanya karena rasa sakit.
"Dasar wanita murahan!" teriak Seokjin melepaskan tangannya dari leher Suny.
Sementara Suny sendiri langsung tersungkur di atas lantai memegangi lehernya seraya terbatuk-batuk. Kenapa Seokjin jadi kasar seperti ini? Apa pria itu masih dalam pengaruh minuman?
Suny menatap wajah Seokjin yang kini sedang memandangnya sinis. Mencoba berdiri meski lehernya masih terasa sakit.
"Apa yang terjadi di antara aku dan Bim. Sama sekali tidak ada hubungannya dengamu," tutur Suny balas menatap tajam pada pria itu.
"Selain murahan ternyata kamu juga senang berbohong. Aku tahu kamu bersama dengan Bim hanya sebagai pelampiasan kan. Kamu kecewa karena aku yang kini telah menikah dengan Yuun," sindir Seokjin mendengus geli.
"Jangan lupakan tentang Loli. Sahabat macam apa yang menjadi selingkuhan dari pacar temannya sendiri. Benar-benar tidak bisa dipercaya. Kamu serendah itu sekarang," sambung Seokjin yang kali ini menertawai wanita itu.
Mata Suny tampak berkaca-baca mendengar ucapan dari pria itu. "Ya, aku memang serendah itu. Jadi kamu tidak perlu lagi peduli padaku. Anggap saja kita tidak pernah saling kenal."
"Siapa juga yang peduli pada wanita sepertimu. Dasar menyedihkan. Tidak perlu menangis di hadapannku. Itu menjijikan," ketus Seokjin yang melihat Suny yang kini sudah berlinang air mata.
"Seokjin...," cicit Suny memandang sendu pria itu. Dadanya terasa sesak sekali. Membuat air mata semakin mengalir deras di pipinya. Dia memejamkan matanya dalam.
Suny melemparkan bingkisan kue dari Loli tepat ke wajah Seokjin dengan penuh emosi. Membuat pria itu mengaduh kesakitan.
Sebelum Seokjin sempat berbicara Suny sudah berlari menuju kamarnya. Seokjin melihat wanita itu membanting pintu kamarnya. Membuat dia mengerjapkan matanya sedikit kaget.
"Kenapa tidak dia hancurkan saja sekalian pintunya?" komentar Seokjin yang kini sendirian di ruang tamu itu.
Seokjin mengambil bingkisan kue yang tadi Suny lemparkan padanya. Menaruh bingkisan itu ke atas meja di dekat kursi sofa. Tanpa sengaja dia melihat sebuah foto yang terpajang di dinding.
Seokjin mendekati pajangan foto itu. Sebuah foto dirinya dan Suny sewaktu kecil dulu. Dia tidak tahu kalau Suny mengoleksi foto-foto itu selama ini.
Dalam foto itu terlihat dirinya dan Suny yang sedang memegang balon di tangan masing-masing. Balon yang dipegang olehnya berwarna pink sedangkan milik Suny warna hijau muda.
Mereka berdua sama-sama tersenyum manis memandang kamera. Seokjin ingat dulu papanya yang memfoto mereka berdua. Sehabis dari acara karnaval. Hari yang sangat menyenangkan.
Samar-samar Seokjin mendengar isakan tangis Suny dari dalam kamar. Dia menelan ludanya pelan. Sekarang dia baru tersadar. Sebenarnya apa yang barusan dia lakukan?
Seokjin berjalan mendekati kamar Suny. Saat dia hendak membuka pintunya ternyata terkunci. Sepertinya wanita itu menguncinya dari dalam.
Ketika Seokjin hendak mengetuk pintu itu. Suara tangisan Suny semakin terdengar jelas. Membuatnya mengurungkan niatnya. Dia memilih duduk bersandar pada pintu.
Matanya tertuju pada jendela kaca yang memperlihatkan bulan yang malam itu bersinar terang. Suara tangisan Suny menggema di dalam apartemen itu. Menemani Seokjin yang hanya diam termenung.
***
Seekor ikan berenang kesana kemari menyusuri aquarium. Warnanya yang indah tampak semakin jelas kala cahaya matahari pagi menyinari kamar itu.
Suny yang tadinya masih tertidur perlahan membukakan matanya. Pagi-pagi begini perutnya terasa sangat lapar karena tidak makan semalam. Dia juga masih mengenakan pakaian kantornya.
Suny mengucek matanya yang tampak sedikit kemerahan. Dia menangis sangat hebat semalam. Bantalnya terasa sedikit lembab karena basah oleh air matanya.
Suny berniat menuju dapur untuk mengisi perutnya. Dia sangat terkejut ketika melihat Seokjin yang masih tertidur terhempas di lantai saat dia membuka pintu kamarnya. Sepertinya pria itu tertidur dengan bersandar pada pintu.
"Kenapa dia ada di sini?" kaget Suny yang melihat pria itu masih juga belum tersadar walau terbentur ke lantai.
"Seokjin bangunlah. Sudah pagi kamu harus berangkat kerja," seru Suny menendang kecil tubuh pria itu dengan kakinya.
"Sepertinya dia tidak akan bangun dengan cara seperti ini," ujar Suny mengingat tentang Seokjin yang semalam mencekiknya dan menyebutnya murahan. Membuat dia mendapat cara yang pantas agar pria itu terbangun.
Buru-buru Suny berlari ke kamar mandi dan mengambil satu gayung penuh air. Dengan senyuman licik dia kembali menghampiri Seokjin yang masih terlelap tidur.
Dengan sengaja Suny menumpahkan satu gayung air dingin itu ke wajah Seokjin. Membuat pria itu spontan langsung tersadar dari tidurnya dengan keadaan kaget.
"Apa-apaan ini!" teriak Seokjin mengusap wajahnya yang basah kuyup. Kemudian bangkit dari tidurnya.
"Berani sekali kamu!" kesal Seokjin pada Suny yang terlihat tersenyum penuh kemenangan karena telah berhasil menyiramnya.
"Kamu kira apartemenku tempat pengungsian?" sinis Suny yang masih dendam dengan pria itu.
"Awas kamu ya!" geram Seokjin menatap tajam pada Suny. Dia kemudian membekap tubuh wanita itu lalu membawanya ke kamar mandi.
"Lepasin aku!" teriak Suny mencoba melepaskan diri dengan cara memukul-mukul badan pria itu dengan gayung yang dipeganggnya.
"Kamu belum mandi kan? Sekarang waktunya mandi," tutur Seokjin memasukan Suny ke dalam bak mandi kemudian menghidupkan selang shower menyirami wanita itu.
Suny berteriak meminta pria itu untuk menghentikan aksinya tapi percuma. Seokjin malah tambah bersemangat menyiraminya dengan air shower itu.
Akhirnya Suny balik membalas menyirami Seokjin dengan gayung yang dia pegang. Dia tertawa senang saat pria itu jadi ikutan basah kuyup.
"Dasar curang. Kenapa kamu juga balas pakai gayung," gerutu Seokjin yang kena batu dari kejahilannya sendiri.
"Ya sudah kalau begitu aku pakai ini saja," kekeh Suny merebut selang shower dari pria itu.
Seokjin kemudian ikut masuk ke dalam bak mandi bersama Suny.
Dia lalu menyembur-nyemburkan air di dalam bak mandi itu ke Suny. Pada akhirnya mereka berdua saling serang satu sama lain seperti anak kecil berumur 10 tahun."Sudah-sudah berhenti aku menyerah! Maafkan aku karena menyirammu tadi," pinta Suny yang sudah tidak kuat melawan pria itu.
...
Np : Selamat tahun baruu!!🎉🎉🎉✨✨
Semoga tahun 2021 ini cerita ini bisa selese🙈🙈My Prince Friend 2, 1 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...