Anak Pembantu Yang Dicintai Sang Pangeran
11 Tahun Kemudian
"SEOKJIN. SEOKJIN...," panggil Suny tersenyum geli memainkan kedua jarinya seolah berjalan di atas selimut milik cowok itu yang masih terlelap tidur."Ayo bangun nanti kita telat."
"Hmmmm. Lima menit lagi aku akan bangun," sahut cowok itu di balik selimutnya.
Raut wajah Suny langsung berubah jengkel. Dia menepuk badan Seokjin kesal. "Makanya kalau main game itu jangan sampai larut malam. Begini jadinya. Sekarang ayo bangun!"
"Sebentar lagi kumohon."
"Tidak ada tawar-menawar sekarang ayo bangun." Suny menarik selimut milik Seokjin.
Cowok itu masih saja tidak bergeming. Kalau sudah begini hanya ada satu cara untuk membuatnya terbangun. Suny tersenyum jahil.
Suny berjalan mendekati tirai gordeng dan membuka semua tirainya sehingga cahaya matahari yang cerah pagi itu menembus masuk melalui jendela kaca.
Seokjin paling tidak tahan kalau ada cahaya terang seperti itu jika sedang tidur. Pasti dia akan terbangun dan Suny tau betul itu. Dengan terpaksa cowok itu bangun. Dia memandang sebal pada Suny yang tertawa kecil tanda kemenangan.
"Sekarang ayo cepat mandi," perintah Suny lalu berjalan meninggalkan kamar Seokjin.
Suny menemui ibunya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi. Suny ikut membantu menaruh masakan itu di atas meja.
"Apa tuan muda sudah bangun?"
"Iya Bu, sekarang dia terlalu sering begadang jadi susah untuk dibangunkan. Tapi itu bukan masalah karena aku tau cara ampuh untuk membuatnya bangun."
"Jangan terlalu kasar padanya. Ibu tau kamu dan dia sangat akrab tapi bagaimanapun dia tetap majikan kita."
Suny terdiam sesaat tersenyum masam lalu menaruh masakan yang masih menggantung ditanganya ke atas meja.
"Oh iya, Suny tolong antarkan seragam tuan muda. Ibu lupa menaruh di kamarnya semalam."
"Baik Bu," sahut Suny segera pergi mengambil seragam milik Seokjin di kamar mereka lalu mengantarkan ke kamarnya.
"Seokjin aku menaruh seragammu di atas kasur," teriak Suny segera berlalu pergi.
Pagi ini Suny sarapan di kamar mereka. Kata ibunya jika ingin makan harus di kamar mereka. Pernah satu kali dia makan bersama dengan kelurga ini karena hari itu acara ulang tahun Seokjin. Dan Suny harus menerima ocehan ibunya karena menganggapnya tidak sopan.
Lebih kurang sudah sebelas tahun dia tinggal di sini dan Suny harus mematuhi apa yang namanya batasan antara majikan dan pembantu. Ibunya selalu menekankan itu pada Suny.
Tapi terkadang batasan itu hilang saat Suny bersama dengan Seokjin. Cowok itu tidak menganggapnya sebagai anak dari pembantu di rumahnya. Suny merasa Seokjin lebih menganggapnya sebagai seorang sahabat.
♡♡♡Saat sedang berjalan menuju kelas seperti biasa mereka selalu jadi bahan tontonan. Murid-murid di sekolah mereka dari dulu tidak tau fakta kalau Suny hanyalah anak dari pembantu di rumah Seokjin.
Oleh karena itu orang-orang membicarakan status keduanya. Ada yang mengira mereka berdua berpacaran. Ada yang bilang mereka kakak-adik dan ini yang paling banyak dipercayai oleh orang. Karena mereka berdua selalu pergi dan pulang dengan mobil yang sama.
Seokjin itu cowok idaman di sekolah jadi terkadang Suny menjadi incaran cewek-cewek yang menyukai Seokjin untuk mencari tau informasi mengenai cowok itu.
Seperti saat ini ada cewek yang sedari tadi terus menggangu konsentrasi membaca Suny di perpustakaan.
"Apa kamu tau merk jam tangan apa yang dia sukai?"
"Atau barang apa yang saat ini dia inginkan? Apakah sepatu?"
Suny memutar bola matanya jengah. Menutup bukunya lalu menatap wajah cewek itu seolah ingin berbicara serius.
"Apa kamu benar-benar ingin tau?", ucap Suny menaikan kedua alisnya. Cewek itu balas mengangguk.
"Tanyakan saja langsung padanya."
Cewek itu mengerutkan keningnya kecewa mendengar ucapan Suny. Sementara Suny kembali membaca bukunya tidak mempedulikannya.
Lagipula Suny juga bingung harus menjawab apa. Apa yang Seokjin inginkan? Sementara cowok itu bisa dengan mudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Ayahnya kaya raya jadi hal kecil seperti jam tangan atau sepatu bukanlah masalah.
Meski sebenarnya ada satu hal yang Seokjin yang tidak miliki saat ini. Ibu, Suny tidak pernah melihat ibu Seokjin semenjak tinggal di sana.
Suny juga tidak enak jika menanyakan itu pada Seokjin. Mungkin saja ibunya sudah meninggal atau ayah dan ibunya bercerai. Maka dari itu Suny enggan untuk bertanya.
♡♡♡Saat sedang dalam perjalanan pulang Seokjin yang sedang melihat ke luar jendela mobil meminta sopir untuk tiba-tiba berhenti.
Seokjin buru-buru keluar dari mobil dan berlari mengejar sesuatu. Suny akhirnya ikut keluar menyusul cowok itu. Suny melihat dari kejauhan ada seorang wanita bermantel hijau tua yang bersama seorang pria hendak memasuki mobil.
Suny melihat Seokjin sepertinya memerhatikan wanita dan pria itu. Sepertinya cowok itu tidak ada niatan untuk benar-benar menghampiri wanita itu.
Akhirnya wanita dan pria itu masuk ke dalam mobil lalu mobil itu berjalan pergi. Seokjin masih saja memerhatikan mobil itu.
"Ada apa?" tanya Suny. Seokjin tidak membalas.
"Wanita itu tadi siapa?" timpal Suny.
"Bukan siapa-siapa ayo pulang," jawab Seokjin berbalik badan berjalan kembali ke mobil.
Saat di dalam mobil Seokjin tidak berbicara sedikitpun. Dia hanya diam memandang pada luar jendela mobil. Hingga sampai rumah dia tetap diam.
Tidak biasanya Seokjin bersikap seperti ini. Siapa sebenarnya wanita tadi?Suny disuruh oleh ibunya untuk menaruh sebuah kardus barang ke gudang. Setelah menaruh kardus itu Suny berniat untuk pergi tapi sebuah kain penutup sebuah benda lebar terseret oleh kakinya yang membuat kain penutup itu terlepas.
Saat hendak mengembalikan kain penutup itu ke posisi semula perhatian Suny justru teralih oleh foto yang tadi tertutupi oleh kain itu.
Sebuah foto keluarga. Ada tuan besar, Wonju, sepertinya anak kecil itu adalah Seokjin lalu ada seorang wanita. Saat melihat wanita itu mata Suny melebar. Bukankah itu wanita yang tadi?
Jangan-jangan wanita tadi ibunya Seokjin? Pantas saja pikir Suny. Seokjin bersikap aneh setelah melihat wanita itu. Jika itu benar ibunya Seokjin. Apa yang sebenarnya terjadi pada ibunya Seokjin?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...