My Prince Friend
PAGI YANG cerah itu keadaan di ruang kerja Eosi dalam keadaan tegang. Wonju putra pertamanya datang untuk menemuinya. Dengan keadaan sudah berseragam rapi sekolah menengah atas.
Eosi dengan santainya masih terlihat fokus pada koran yang dibaca olehnya. Belum ada pembicaraan di antara anak dan ayah itu.
"Kemana mama pergi?" tanya Wonju memulai pembicaraan.
Eosi menghela napas kecil. Seperti dugaannya anak itu pasti akan menanyakan pertanyaan tersebut. Melihat papanya tidak menjawab dan masih fokus membaca koran membuat Wonju mengepalkan tanganya kesal.
"Papa aku bertanya kemana mama pergi?" ucap Wonju sekali lagi dengan nada suara menahan emosi.
Akhirnya Eosi meletakan koran di tangannya lalu bersandar kesal pada kursi sofa menatap datar pada putranya.
"Kamu sudah tau dia akan pergi lalu sekarang apa?"
"Tapi kenapa secepat ini pasti ada sesuatu yang salah."
"Semunya sudah salah semenjak dia berselingkuh dengan pria itu!" teriak Eosi sembari melonggarkan ikatan dasinya.
"Lagipula jika kamu tau dia akan pergi kenapa tidak ikut saja denganya? Kamu sendiri yang sudah memutuskan."
Wonju menelan ludah pelan. "Aku tau semuanya terjadi bukan hanya kesalahan mama karena bersama dengan pria itu."
Setelah mengatakan itu Wonju beranjak pergi meninggalkan ruang kerja papanya dengan perasaan kesal. Dia tau pasti tidak akan mendapat kejelasan dari papanya.
"Anak itu pagi-pagi begini sudah membuatku kesal saja," gumam Eosi mengambil korannya kembali.
Saat keluar ruangan papanya. Wonju bertemu dengan pembantu baru itu. Dia memperhatikan pembantu baru itu seperti tidak asing baginya. Sepertinya dia pernah melihat wanita itu.
Merasa di perhatikan oleh Wonju pembantu itu tersenyum sopan. "Saya pembantu baru di sini Tuan muda. Saya ingin mengantarkan kopi untuk Tuan besar."
Wonju hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan pergi. Manda menatap sesaat pada anak sulung bossnya itu. Sepertinya anak itu agak dingin sikapnya dibanding dengan adiknya.
Manda akhirnya masuk untuk mengantarkan kopi ke dalam ruangan tuan besar. Dia melihat tuan besar sepertinya sedang membaca koran.
"Saya mengantarkan kopi untuk Tuan," seru Manda lalu meletakan kopi tersebut di atas meja.
"Ah iya" balas Eosi masih sibuk dengan koranya.
Karena melihat Manda yang belum pergi juga akhirnya Eosi menatap pada pembantu itu. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.
"Apa ada hal lain yang ingin kamu katakan?"
Manda tersenyum gugup. "Begini, saya ingin berterima kasih karena Tuan sudah menyekolahkan Suny."
"Sudah berapa kali kamu berterima kasih padaku soal itu. Aku harap putrimu dapat belajar dengan baik."
"Semoga saja Tuan. Berkat kebaikan tuan putri saya bersekesempatan untuk sekolah. Saya tidak tau harus bagaimana membalas kebaikan Tuan," tutur Manda dengan wajah bahagia.
Eosi tersenyum tipis. "Bekerja dengan baiklah di sini. Aku akan sangat menghargai itu."
"Baik tuan."
♡♡♡"Ibu aku terlihat cantik dengan seragam ini 'kan?" seru Suny yang sedang bercermin di depan kaca dengan seragam sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...