19

727 86 3
                                    

pangeranbulan🌙


SUNY TIDAK akan menuruti apa yang Loli katakan. Cewek jahat itu tidak akan Suny biarkan bersama dengan Seokjin. Akan Suny perlihatkan sifat asli dari Loli pada Seokjin.

Saat waktu jam istirahat Suny memutuskan untuk menemui Seokjin di kelasnya. Tapi ternyata Seokjin sedang tidak ada di sana. Mungkin sudah ke kantin pikirnya.

Suny pun akhirnya pergi ke kantin dan benar saja Seokjin berada di tempat itu. Tapi yang membuat dia kesal dengan siapa saat itu Seokjin di sana. Loli, cewek yang harusnya Seokjin jauhi.

Di sana terlihat Seokjin dan Loli yang sedang asyik makan bersama sembari mengobrol. Suny hendak mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan cowok itu tapi tiba-tiba Loli berseru ke arahnya.

Suny menoleh dan Loli juga mengajaknya untuk bergabung dengan mereka. Akhirnya dengan langkah ragu Suny mendekati meja mereka berdua.

"Kamu kok tahu Suny?" tanya Seokjin pada Loli.

"Iya donk, dia 'kan yang sudah bantuin aku buat deket sama kamu," jelas Loli malu-malu pada cowok itu.

"Ya' kan Suny? Ayo duduk, berdiri saja dari tadi."

Suny hanya mengangguk kecil lalu duduk bersama dengan mereka berdua. Suny sungguh kagum dengan akting Loli yang bertingkah seolah cewek itu tidak melakukan apa-apa padanya tadi pagi.

"Oh ya? Pantesan dia kemarin maksa aku buat ngedate sama kamu."

Loli terdiam saat mendengar balasan Seokjin. Apa iya Suny yang memaksa cowok itu agar mau ngedate dengannya? Loli kira Seokjin mau ngedate dengannya karena memang setuju dengan ajakan darinya.

Lalu kenapa Suny tidak mau membantunya kemarin saat dia minta bantuan memberikan bungkusan hadiah untuk Seokjin?

"Waah, kayaknya aku berhutang banyak sama Suny. Oke deh kalau gitu aku traktir kamu hari ini. Tinggal pilih kamu mau pesan apa nih," seru Loli bersemangat menyodorkan lembaran menu pada Suny.

Suny hanya diam, dia benar-benar canggung menghadapi drama yang di mainkan oleh Loli saat ini. Jujur saja rasanya dia ingin pergi meninggalkan tempat ini jika bukan karena Seokjin.

"Dia suka ini nih. Kalau minumnya dia suka es lemon dingin," tunjuk Seokjin ikut bersemangat menunjuk salah satu menu makanan di daftar menu itu.

"Kayaknya kamu tahu banyak soal Suny ya Seokjin. Jadi benar nih desas-desus kalau kalian yang sebenarnya adik-kakak?"

Suny mengepalkan tangannya kesal saat mendengar pertanyaan dari cewek itu. Padahal sudah tahu tapi Loli sengaja bertanya hanya untuk memanasi Suny.

"Aku sama Suny bukan adik-kakak kok. Tapi hubungan kami berdua sudah sangat dekat. Dia teman main, tukar cerita, belajar, dan yang paling penting sejak kehadiran dia hidup aku jadi lebih berwarna. Tanpa dia aku gak tahu bakal jadi seperti apa aku dulu," jelas Seokjin menatap tulus pada Suny.

Suny tersenyum kecil, dia sangat senang mengetahui sangat berartinya dirinya bagi cowok itu. Meski kesal dengan pertanyaan yang diajukan oleh Loli tapi Suny senang mendengar balasan dari Seokjin.

Sementara Loli sendiri memasang wajah masam saat melihat Seokjin dan anak pembantu itu saling tatap. Suny tidak pantas diperhatikan seperti itu oleh Seokjin!

Dia sengaja batuk pelan untuk membuyarkan suasana yang membuat dirinya geram saat ini. Lalu memanggil pelayan kantin untuk memesankan anak pembantu itu makanan.

Dia kasihan pada kondisi Suny jadi berbagi sedikit kepada cewek itu sekali-sekali tidak apalah pikirnya. Lagi pula ini bagus untuk memperlihatkan kebaikan hatinya di depan cowok pujaannya.

Saat mereka sedang sibuk menyantap makanan. Loli mengambil selembar tisu lalu menyuruh Seokjin untuk berdiam sebentar. Loli lalu membersikan noda makanan di sisi bibir cowok itu sembari tertawa geli.

"Kamu ini makan kayak anak kecil aja," komentar Loli setelah membersihkan noda makanan di wajah Seokjin.

Suny yang melihat itu hanya mendengus jengah. Agresif sekali pikir Suny cewek itu. Padahal kemarin sok lugu sekali sampai harus mengemis bantuan darinya agar mau dekat dengan Seokjin.


♡♡♡


Manda dan mantan suaminya sedang berada di sebuah cafe. Mantan suaminya mengajaknya bertemu setelah pertemuan tidak sengaja mereka berdua tadi pagi.

Manda tidak menyangka akan berjumpa kembali dengan mantan suaminya seperti ini. Dia kira tidak akan melihat pria itu lagi setelah perpisahan beberapa tahun silam.

Dia sedikit terkejut dengan wajah mantan suaminya yang seperti tidak menua. Pria itu seperti masih seumuran dengan tuan muda Wonju. Dan yang pasti tetap tampan seperti halnya dulu.

Tapi wajah tampan pria itu tidak menjamin kesetiannya. Apa yang telah dia lakukan pada Manda adalah penghianatan terhadap janji yang telah pria itu ucapkan.

Meninggalkan dirinya dalam keadaan hamil tua dan pergi menghilang begitu saja. Meski jelas telah dicampakan Manda masih terus berharap dengan mencari keberadaan pria yang telah lari darinya.

Rumah yang mereka tempati akhirnya di sita karena Manda yang sebatang kara tidak mampu membayar cicilannya yang mahal. Umur pernikahan mereka baru 2 tahun dan mereka baru saja pindah ke rumah itu.

Dengan sisa tabungan yang ada Manda menyewa sebuah apartemen sederhana sampai lahirnya putri pertamanya Suny. Dia sangat sedih untuk putrinya yang saat itu lahir ke dunia tanpa hadirnya sosok seorang ayah.

Setelah kelahiran putrinya Manda melakukan berbagai macam pekerjaan untuk melanjutkan hidup mereka berdua. Mulai dari bekerja di pasar, penjaga toko dan pelayan restoran.

Sudah beberapa kali mereka harus pindah ke sana kemari mengikuti lokasi di mana pekerjaanya berada. Saat itu Manda sudah mencoba merelakan kepergian suaminya.

Dia tidak lagi mencari-cari keberadaan pria itu. Dulu Manda sangat takut jika pria itu pergi meninggalkannya. Tapi lambat-laun dia sadar pria itu tidak akan pergi jika memang ingin bersama dengan dirinya.

Manda tidak bisa memaksakan kemauannya. Sekalipun dia menjelaskan kebenarannya kalau memang pria itu memutuskan pergi dia harus apa?

Apa yang membuat hatinya merasa berat adalah karena dia terlalu mencintai pria itu. Dan itulah kelemahannya terhadap pria itu.

Kerinduaan yang selama ini menumpuk selama bertahun-tahun dan juga kebahagiaan karena Manda dapat melihat kembali sosok yang sangat dia cintai itu.

Membuatnya meneteskan air mata haru saat pertemuan pertama denganya tadi pagi. Dia sangat senang karena takdir kembali mempertemuan mereka kembali.

Manda tidak membenci pria yang dicintainya itu. Tapi dia membenci perbuatan yang telah pria itu lakukan padanya. Seharusnya pria itu tidak pergi begitu saja.

Karena pria itu hanya salah paham atas kejadian beberapa tahun silam. Dia tidak memberikan kesempatan pada Manda untuk menjelaskan semuanya.

"Bagaimana keadaan kamu?" tanya pria itu pada akhirnya di tengah kecanggungan yang terjadi di antara mereka.

Pria itu justru mendapat balasan tamparan di pipinya dari Manda atas pertanyaan basa-basinya. Beberapa pengunjung cafe pun memperhatikan mereka saat itu karena tindakan wanita itu.

"Kamu masih tanya keadaan aku gimana setelah kamu tinggalin aku dalam keadaan hamil anak kamu?"

Manda sengaja menekankan kata anak kamu agar membuat pria itu sadar atas perbuatan yang pria itu telah lakukan.







My Prince Friend - Kim Seokjin BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang