My Prince Friend 3
PRIA BERTOPENG misterius itu membuka topengnya kala menemui bossnya. Di balik topeng misterius itu ternyata ada wajah seorang pria yang berumur sekitar 30 tahunan.Saat menemui bossnya itu dia sedikit ragu. Bahkan jari-jari tangannya gemetaran. Maklum saja, dia telah gagal melaksanakan tugasnya. Pasti dia akan mendapat makian dari bossnya itu.
"Ma-Maafkan saya, Nona. Tapi saya telah gagal melaksanakan perintah Anda. Lain kali saya berjanji akan menuntaskan misi saya," ucap pria itu dengan wajah menunduk ragu-ragu. Takut untuk menatap langsung wajah bossnya itu.
Mihi yang sedang sibuk menyisir rambutnya hanya balas tersenyum miring memandang dirinya di cermin. "Kamu memang tidak bisa di andalkan."
Ya, boss dari pria bertopeng misterius itu adalah Mihi. Alasan dia membayar pria itu adalah untuk membalaskan rasa dendamnya pada Suny dan puteranya bernama Yoosun itu.
Karena mereka berdualah hidup Mihi jadi berantakan seperti sekarang. Tante Suny sudah merebut Papa Seokjin dari dirinya. Jadi wanita itu berhak untuk mendapatkan balasan darinya.
Jika saja bukan karena Tante Suny. Pasti Papa Seokjin akan terus bersama dengan Mamanya. Tapi wanita itu, dengan mudahnya membuat keluarganya menjadi berantakan.
Mihi tidak suka Papa Myung Hee. Walau secara biologis pria itu adalah ayahnya yang sebenarnya tapi tetap saja Mihi lebih suka Papa Seokjin. Tidak ada yang lebih mengerti dirinya dibanding Papa Seokjin.
Sejak Mamanya menikah dengan Papa Myung Hee juga sikap Mamanya berubah. Mereka berdua seperti tidak peduli padanya. Mihi merasa sangat sendirian di rumah yang besar ini.
Mihi benci harus kehilangan Papa Seokjin. Ketika tahu alasan Papa Seokjin pergi karena wanita bernama Suny. Mihi jadi sangat membenci wanita itu. Dia ingin agar wanita itu merasakan penderitaan yang sama dengannya. Termasuk puteranya, Yoosun.
"Lain kali, jika kamu gagal lagi aku akan mencari orang lain saja," ujar Mihi seraya memasangkan pita ke rambutnya. Tampak dirinya yang sudah berdandan rapi untuk pergi ke acara makan malam bersama teman-temannya.
Dengan penuh cemas. Pria itu mencoba mengatakan sesuatu pada bossnya. "Se-Sebenarnya, saat saya menembak pemuda bernama Yoosun itu. Tu-Tuan Seokjin tiba-tiba melindungi bocah itu. Jadi peluru yang aku tembakan mengenai Tuan Seokjin."
Mihi langsung berdiri dari kursi lalu menghampiri pria itu tidak percaya. "Apa kamu bilang! Jadi kamu sudah menembak Papa Seokjin dan bukannya Yoosun?"
"I-Iya, Nona. Maafkan saya! Saya benar-benar tidak merencanakan itu semua. Tuan Seokjin tiba-tiba langsung melindungi bocah itu."
"Apa kamu sudah gila! Bagaimana bisa kamu bisa seceroboh itu! Benar-benar tidak becus! Sekarang bagaimana keadaan Papa Seokjin hah?!" teriak Mihi pada pria itu penuh emosi.
"S-Saya tidak tahu Nona. Saya langsung kabur karena ada pengawal dan polisi yang mengejar saya tadi. Sekali lagi maafkan saya! Lain kali saya tidak akan mengecewakan Nona!" Pria itu langsung berlutut di hadapan Mihi memohon agar bossnya itu mau mengampuninya kali ini.
Mihi berdecak kesal. "Kalau sampai terjadi sesuatu pada Papa Seokjin. Kamu lihat saja apa yang akan aku lakukan nanti."
"Dasar tidak berguna!"
Setelah mengatakan hal itu Mihi langsung bergegas pergi. Dia berniat melihat keadaan Papa Seokjin dengan perasaan cemas. Dia sangat takut jika terjadi sesuatu pada Papa Seokjin.
***
"Apakah kamu bisa lebih cepat?" kesal Mihi pada sopir pribadi yang saat ini sedang mengantarnya ke rumah sakit. Tempat dimana Papa Seokjin di rawat.
"Baik, Nona," sahut Pak Sopir itu mempercepat laju mobil.
Ketika sampai di rumah sakit itu Mihi buru-buru masuk ke dalam. Beberapa pengawal pribadinya sampai kewalahan karena harus mengejarnya.
Sebelumnya Mihi sudah menelpon Yoosun. Cowok itu sudah memberi tahunya dimana ruangan tempat Papa Seokjin di rawat sekarang.
Mihi benar-benar kesal saat harus mendengar suara Yoosun. Harusnya yang saat ini tertembak adalah cowok itu! Bukan Papa Seokjin.
Dia sungguh membenci Yoosun. Sebenarnya selama ini dia hanya pura-pura baik saja pada cowok itu. Jauh di dalam hatinya. Melihat wajah Yoosun saja sudah membuat hatinya panas.
Kejadian saat hp nya terlindas motor milik Yoosun. Itu semua merupakan rencana yang selama ini Mihi telah susun agar dia bisa dekat dengan cowok itu.
Untung saja semua berjalan dengan lancar. Mihi telah berhasil membuat Yoosun masuk dalam perangkapnya. Tapi sayang, setelah semua itu. Justru berakhir dengan Papa Seokjin yang harus menjadi korban.
Kenapa Papa Seokjin rela melindungi Yoosun? Sampai harus mengorbankan dirinya untuk cowok itu. Memikirkan itu semua membuat Mihi semakin membenci sosok Yoosun.
Akhirnya Mihi sampai di ruangan dimana Papa Seokjin di rawat. Yoosun menyambut Mihi tapi dia tidak peduli dan langsung hendak masuk. Lagipula melihat cowok itu sekarang saja sudah membuatnya kesal.
Tapi sayangnya perawat yang berjaga di dalam ruangan tidak memperbolehkan Mihi untuk masuk. Alasannya karena saat ini Papa Seokjin sedang menjalani operasi pengangkatan peluru di dalam luka tembaknya.
Mihi hanya bisa menghela napas cemas. Semoga saja operasi itu berjalan lancar. Saat hendak duduk di kursi tunggu. Mihi harus bersabar karena harus berada satu tempat dengan wanita yang paling dia benci. Siapa lagi kalau bukan Tante Suny.
Walau Mihi membalas senyuman manis Tante Suny. Tetap saja rasanya ingin dia menjambak rambut wanita murahan tersebut. Karena wanita itulah Mihi jadi menderita.
"Apa kamu puterinya, Yuun?" tanya Suny pada anak perempuan di sampingnya. Sepertinya anak itu sangat gelisah menunggu kabar dari Seokjin yang saat ini sedang di operasi.
Suny juga tidak kalah khawatirnya. Bagaimanapun, pria yang sedang di operasi di dalam ruangan itu adalah sahabat dari kecilnya. Jelas dia sangat takut jika terjadi apa-apa pada Seokjin.
Apalagi Seokjin jadi sampai seperti ini karena telah melindungi puteranya, Yoosun. Suny tidak menyangka Seokjin akan sampai seperti sekarang. Tapi dia yakin Seokjin adalah pria yang kuat. Pasti Seokjin bisa melewati ini semua.
"Hm, iya Tante," balas Mihi seadanya memaksakan untuk tersenyum pada wanita jalang itu.
"Wajahmu sangat mirip dengan Yuun. Kamu benar-benar gadis cantik. Pantas saja Yoosun sering membicarakan mu," puji Suny pada Mihi yang kini balas menatap pada Yoosun. Apa benar cowok itu sering membicarakannya?
Yoosun balas menatap dengan wajah yang seolah mengatakan bahwa itu semua tidak benar. Ah kenapa ibunya mengatakan hal seperti itu? Bikin malu saja.
"Tante juga cantik. Pantas saja Papa Seokjin meninggalkan Mama demi Tante Suny," sahut Mihi yang membuat wanita itu terdiam seribu bahasa.
...
Np : Akhirnya UAS selesaai 😂😂 eh tapi laporan magang yg perlu di revisi masih menanti wkwkw😆😭😭Btw Jin makin hari tambah meresahkan ya :") kemaren pas konser aduuuuhh😥😥 lelah akutuh bucinin dia🥺 Tapi mau gimana lagi :v
MY PRINCE FRIEND 3, 17 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Friend - Kim Seokjin BTS
FanfictionSeokjin yang bertemu dengan Suny di hari yang sama dengan perginya mamanya dari rumah bersama seorang pria asing. Sejak saat itu pun mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa. *** Suatu hari secara tiba-tiba Lena, mama Seokjin pergi dari rumah bers...