8

218 40 31
                                    

pangeranbulan🌙


"DIA ADALAH puteraku," ucap Suny pada Seokjin seraya merangkul tubuh Yoosun gemetaran.

Seketika dahi Seokjin berkerut tidak percaya mendengar hal itu. Bagaimana bisa anak laki-laki itu adalah putera dari Suny? Sejak kapan wanita itu menikah?

"De-dengan siapa kamu menikah?" tanya Seokjin terkejut ketika mengetahui hal itu.

"Apa kamu buta atau pura-pura bodoh? Kamu bisa lihat sendiri siapa ayah dari anak ini," teriak Suny tidak tahan lagi. Dia sudah terlalu lelah dengan semua ini.

Tidak hanya Seokjin saja. Yoosun sama kagetnya saat mendengar hal itu. Jadi pria yang ada di hadapannya ini adalah ayahnya? Tapi bagaimana bisa?

"Apa maksud dari perkataan ibu?" lirih Yoosun menatap wajah ibunya yang kini sudah berlinang air mata.

"Maafkan ibu, karena selama ini telah menyembunyikan hal ini darimu. Ibu sudah jahat padamu. Ini semua salah ibu," sesal Suny memegang tangan puteranya terisak menangis.

"Jadi pria ini adalah ayahku?" tunjuk Yoosun pada sosok pria di hadapannya.

Seokjin menatap anak laki-laki itu dengan raut wajah tidak percaya. Jadi selama ini Suny menghilang bersama puteranya? Anak kandungnya?

Dengan langkah yang gemetar Seokjin pun merangkul tubuh Yoosun. Dia mengusap-usap pundak puteranya itu haru. Tak terasa tetesan air mata jatuh begitu saja membasahi pipinya.

"Suny dia benar-benar putera kita kan?" seru Seokjin masih tidak percaya kalau anak laki-laki itu adalah anaknya.

Sementara Yoosun hanya bisa terdiam. Dia masih mencoba mencerna tentang situasi saat ini. Semuanya terasa sangat mengejutkan untuknya.

Bukankah pria itu adalah papanya Mihi? Pikir Yoosun. Itu berarti ibunya adalah simpanan pria itu atau bagaimana? Dia melirik pada ibunya penuh tanda tanya.

Yoosun sama sekali tidak mau berpikir kalau dia adalah anak yang tidak diinginkan. Tapi dari semua yang dia tahu sekarang semua mengarah kesana.

Pantas saja selama ini dia berbeda dari anak lainnya dari dulu. Semua anak di kelasnya punya ayah mereka masing-masing sedangkan dirinya hanya memiliki ibunya.

Dia juga tidak pernah bertemu dengan ayahnya yang entah berada dimana. Membuat Yoosun hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya memiliki sosok seorang ayah.

"Ini hanya lelucon kan," ucap Yoosun melepaskan dirinya dari rangkulan pria itu.

"Ibu," seru Yoosun menatap wajah ibunya meminta penjelasan atas semua ini.

Yoosun mengepalkan tangannya penuh emosi. Lalu tanpa peringatan meninju wajah pria yang ada di hadapannya. Membuat tubuh Seokjin terhuyung ke belakang.

"Kenapa anda baru datang sekarang hah?" tanyanya geram sembari masih terus memukul wajah pria itu. Sementara Seokjin hanya bisa pasrah menerima perlakuan puteranya.

"Dimana anda saat aku minta antar ke sekolah?"

"Dimana anda saat hari kelulusanku?"

"Dimana anda saat aku minta dibelikan mainan?"

"Dimana?!" teriak Yoosun berlinang air mata sekali lagi meninju wajah ayahnya geram.

"Yoosun sudah," pinta Suny menarik tubuh puteranya itu dari Seokjin yang wajahnya sudah merah-merah sehabis dipukuli. Terlihat bibir pria itu yang berdarah akibat ulah Yoosun.

"Kamu boleh memukul wajahku sepuas yang kamu mau. Tapi kamu tidak merubah fakta kalau aku adalah ayah kandungmu," ucap Seokjin dengan wajah yang masih terlihat bahagia.

My Prince Friend - Kim Seokjin BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang