PART 50

102 6 1
                                    

Rafael sedang menuju ke roftoop untuk menemui Airin disana. Tetapi sesampainya ia di roftoop, dia tidak melihat Airin disana. Rafael berfikir jika Anantha berbohong padanya, tapi mana mungkin Anantha membohonginya.

Lalu Rafael pergi dan mencari lagi dimana Airin sekarang. Sampai ia mencari ke kantin tapi tetap saja Airin tidak ada, sampai kini matanya tidak sengaja melihat Airin yang sedang duduk di taman sekolah sambil memperhatikan siswa yang sedang bermain basket.

Rafael tersenyum senang dan menghampiri Airin. Rafael mengambil langkah cepat untuk menghampiri gadia cantik itu.

"Airin," ucap Rafael yang sudah berdiri di samping Airin.

Airin mengira itu Alvaro. Dia menatap sambil melihat kearah Rafael sedetik itu pula senyumannya hilang karena melihat siapa yang datang. Airin langsung memutuskan pandangannya pada Rafael.

Rafael melihat sikap Airin yang sudah berubah merasa bersalah. Dia merutuki kebodohannya sendiri karena tidak mendengarkan penjelasan gadis ini terlebih dulu dan langsung mengambil keputusan yang membuat Airin sakit hati dan juga kecewa terhadapnya. Rafael bisa melihat raut wajah tidak suka saat Airin menatapnya tadi.

"Airin," panggil Rafael kembali.

"Apa lagi?" tanya Airin tanpa menatap Rafael.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap Rafael.

"Ngomong aja," balas Airin seadanya.

"Gue udah tau semuanya, gue gak sengaja denger apa yang Aurel bicarakan sama temannya." jelas Rafael.

Airin tertawa pelan akhirnya semua kebohongan Aurel terbongkar dan sudah di ketahui oleh Rafael.

Barulah Airin menatap kearah Rafael sambil tersenyum. Tanpa di sadari Airin dan Rafael, Alvaro yang baru saja kembali dari kantin tengah melihat mereka dan mendengar apa yang mereka bicaran.

"Terus," ucap Airin.

"Gue minta maaf udah nuduh lo sama cowok itu selingkuh di belakang gue, dan gue minta maaf juga kalau gak dengerin penjelasan lo saat ini Airin. Jujur gue udah emosi dan udah percaya banget sama foto itu, padahal itu semua tipuan Aurel. Sekali lagi gue minta maaf  seminta maafnya gue sama lo Airin," ucap Rafael menatap sendu Airin.

"Jujur gue masih sayang banget sama lo dan gue nyesel banget udah ngambil keputusan yang salah. Gue nyesel banget gak dengerin penjelasan dari lo dan juga sahabat gue, dan lebih memilih percaya sama Aurel," ucap Rafael kembali.

"Gue juga udah batalin pertunangan gue sama Aurel, gue gak ada perasaan sama sekali sama Aurel. Gue terima pertunangan itu demi orang tua gue. Lo mau kan maafin gue dan kita bisa lanjutin hubungan kita lagi, gue masih sayang banget sama lo. Lo mau kan?" tanya Rafael sembari memegang kedua tangan Airin.

Alvaro yang melihat itu mengepalkan tangannya karena tidak suka dengan apa yang di lakukan oleh mantan kekasih Airin.

"Gue udah maafin lo Rafael, tapi maaf untuk balikan lagi gue gak bisa." ucap Airin sembari melepas genggaman tangan Rafael.

"Kenapa Airin? gue masih sayang banget sama lo, please ... gue janji gak akan buat kesalahan fatal lagi," ucap Rafael memohon.

"Karena Airin pacar gue sekarang!" sentak Alvaro dengan raut wajahnya tanpa ekspresi.

Deg!

Airin terkejut dengan kedatangan Alvaro, sedangkan Rafael hanya terkejut dengan ucapan Alvaro yang mengatakan kalau Airin pacarnya.

"Apa maksud lo?" tanya Rafael menatap tidak
suka pada Alvaro yang berjalan menghampiri mereka.

"Gue rasa lo cukup pintar buat mikirin itu," ucap Alva dengan nada tegas sambil menarik pinggang Airin untuk berdekatan dengannya.

"Alvaro pacar gue, jadi jangan berharap lebih sama gue. Lo bisa lanjutin lagi pertunangan lo sama Aurel dan maaf gue udah gak ada perasaan apa-apa sama lagi  lo." ucap Airin.

Deg!

Rafael merasa sakit mendengar ucapan Airin. Dia tidak menyangkan jika Airin sudah tidak mempunyai rasa lebih padanya seperti dulu.
Apa ini yang Airin rasakan sewaktu dia akan mencoba menjelaskan semua pada Rafael, tapi dia menolak untuk tidak mendengar penjelasan dari Airin.

"Al, kita pergi dari sini," ucap Airin yang sudah tidak ingin berlama-lama di tempat itu.

"Sebentar sayang, aku mau ngomong sama orang ini," ucap Alvaro.

Lalu dia mendekati Rafael yang tengah menatap Airin dengan tatapan sendunya.

"Gue peringatin sama lo untuk gak nemuin pacar gue dan jangan coba-coba untuk mendekatinya lagi, karena Airin milik gue! dan satu hal lagi, gue bersyukur akhirnya lo udah tau semuanya. dan lo mau tau gue bahagia hari ini karena hari ini adalah hari penyesalan lo yang gue tunggu-tunggu," ucap Alvaro tersenyum sinis.

"Lo ingat baik-baik, jangan pernah deketin pacar gue lagi. dan gue mau ucapin terima kasih sama lo karena udah ninggalin berlian dan lebih memilih bangkai." ucap Alvaro kembali lalu menarik Airin meninggalkan taman itu.

Rafael menatap kepergian mereka lebih tepatnya ia menatap Airin dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Rafael menyesal karena udah nyia-nyian cewek sebaik Airin.

"Akh!" teriak Rafael sambil mengusap wajahnya kasar.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang