PART 30

136 6 1
                                    

Sementara di kediaman Jason, mereka tengah mencari keberadaan Airin karena dari tadi malam Airin tidak pulang ke rumah.

"Kemana anak sialan itu pergi?" tanya tuan Jason marah.

"Ibu juga gak tau kemana Airin pergi lagian kita semua kan sibuk dengan tamu kita," ucap ibu Kinar.

"Awas saja kau anak sialan." umpat tuan Jason murkah.

"Tapi kan ada bagusnya juga anak itu pergi, jadi tidak ada yang halangim Aurel untuk tunangan sama Rafael," timpal ibu Kinar tersenyum.

"Kamu bener juga, lagian buat apa kita mikirin anak itu. Yang jelas aku sudah sangat bersyukur karena dia sudah pergi sekalian jangan balik kesini lagi." ucap tuan Jason.

Aurel yang mendengar pembicaraan orang tuanya hanya tertawa jahat dan memikirkan rencananya selanjutnya.

"Eh tunggu-tunggu, tapi Airin pergi kemana ya? kok gue sampai gak tau tuh anak kabur dari rumah. Bagus dong kalau dia udah pergi dari sini hahaha," ucap Aurel tertawa jahat.

Malam harinya Aurel dan orang tuanya tengah duduk bersantai di ruang keluarga sambil menonton tv, mereka bahkan tidak peduli sama sekali Airin sekarang ada dimana.

"Aurel udah gak sabar lagi pengen cepet-cepet tunangan sama Rafael," ucap Aurel sambil tersenyuk.

Tuan Jason dan istrinya hanya tersenyum melihat Aurel yang begitu senang akan menyambut hari esok hari dimana ia dan Rafael akam bertunangan.

"Sayang apa kamu mau ke sekolah besok atau mau nemenin Ibu pergi ke mall untuk berbelanja?" tanya ibu Kinar.

"Emm Aurel gak ikut Bu, Aurel ke sekolah aja karena tadi sore Rafael chat Aurel kalau besok dia akan jemput Aurel," ucapnya senang.

"Wah kalau gitu Ibu pergi sama Ayah sekalian Ibu mau beliin kamu gaun yang akan kamu pakai di acara malam pertunangan kalian," ucap ibu Kinar.

"Iya sayang, biarin Aurel masuk sekolah kota saja yang belanja kebutuhannya besok." timpal tuan Jason.

Lalu mereka melanjutkan melanjutkan topik pembicaraan mereka selanjutnya.

___

Di rumah mewah bernuansa eropa terlihat seorang pemuda tampan yang tak lain Alvaro, pemuda itu tengah bersiap-siap untuk pergi ke rumah sahabatnya.

Alvaro berjalan keluar kamar dan menghampiri papa dan mamanga yang sedang mengobrol di ruang tamu.

"Pa, Ma? Al keluar dulu ada janji sama temen Al," pamit Alvaro.

"Iya sayang, tapi pulangnya jangan kemalaman." ucap mamanya memperingati.

"Iya Ma." jawab Alvaro lalu berlalu dari hadapan papa dan mamanya.

Alvaro masuk ke dalam mobilnya dan segera menyalakan mesin mobil lalu mengemudikan dengan kecepat di atas rata-rata menuju ke caffe yang dimana ia sudah membuat janji dengan sahabatnya

Di perjalanan Alvaro seketika teringat gadis yang sudah beberapa hari ini mencuri perhatiannya, gadis itu yang tak lain Airin.

"Airin, Airin, Airin," gumannya sambil menyebut nama Airin berulang-ulang kali.

"Gue harus cari cara untuk mendapatkan hati Airin, apapun itu dia harus jadi milik gue. Dan untuk Rafael thank's karna telah melepas berlian seperti Airin." ucapnya kala mengingat wajah cantik milik Airin.

Akhirnya Alvaro sudah sampai di depan caffe, dia bergegas keluar dan berjalan masuk ke dalam caffe tersebut.

Disana sudah ada Frans yang tengah duduk santai sambil memainkan ponselnya.

"Udah lama lo disini?" tanya Alvaro sembari duduk.

"Eh lo udah dateng? enggak baru aja nyampe," ucap Frans.

"Jadi lo nyuruh gue kesini untuk ngomongin soal apa?" tanya Alvaro tak mau basa-basi.

"Gue mau ngasih tau kalau Rafael ngundang kita le acara pertunangannya besok, lo mau ikut nggak?" tanga Frans.

"Jadi itu doang yang pengen lo ngomongin sama gue?" tanya Alvaro kesal.

"Iya, emang kenapa?" tanya Frans.

"Lo buang-buang waktu gue aja curut, gue masih banyak kerjaan noh di rumah. Lo malah nyuruh gue dateng kesini, gue mikirnya kalau ada hal penting 4njir. Kan lo bisa kasih tau gue di wa." umpat Alvaro kesal.

"Santai dong bro, gue kan cuma pengen nongkrong-nongkrong aja sama lo. Udah jarang kan kita nokrong kayak gini," jelas Frans sambil terkekeh.

"Sialan lo! udah gue cabut dulu ada urusan penting," ucap Alvaro beranjak dari kursinya.

"Eh curut lo kok cepet banget pulangnya, ah gak asik lo." ucap Frans kesal dan sedikit berteriak.

"Noh lo panggil aja tuh tante-tante buat nemenin lo disini," ucap Alvaro terkekeh sambil menunjuk ke arah tante-tante yang make-upnya terlalu menor.

"Bangsat lo Al!" maki Frans kesal ke arah Alvaro yang berlalu dari hadapannya.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang