Saat ini Alvaro masih menyibukkan diri dengan pekerjaan hingga dia tidak menyadari jika sekarang sudah waktunya jam makan siang. Tiba-tiba pikiran Alvaro kembali melayang pada Airin dan Rafael. Membuatnya tersulut emosi kembali.
"Gue bakal nemuin lo setelah ini, Rafael." gumam Alvaro mengepalkan tangannya.
Seketika perut Alvaro meminta untuk di isi karena dari semalam dia tidak menyentuh makanan sama sekali.
Alvaro segera menghubungi asistennya Rio untuk memesankan makanan untuknya l. Tak lama Rio sudah datang sambil membawa makanan pesanan Alvaro.
Tok ... tok ... tok
Mendapat jawaban dari dalam, Rio segera masuk dan mengantarkan makanan untuk Bos nya itu.
"Ini pesanannya, Pak." ucap Rio sambil menaruh beberapa makanan yang di pesan oleh Alvaro.
"Saya permisi ke ruangan Pak," ucap Rio.
"Setelah ini kamu lanjutkan laporannya, saya masih ada urusan di luar," ucap Alvaro.
"Baik, Pak." lalu Rio keluar dari ruangan Alvaro.
Alvaro memakan semua makanan pesanannya tadi, ia merasa begiru lapar karena semalam tidak sempat makan.
Alvaro terbayang-bayang wajah cantik istrinya yang sedang menangis. Alvaro menelan makanan itu dengan paksa karena janjinya tidak bisa di tepati karena sudah membuat gadis itu menangis.
"Gue udah buat Airin nangis, tapi itu karena kesalahannya sendiri. Aku gak nyuruh dia buat nangisin aku," lirih Alvaro.
Hingga akhirnya Alvaro menyudahi makan siangnya dan bangkit dari tempat duduk dan berjalan keluar ruangan. Alvaro sempat bertemu dengan asistennya dan menyuruhnya untuk melanjutkan laporan yang Alvaro buat.
Mobil Alvaro menuju rumah Rafael, Alvaro tahu alamat tempat tinggal Rafael. Sampainya di rumah mewah Rafael, Alvaro menyuruh satpam untuk memanggil kan majikannya itu.
Rafael mendapat tamu dadakan seperti itu segera berjalan keluar rumah. Rafael sedikit terkejut melihat jika yang datang adalah Alvaro, suami dari Airin.
"Ngapain lo kesini?" tanya Rafael dengan nada dingin.
Bugh!
Satu tonjokan keras mengenai wajah Rafael, Rafael langsung tersungkur di tanah dan memegang bibirnya yang mengeluarkan darah akibat pukulan dari Alvaro.
"Sialan lo!" maki Rafael.
"Lo ngapain ngajak ketemuan istri gue, huh? lo selingkuh sama kan dia!" bentak Alvaro keras di depan wajah Rafael dan memegang kerah baju Rafael dan langsung menghempaskan Rafael begitu saja.
"Jaga ucapan lo, Alvaro! gue gak pernah selingkuh sama istri lo," ucap Rafael tak terima di fitnah seperti ini.
"Mau ngelak lagi lo? dengan begitu lo sama Airin pelukan di tempat umum dan saling mesra-mesraan di restoran itu. Lo gak tau malu bangat, lo gak tau kalau Airin itu istri gue!" ucap Alvaro yang sudah berteriak di depan wajah Rafael dengab sorot mata yang sudah memerah.
"Jangan sembarang ngomong lo! gue gak ada niat buruk sama Airin buat lakuin hal itu," tegas Rafael sambil menunjuk wajah Alvaro.
"Gue tau lo masih suka sama Airin dan begitu juga dengan Airin," ucap Alvaro tertawa miring lalu masuk kembali ke dalam mobilnya dan melaju meninggalkan Rafael.
"Brengsek!" umpat Rafael.
"Gue harus ke rumah Airin dan Alvaro, jangan sampai keluarga Airin salah paham atas fitnah ini. Tapi siapa yang udah fitnah gue sama Airin seperti ini?" gumam Rafael mengacak rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]
قصص عامةApa liat²? Sini mampir dulu "Airin, gue cinta sama lo!" ucap pemuda pada gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Deg! Jantung Airin berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan cowok yang mengatakan kalau dia mencintai Airin. Dia tidak menyangkan...