Sekarang sudah jam pulang sekolah, terlihat banyak siswa dan siswi berjalan menuju gerbang, sedangkan Airin masih berada di taman sekolah dengan pikirannya.
Gadis cantik itu duduk di kursi taman sekolah sendiri, rambutnya beterbangan menambah aura kecantikan yang di milikinya. Tanpa di sadarinya seseorang tengah memperhatikan nya dari jarak yang tidak terlalu jauh.
Pemuda itu sedari tadi memperhatikan gerak-gerik gadis cantik itu, ingin sekali dirinya menghampiri gadis yang sudah mencuri perhatiannya tapi niatnya di urungkan karena dari arah berlawanan pacar dari gadis itu tengah berjalan menghampiri sang gadis.
Sementara Airin yang sedang duduk menenankan pikirannya, tiba-tiba kaget dengan suara yang berasal dari belakang.
"Airin," panggil Rafael dengan raut wajahnya yang biasanya tersenyum sekarang berubah menjadi dingin 11/12 dengan kulkas.
"Rafael," ucap Airin tersenyum senang.
Sedangkan Rafael hanya menatapnya datar tanpa ekspresi seperti dulu, melihat Airin yang masih bisa tersenyum seperti tidak membuat kesalahan apapun.
"Raf, kamu kenapa belum pulang?" tanya Airin sambil celingak-celinguk melihat sekitaran taman.
"Bukan urusan lo! gue kesini mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Rafael dengan nada datar.
"E-emang kamu mau ngomong apa, Raf?" tanya Airin gugup dirinya mulai takut, jangan sampai ucapan Rafael akan melukai hatinya.
Airin menatap serius wajah tampan milik Rafael, sedangkan Rafael mengatur nafasnya untuk mengungkapkan sesuatu pada Airin. Ada rasa berat bagi Rafael untuk mengucapkan kata itu pada Airin, dan jujur Rafael masih mencintai Airin tapi karena rasa egoisnya mengalahkan rasa cinta itu.
"Sebelumnya gue percaya banget sama lo Airin, tapi semenjak hari itu dimana gue liat lo jalan sama cowok lain hati gue sakit Rin! kepercayaan gue ke elo itu udah hancur, semua itu karena lo, Airin! Lo tau kan, gue cinta dan sayang banget sama lo, tapi semua itu sudah berubah menjadi benci, gue benci sama lo!" ucap Rafael sedikit membentak dan matanya sudah memerah menahan tangis.
Airin langsung terkejut dengan ucapan Rafael, dirinya tidak menyangka Rafael akan semarah itu padanya bahkan benci padanya karena kesalah pahaman.
"Raf, aku gak selingkuh seperti apa yang kamu lihat di foto itu. Aku beneran sumpah Raf, itu semua salah paham. Tolong percaya sama aku sekali ini aja, Saat pulang se--," penjelasan Airin terpotong karena Rafael langsung memotongnya
"Basi tau gak! gue percaya semua yang di katakan Aurel, lo itu hanya terlihat polos di luar tapi busuk di belakang! Lo tega-teganya udah bohongin gue Airin!" bentak Rafael.
"Rafael jaga ucapan kamu! Aku gak seperti apa yang kamu omongin dan Aurel!" balas Airin tak kalah membentak Rafael juga. Seketika kata-kata Airin berubah.
Airin menundukkan kepalanya karena sudah tidak bisa membendung air matanya dan juga sudah tidak tahan dengan hinaan yang di ucapkan oleh Rafael. Airin kemudian mendongakkan kepalanya dan kembali melihat Rafael.
"Jadi, mau kamu apa sekarang?" tanya Airin mencoba setenang mungkin.
"Kita putus." ucap Rafael singkat.
Akhirnya kata itu keluar dari mulut Rafael. Dirinya merasa tidak tega untuk mengakhiri hubungannya dengan Airin, karena bagaimana pun dirinya masih sangat mencintai Airin. Akan tetapi Rafael sudah termakan kebohongan Aurel
Deg!
Airin merasakan nyeri pada hatinya kala mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut Rafael, hanya karena kesalah pahaman hubungan mereka kandas. Hubungan yang sudah lama mereka jalani akhirnya kandas seperti ini, sungguh miris.
"Baiklah jika itu sudah jadi keputusanmu aku terima, maaf jika menurut kamu aku selingkuh. Makasih aku harap keputusan ini sudah benar." ucap Airin tanpa melihat ke arah Rafael sambil menyeka air matanya dan mencoba untuk tersenyum walau senyum yang ia berikan adalah senyum paksa.
Rafael yang melihat Airin menangis tidak tega dan ingin memeluknya, tapi pada saat Rafael ingin mendekat Airin telah pergi dan menjauh dari hadapannya.
"Shit!" umpat Rafael dengan keadaan kacau, padahal dirinya lah yang meminta hubungan mereka selesai.
Sementara seseorang yang melihat dimana Rafael mengakhiri hubungannya dengan Airin langsung tersenyum, tapi tatapannya teralihkan pada Airin yang berjalan menjauhi Rafael sambil menangis.
"Menangislah sepuasmu sayang, tapi jika satu saat kamu sudah menjadi gadisku, aku akan membalas semua perbuatan biadab yang pernah mereka lalukan padamu." ucapnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]
Ficción GeneralApa liat²? Sini mampir dulu "Airin, gue cinta sama lo!" ucap pemuda pada gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Deg! Jantung Airin berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan cowok yang mengatakan kalau dia mencintai Airin. Dia tidak menyangkan...