PART 59

68 3 0
                                    

Setelah mematikan sambungan telponya Airin berjalan keluar kamarnya dan menuju lantai bawah. Airin menghampiri keluarganya yang tengah berbicara di ruang keluarga.

"Eh anak Bunda, kirain Bunda kamu udah tidur sayang," ucap ibu Sri yang tengah melihat Airin sudah duduk di sampingnya.

"Gimana kuliah kamu hari ini dek, apa berjalan dengan lancar?" tanya Arga.

"Lancar kok kak,"

"Kebetulan kamu sudah disini kakak mau tanya soal pacar kamu itu," ucap Arga.

"Memangnya ada apa, kak?" tanya Airin.

"Apa kalian udah lama pacarannya?"

"Belum lama juga, baru beberapa bulan aja. Tumben kakak nanya tentang hubungan aku sama Alvaro, apa ada masalah kak?" tanya Airin.

Arga hanya menggeleng pelan dan tersenyum saja tanpa membalas pertanyaan adiknya. Arga merasa bahwa sesuatu akan terjadi pada adiknya, dan firasatnya ada masalah yang akan datang di dalam hubungan Airin dan juga Alvaro.

"Semoga saja tidak ada yang terjadi pada kalian," batin Arga.

Kemudian mereka kembali menatap layar TV dan juga berbincang tentang keluarga mereka.
Sedangkan di sisi lain Alvaro dan sang papa terlihat begitu serius dengan laptop di depan mereka masing-masing, sang mama yang baru saja datang sembari membawa kopi dan juga kue untuk suami dan juga anaknya meletakkan di meja kerja mereka.

"Sayang aku mau kasih tau kalau besok pagi aku harus berangkat ke China, perusahaan Papa sedikit bermasalah  di sana. Asisten Papa yang menghubungi Papa barusan, mungkin akan memakan cukup waktu lama kita di sana. Apa kau mau ikut denganku?" tanya papa Alvaro tiba-tiba.

"Hmm baiklah, Mama akan ikut Papa kesana. Tapi apa Alvaro sudah tau soal ini?" tanya sang Mama.

"Alvaro udah tau Ma, Alvaro juga mau mengurus perusahaan Papa yang ada disini. Jadi Papa sama Mama tidak usah khawatir," sahut Alvaro yang baru saja meneguk kopinya.

"Baiklah sayang, kalau begitu Mama pergi ke kamar dulu mau kemas barang-barang yang akan di perlukan di sana nantinya. Kamu jangan telat tidurnya ya, dan untuk Papa setelah selesai ini langsung ke kamar bantuin Mama," ucap sang mama sembari berlalu.

30 menit berkutat dengan laptop akhirnya selesai juga laporan yang di buat Alvaro, sedangkan papanya sudah kembali ke kamar.

Alvaro berjalan menuju ke kamarnya juga, tapi tiba-tiba ponselnya berdering pertanda ada panggilan yang masuk. Alvaro mengira jika Airin yang menelfonnya sekarang tapi setelah dilihat ternyata itu adalah Bella.

"Nih cewek kenapa nelpon gue," guman Alvaro malas lalu mengangkat panggilan tersebut.

📞
"Apa?" tanya Alvaro to the point.

"Halo Al, gue bisa minta tolong sama lo gak?" tanya Bella lembut.

"Minta tolong apa?" tanya balik Alvaro.

"Gini, lo bisa gak temenin gue pergi ke Mall besok lusa. Bantuin gue cari kado untuk Mami gue ya ... karena sebentar lagi Mami ulang tahun," ucap Bella.

"Lo bisa panggil temen lo aja atau Frans gue gak bisa gue sibuk sama pekerjaan dan tugas kuliah gue. Ajak Frans atau Julian aja," tolak Alvaro.

"Kok lo gitu sih, Al. Kan guenya mau sama lo bukan sama mereka, please bantuin gue kali ini aja ya," mohon Bella.

Alvaro memutar bola matanya malas, mau tidak mau dia harus menuruti keinginan Bella. Karena orang tuanya Bella adalah sahabat dari orang tua Alvaro dan mama Alvaro juga sudah menganggap Bella sebagai putrinya sendiri.

"Hmm." ucap Alvaro seadanya.

Seketika di tempat Bella dia begitu senang karena Alvaro mau menemaninya. Sebenanrnya ini hanya rencana awal Bella saja.

"Beneran lo mau, Al?" tanya Bella.

"Iya gue mau."

ucap Alvaro lalu memutuskan sambungan telefon tanpa menunggu jawaban dari Bella.
Lalu Alvari berjalan menuju ke tempat tidur setelah menaruh ponselnya di ata meja.

Tak butuh waktu lama Alvaro sudah tertidur karena seharian mengerjakan tugas kuliah dan kantor papanya.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang