Pukul 06:00 di rumah milik pak Wijaya, terlihat ibu Sri sedang menaiki tangga dan berjalan menuju ke kamar Airin. Ibu Sri mengira jika putrinya Airin masih tidur.
Dia segera masuk ke dalam kamar dan tiba- tiba dia melihat Airin yang sudah memakai seragam sekolah.
"Sayang kamu ke sekolah di antar sama kakak kamu ya," ucap ibu Sri tersenyum.
"Apa gak ngerepotin kak Arga, Bun?" tanya Airin.
"Enggak dong sayang sekalian juga kan kakak kamu mau ke kantor, tapi sebelum pergi kamu sarapan dulu Bunda tunggu di bawah," ucap ibu Sri.
"Airin piket pagi Bun, nanti Airin sarapan di sekolah aja," ucap Airin.
"Ya sudah tapi tetep bawa bekal aja sayang. Nanti bakal Bunda siapin dulu," ucap ibu Sri.
"Emm iya Bun." sahut Airin tersenyum. Lalu ibu Sri keluar dari kamar Airin.
Tak lama Airin juga sudah menyusul bundanya ke bawah. Airin melihat semua anggota keluarga barunya sudah berkumpul di meja makan.
"Selamat pagi Ayah, kak Arga dan Bunda," sapa Airin tersenyum hangat.
"Pagi sayang," sahut pak Wijaya bersamaan dengan ibu Sri.
"Pagi dek," balas Arga.
"Airin sarapan dulu nak baru selesai itu kamu berangkat sama kakak kamu," ucap pak Wijaya.
"Airin sarapan di sekolah Yah soalnya hari ini piket nya Airin, ini bekalnya udah Bunda siapain," sahut ibu sri.
"Nih sayang bekalnya," ucap ibu Sri memberikan kotak bekal pada Airin.
Selesai sarapan, Arga beranjak dari duduknya lalu mengajak Airin berangkat sekarang.
"Ayah, Bunda. Arga sama Airin berangkat dulu." pamit Arga pada orang tuanya sembari mencium tangan mereka secara bergantian dan di ikuti oleh Airin.
Setelah itu mereka berjalan menuju mobil Arga yang sudah terparkir diluar.
Butuh waktu beberapa menit akhirnya Arga sudah sampai di depan pintu gerbang sekolah Airin. Airin segera turun dari mobil tersebut dan tidak lupa berpamitan pada kakaknya.
"Kak Airin masuk dulu ya," ucap Airin.
"Iya dek, ntar kalau udah jam pulang kakak bakal jemput kamu lagi." ucap Arga yang di balas anggukan oleh Airin.
Lalu Airin segera masuk ke dalam sekolah. Arga yang melihat Airin masuk sudah menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah.
Airin berjalan menuju kelas, hari ini ia berniat tidak akan bertemu dengan dua orang manusia yang sudah membuatnya kecewa.
Sampainya di kelas Airin sudah di sambut oleh sahabatnya dengan berbagai pertanyaan karena dari semalam mereka mengirim pesan ke Airin tapi tak kunjung di balas olehnya.
"Tuh Airin udah dateng," ucap Amel pada Anantha dan Adelia.
"Airin, lo kenapa gak bales pesan grub kita sih?" tanya Amel pemasaran.
"Maaf," balas Airin singkat.
"Hadeh, lo lagi ada masalah apalagi sih, Rin?" tanya Anantha.
"Gak ada kok," ucap Airin tersenyum.
"Lo gak usah bohong ke kita, kalau ada apa-apa ceritalah siapa tau kita bisa bantu lo Airin." ucap Anantha.
Airin merasa tak enak juga pada sahabatnya dan akhirnya ia pun menceritakan masalah yang beberapa hari lalu ia alami.
"Gue keluar dari rumah." ucap Airin dengan raut wajahnya yang menahan amarah ketika mengingat kejadian itu lagi.
Set!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]
General FictionApa liat²? Sini mampir dulu "Airin, gue cinta sama lo!" ucap pemuda pada gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Deg! Jantung Airin berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan cowok yang mengatakan kalau dia mencintai Airin. Dia tidak menyangkan...