PART 43

87 7 1
                                    

Sedangakn disisi lain Aurel begitu terkejut melihat kedekatan Airin dan juga Alvaro. Seharusnya Airin yang ingin di buat sengsara karena Rafael telah memutuskan hubungan dengannya kini berbanding balik malah Airin begitu terlihat senang seperti tidak ada masalah.

Aurel mengepalkan tangannya karena merasa tersaingi. Tapi Aurel sempat berfikir kalau Airin sekarang sudah sangat berubah penampilannya sudah terlihat semakin cantik di banding sebelumnya.

Aurel berencana untuk mencari tahu informasi Airin yang sekarang tinggal dimana, dia akan menyuruh ayahnya untuk menselidiki tentang Airin.

Di pikiran Aurel ia ingin mencoba mendekati Alvaro seperti dia mendekati Rafael hingga menjadi tunangannya sekarang, tapi niat itu di urungkan. Karena Rafael jauh berbeda di bandingkan dengan Alvaro.

Aurel sudah mengenal Alvaro, laki-laki itu tidak mudah di dekatin. Karena dia pernah mendengar dari temannya bahwa dimana Alvaro sering menolak banyak perempuan yang menyatakan perasaan mereka kepada Alvaro.

Aurel juga tahu jika sebelumnya Alvaro belum pernah menjalin hubungan sama siapapun. Jangankan menjalin hubungan, semua perempuan yang berusaha mendekatinya selalu di tolak mentah-mentah.

Bahkan laki-laki itu tidak menyukai jika ada seseorang yang mengganggu kehidupannya dan keluarganya, jika tidak terimalah resiko besar yang akan Alvaro berikan.

"Seharusnya lo itu sengsara Airin, liat aja nanti gue akan membuat perhitungan  lagi sama lo." guman Aurel dalam hati sembari tersenyum jahat.

Karena merasa sudah jengah akhirnya Aurel mengajak dua sahabatnya itu pergi meninggalkan kantin untuk kembali ke kelas mereka.

Sampainya di kelas Aurel dan sahabatnya merencanakan sesuatu untuk Airin, entah rencana jahat apa yang akan mereka perbuat lagi pada gadis itu.

"Kalian besok pancing Airin untuk ke atap gedung sekolah dan bilang ke dia kalau Alvaro tengah menunggunya disana," ucap Aurel pada sahabatnya.

"Lo tenang aja, rencana kita pasti akan berhasil lagi."

Kemudian mereka bertiga tertawa senang karena sudah menyusun rencana jahat mereka untuk Airin. Seketika sahabat Aurel bertanya bagaimana bisa Aurel berhasil menghancurkan hubungan Airin dan Rafael.

"Btw, lo kan udah berhasil ngancurin hubungan kakak lo sama Rafael ... jelasin ke kita dong gimana Airin bisa keluar dari mobil Alvaro secara bersamaan?" tanya Tania penasaran.

"Iya, kasih tau ke kita dong," ucap satu temannya lagi.

"Kalian masih ingat tempo hari kita ngelabrak Airin di toilet, nah pas waktu itu kan dia rencananya mau pulang bareng Rafael kan.
Terus gue disitu ngambil HP-nya Airin lalu kirimin pesan pada Rafael dengan mengatakan kalau Airin gak jadi pulang bareng dia, terus kita disitu sementara udah nyiksa Airin dan kita tinggalin dia sendiri di toilet sekolah," jelas Aurel.

"Tapi mungkin yang membantu dan membawa Airin ke rumah sakit itu adalah Alvaro, karena satu hari itu Airin gak pulang dan pulangnya nanti pagi sekitar jam 6 gitu deh kayaknya. Lalu gue ngambil kesempatan itu untuk mengambil gambar mereka berdua dan seolah-olah mereka tengah menghabiskan waktu jalan berdua dan selingkuh di belakang Rafael, gitu ceritanya hahahaa," lanjut Aurel sembari tertawa.

"Oh my gosh, gue gak nyangka lo sehebat itu Aurel hahaha,"

"Luar biasa banget dah,"

"Hahaha, tapi gue herannya Rafael bisa-bisanya percaya sama gue yang udah menipu daya dia hahaa. Dasar bodoh," ucap Aurel dan memaki Rafael sembari tertawa.

Seseorang yang tengah menatap dan mendengar semua apa yang mereka bicarakan mengepalkan tangannya dan raut wajahnya memerah menahan amarah. Seseorang itu tak lain adalah Rafael, yang berencana untuk mengajak Aurel pulang tapi saat mendengar ucapan Aurel tadi membuatnya terkejut dan langsung naik pitam.

Sama seperti Al, Andri dan Arka yang mendengar apa yang mereka bicarakan langsung terkejut dan tidak menyangka jika Aurel selicik itu. Arka sudah menduga dari dulu jika ini semua rencana busuk Aurel, tapi selalu saja Rafael tidak mendengarkannya.

Rafael menghampiri mereka bertiga sembari bertepuk tangan dan raut wajah yang menyeramkan. Sontak membuat Aurel dan dua sahabatnya kaget dan merasa takut karena melihat keberadaan Rafael dan juga sahabatnya.

"Lo hebat banget Aurel, gue gak nyangka ternyata lo selicik itu. Gue begitu bodoh karena telah tertipu dengan wajah cantik lo itu, gue akui lo cantik tapi sayang bukannya bikin gue tertarik malah mebuat gue jijik. cuih!" sentak Rafael sambil meludahi di samping sepatunya.

Tubuh Aurel bergetar hebat dan sahabatnya merasa takut dan tidak menyangka jika Rafael bisa seserem ini jika sedang marah, apalagi sudah mendengar semua omongan mereka.

"Jadi selama ini gue udah udah kemakan racun dari ular berbisa ini ternyata. Gue gak nyangka lo sejahat ini Aurel!" bentak Rafael penuh emosi.

"G-gue," baru saja Aurel ingin membuka suaranya tapi sudah di potong dan di benrak Rafael.

"DIAM!"

teriak Rafael tepat di depan wajah Aurel. membuat Aurel dan semua orang disitu kaget dengan bentakan Rafael.

Terlihat jelas jika Rafael begitu marah karena sudah di bohongi oleh Aurel dan gara-gara Aurel hubungannya dengan Airin berakhir tragis.

"Gue gak nyuruh lo untuk bicara! lo senengkan sekarang karena sudah berhasil nipu gue dan udah ngancurin hubungan gue sama Airin? saking bodoh gue percaya dengan foto yang lo tunjukin itu gue begitu marah sampai ngebentak Airin padahal gak berbuat kesalahan apapun. dan gara-gara kejahatan lo itu udah fitnah Airin gue sampai tega mutusin cewek sebaik dia, Aurel!" ucap Rafael dengan bentakannya pada Aurel.

"Maafin gue Raf, g-gue," lagi-lagi ucapan Aurel terpotong oleh Rafael.

"Hahaha, semudah itu lo minta maaf Aurel? lo pikir dengan lo minta maaf kayak gini bisa ngembaliin semuanya seperti semula, hah!" sentak Rafael.

Aurel hanya menunduk sambil menangis, karena merasa takut dengan Rafael sekarang yang terlihat begitu marah padanya.

"Aurel, jika saja lo cowok  gue pastiin sekarang lo udah masuk R." ucap Rafael.

Rahang Rafael mengeras sampai terlihat urat-urat lehernya. Kemudian beralih menatap teman Aurel yang ikut dalam rencana jahat Aurel.

"Gue pastiin  temen lo ini bakal di keluarin besok, siap-siap aja." ucap Rafael menatap tajam.

Arka yang melihat Rafael sudah tidak bisa terkendali lagi langsung mencegahnya dan menenangkan anak itu.

"Rafael, udah lo gak usah kotorin tangan lo untuk ladenin cewek kayak mereka. Mending kita cabut aja dari sini," ucap Arka pada Rafael.

"Iya Raf, kita cabut aja. Gue udah jengah berdiri disini lama-lama  aura gak enak." sahut Al.

"Apalagi liatin drama gak jelas dari mereka." timpal Andri.

Rafael hanya menatap Aurel dengan tatapan membunuh lalu Arka datang dan langsung menarik Rafael, untuk tidak melanjutkan keributan itu. Tapi Rafael kembali menghampiri Aurel dan berkata.

"Lo senengkan sekarang gue udah jadi tunangan lo saat ini, Aurel?" tanya Rafael lembut sambil memegang dagu Aurel.

Aurel menatap wajah Rafael, dia bisa melihat aura tidak baik dari sisi Rafael sekarang.

"Dengerin gue baik-baik, mulai saat ini juga pertunangan ini gue batalin!" sentak Rafael lalu membuang cincinnya ke sembarang arah dan meninggalkan kelas mereka.

Aurel terkejut dan menutup mulutnya melihat Rafael melepaskan cincin itu dan membuangnya entah kemana. Aurel menangis histeris di buatnya, sedangkan sahabatnya hanya melihat Aurel yang tengah menangis.

Mereka tidak tahu lagi harus berbuat apa, karena semua kebohongan Aurel sudah terbongkar dan mengakibatkan hal yang sangat fatal.

Mereka juga kena imbasnya dan besok mungkin akam terjadi hal yang di luar pikiran mereka.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang