PART 79

63 9 2
                                    

Saat ini Alvaro dan Airin sudah berada di kamar Airin yang saat ini sudah menjadi kamar mereka berdua. Orang tua Airin menyuruh mereka untuk beristirahat karena mereka tahu jika Airin dan Alvaro sudah sangat lelah.

"Sayang, apa kamu tidak ingin mandi lebih dulu," tanya Alvaro yang sudah duduk di samping Airin.

"Kamu duluan saja, Al. Aku mau beresin ini dulu habis itu aku akan mandi setelah kamu selesai mandi," ucap Airin tersenyum kearah Alvaro.

"Baiklah,"

Lalu Alvaro berjalan ke kamar mndi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Airin sudah selesai merapikan kotak hadiah pernikahan mereka.

Pintu kamar mandi pun sudah terbuka menampilkan Alvaro yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan haduk yang di lilitkan di tubuhnya. Memperlihatkan  tubuh kekar Alvaro.

Airin sedikit terkejut melihat Alvaro seperti itu, tapi dia mencoba menormalkan diri seperti semula. Dengan susah payah Airin menelan berat salivanya saking gugupnya.

"Apa kamu sudah selesai mandi?" tanya Airin.

"Sudah, cepatlah mandi aku akan menunggumu disini," ujar Alvaro.

Lalu Airin masuk ke dalam kamar mandi. Airin memegang dadanya karena merasa deg-degan saat pertama kali melihat tubuh seksi suaminya itu.

Sementara Alvaro sudah memakai celana dan duduk di sofa yang ada di kamar Airin sembari memainkan ponselnya.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka, Airin keluar dengan memakai handuk yang sudah ia lilitkan juga di tubuhnya. Alvaro yang menyadari kalau isterinya sudah selesai mandi menatap kearah Airin.

Alvaro di buat bungkam saat pertama kali juga ia melihat tubuh cantik Airin yang terlihat putih mulus dan body Airin yang membuat dirinya begitu tergoda.

Alvaro berjalan kearah Airin yang sedang berdiri di depan cermin, ia melangkah mendekat pada isterinya dan segera memeluknya dari belakang.

Airin terkejut karena Alvaro memeluknya tanpa memakai baju sedangkan dirinya hanya menggunakan handuk, Airin bisa merasakah dinginnya tubuh Alvaro.

"Al, lepasin dulu. Aku mau ganti baju," ucap Airin.

"Sebentara saja, sayang. Aku masih ingin memelukmu seperti ini," ucap Alvaro berbisik tepat di telinga Airin, membuat Airin merasakan geli di area telinganya.

Cup!

Alvaro mencium leher mulus Airin. Dia ingin sekali melahap isterinya saat ini. Alvaro membalikkan tubuh Airin menjadi menghadapnya.

"Sayang, aku tidak akan meminta hak aku sekarang karena aku tau kamu pasti sangat lelah, aku pun begitu. Jadi kita malam ini istirahat dulu," ucap Alvaro tersenyum.

"Tapi besok-besoknya kamu harus siapin diri kamu," ucap Alvaro tertawa pelan.

Sedangkan Airin tersenyum lega saat mendengar ucapan Alvaro, karena sejujurnya ia merasa takut sedari tadi. Airin juga merasa sangat lelah karena seharian ini tidak istirahat.

"Iya, Al. Aku ganti pakaian dulu," ucap Airin.

"Aku tunggu sayang," ucap Alvaro berjalan ke arah tempat tidur.

Beberapa menit kemudian Airin sudah selesai mengganti pakaian dan berjalan menghampiri suaminya yang tengah duduk di atas tempat tidur sambil menunggu kedatangannya.

Airin membaringkan tubuhnya di samping Alvaro dan saat itu pula Alvaro memeluk tubuh Airin sambil menyandarkan kepala Airin di dada bidang nya.

"Sayang, besok pagi kita akan pulang ke rumah Mama sama Papa. Kita tinggal disana selama tiga hari saja setelah itu aku akan mengajakmu ke rumah kita yang sudah aku beli sebelum kita nikah," ucap Alvaro.

"Kapan kamu membeli rumah, Al? kenapa gak bilang sama aku?" tanya Airin mendongak kan kepalanya.

"Aku membelinya dua minggu yang lalu, aku sengaja tidak memberitahumu, sayang. Aku ingin kasih suprise dan yang tau hanya orang tua aku," ucap Alvaro tersenyum.

"Kamu ini suka sekali kasih aku kejutan," ucap Airin.

"Suka-suka suamimu ini," ucap Alvaro tertawa.

"Ya sudah, kita tidur saja. Besok pagi kan harus ke rumah Mama sama Papa," ucap Airin yang akan menyandarkan kembali kepalanya di dada Alvaro.

Cup!

Alvaro memegang dagu Airin lalu mencium Airin sedikit lama. Di rasa sudah selesai ia melepaskan bibir di bibir Airin.

"Selamat tidur istriku," ucap Alvaro tersenyum.

Airin hanya tersenyum lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang Alvaro. Tak lama berapa lama kedua sudah berada di alam mimpi masing-masing.

.
.
.
TBC

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang