PART 85

55 5 1
                                    

Pagi ini Airin sudah bangun dan sekarang tengah memasak sarapan untuk suaminya, Alvaro. Bibi yang melihat majikannyabitu merasa tidak enak karena seharusnya dia yang akan memasak bukan majikannya.

"Nyonya, biar Bibi aja yang masak ya. Nyonya duduk aja," ucap bibi.

"Udah gak apa-apa kok, Bi. Saya sudah terbiasa dengan hal seperti ini jadi Bibi gak perlu khawatir," jelas Airin tersenyum.

Bibi itu hanya pasrah lalu melakukan pekerjaan lainnya. Karena semua masakan sudah matang Airin sudah membawanya ke meja makan.

Di sisi lain Alvaro yang baru turun dari tangga melihag isterinya sedang sibuk memasak. Alvaro tersenyum lalu bergegas turun untuk menghampiri Airin.

"Pagi sayang, lagi masak apa?" tanya Alvaro memeluk Airin dari belakang.

"Al, kamu ngagetin aku aja. Ini aku lagi buatin makanan kesukaan kamu, ayo duduk aku akan mengambilkannya untukmu,"

"Baiklah, sayangku."

Lalu Alvaro duduk dan melihat Airin yang sedang mengambil makanan untuk dirinya.

"Kenapa kamu yang masak sayang, bibi kemana?" tanya Alvaro.

"Aku pengen aja buatin kamu sarapan, Al dan bibi udah aku suruh kerjain yang lain," jelas Airin.

"Udah kita sarapan, terus kamu siap-siap untuk ke kantor,"

Lalu mereka menikmati sarapan pagi yang di  buat Airin.

Setelah selesai sarapan Alvaro berpamitan untuk berangkat ke kantor sekarang, karena hari ini hari pertama ia akan bekerja.

"Aku berangkat ya sayang," ucap Alvaro.

"Iya, Al. Hati-hati di jalan,"

"Iya sayang."

Lalu Airin mencium tangan Alvaro sedangkan Alvaro mencium kening Airin setelah itu, Alvaro masuk ke dalam mobil dan mengemudikan menuju perusahaan.

Setelah kepergian Alvaro Airin kembali masuk ke dalam. Airin berniat untuk pergi ke rumah orang tuanya.

Airin merasa sangat merindukan keluarganya itu. Sedangkan Alvaro yang sudah sampai di perusahaan segera keluar dan bergegas masuk ke dalam.

Semua karyawan memberi hormat pada CEO mereka, karena mulai hari ini CEO mereka akan kembali bekerja setelah mengambil cuti.

"Selamat pagi, Pak." sapa para karyawan Alvaro.

Alvaro hanya mengangguk sebagai jawabannya dan berjalan lurus menuju ruangan CEO di ikuti oleh Rio asistennya di belakang.

"Pak Alvaro makin tambah ganteng aja,"

"Hei, jangan ngomong kayak gitu. Pak Alvaro udah punya istri,"

"Benar, beruntung banget itu istrinya pak Alvaro,"

Begitulah ucapan para karyawan Alvaro.

Saat sudah di depan ruangan CEO, Alvaro langsung masuk dan duduk di kursi kebesarannya.

"Apa jadwal saya hari ini?" tanya Alvaro.

"Hari ini Bapak ada meeting, dan jam tiga sore Bapak ada meeting di kantor X," ucap sekretaris Alvaro membacakan jadwal Alvaro hari ini.

"Siapkan semuanya, kita segera menuju ruang meeting. Apa semuanya sudah hadir?" tanya Alvaro.

"Sudah, Pak."

"Iya, semua sudah menunggu kehadiran Bapak," lanjutnya.

"Kalau begitu kita kesana sekarang." ucap Alvaro sambil bangkit daru kursi menuju ruang meeting.

Di tempat Airin yang sudah bersiap-siap pergi ke rumah orang tuanya masih sempat mengirim pesan pada Alvaro.

💌
(Al, aku pamit ke rumah Ayah sebentar. Gak bakal lama kok)

Pesan itu hanya centang dua, Airin tidak menunggu balasan dia langsung memesan ojek online untuk mengantarnya ke rumah pak Wijaya.

Beberapa menit kemudian akhirnya Airin sudah sampai di depan rumah lalu membayar ojek online tersebut.

Kang Mamang yang melihat Airin langsung membuka gerbang, Airin tersenyum lalu menyapa kang Mamang.

"Pagi kang Mamang. Apa Ayah sama Bunda ada di dalam?" tanya Airin ramah.

"Pagi, Non. Iya, tuan sama nyonya ada di dalam." ucap kang Mamang yang di angguki oleh Airin dan masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum," ucap Airin yang sudah berada di ruang tamu.

"Waalaikumsalam," jawab ibu Sri.

"Loh, Airin. Kamu kesini kenapa gak bilang sama Bunda, sayang?" tanya ibu Sri.

"Airin bosan di rumah sendirian, Bun. Alvaro juga hari ini udah mulai kerja,"

"Oh begitu, kita ke ruang keluarga di sana ada Ayah kamu lagi nonton,"

"Iya, Bun. Kak Arga kerja ya, Bun?" tanya Airin.

"Iya sayang,"

Sampainya di ruang keluarga, pak Wijaya terkejut akan kedatangan putrinya.

"Airin, kamu sama siapa kesini, nak?" tanya pak Wijaya.

"Sendiri, Yah. Suaminya lagi kerja,"

"Ohh,"

"Airin rindu Ayah sama Bunda, kak Arga juga. Jadi Airin mampir kesini,"

"Kami juga rindu, nak. Apa kamu bahagia setelah menikah dengan nak Alvaro?" tanya pak Wijaya.

"Iya, Ayah. Airin begitu bahagia," ucap Airin tersenyum.

"Syukurlah,"

"Siang nanti kamu makan disini ya, sayang? Bunda akan bikin makanan kesukaan kamu dan kakak kamu juga,"

"Iya, Bunda. Udah lama Airin gak makan masakan Bunda,"

Lalu Airin dan kedua orang tuanya melanjutkan perbincangan mereka sesekali tertawa.

Di perusahaan Dirgantara Group, Alvaro sudah selesai dari meeting dan kembali menuju ke ruangannya. Alvaro sempat mendengar bunyi ponsel dan Alvaro meraih ponselnya di sana sudah ada notifikasi pesan dari Airin.

💌
(Al, aku pamit ke rumah Ayah sebentar. Gak bakal lama kok)

Alvaro tersenyum lalu segera membalas pesan dari isterinya.

Airin yang sedang menikmati makan siangnya bersama pak Wijaya dan ibu Sri mendengar bunyi ponsel Airin. Airin meraih ponselnya kalau mungkin suaminya sudah membalas pesan.

💌
(Iya sayang, kamu tunggu aku di rumah Ayah, nanti selesai daru kantor aku akan menjemputmu.)

Airin tersenyum lalu kembali menyimpan ponselnya dan makan.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang