PART 70

64 6 0
                                    

Setelah dari pantai tadi, Alvaro dan Airin sekarang berada di rumah Airin. Mereka sedang berbicara di ruang tamu, di sana juga ada Arga.

Tiba-tiba terdengar bunyi ponsel milik Alvaro, di raihnya benda pipih itu lalu melihat siapa yang sedang menelfonnya.

Ternyata yang menelpon adalah asisten pribadi Alvaro, secepatnya  Alvaro mengangkat telefon tersebut.

"Ada apa?" tanya Alvaro dengan suara datarnya.

"............,"

"Baik," 

"............,"

"Saya akan memeriksanya." ucap Alvaro lalu memutuskan sambungan telefon.

"Sayang kayaknya aku harus pulang sekarang. Asisten aku nelpon katanya dia udah ngirim dokumen yang harus aku periksa," ucap Alvaro.

"Ya udah, Al. Kamu hati-hati ya." ucap Airin.

"Iya, sayang. Nanti aku akan menghubungimu lagi," ucap Alvaro.

"Kak Arga, saya pamit pulang dulu," pamit Alvaro pada Arga.

"Iya." sahut Arga.

Lalu Alvaro berjalan keluar rumah dan di ikuti Airin dari belakang. Airin mengantar Alvaro hanya sampai di depan gerbangnya.

"Aku pulang dulu, aku akan menghubungimu kalau udah sampai di rumah," ucap Alvaro tersenyum sembari mengusap rambut Airin.

"Iya, sayang. Hati-hati." ucap Airin.

Cup!

Satu kecupan mendarat di kening Airin, yang di cium hanya tersenyum. Lalu Alvaro masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukannya dengan kecepatan rata-rata.

Airin yang melihat mobil Alvaro sudah menjauh langsung menutup pintu gerbangnya dan masuk kembali ke dalam rumah.

"Kak, Airin naik ke atas dulu ya," ucap Airin.

"Iya, dek. Kakak juga mau istirahat," ucap Arga.

Mereka masuk di kamar mereka masing-masing untuk beristirahat.

Keesokan harinya

Hari ini adalah hari libur, Airin dan Arga sudah menunggu kedatangan kedua orang tua mereka yang baru pulang dari Bali.  Airin juga sudah memasak makanan lezat untuk menyambut kedatangan orang tua mereka.

Tak lama kemudian terdengar bunyi klakson mobil berhenti di garasi rumah mereka. Arga dan Airin langsung berjalan untuk menyambut kedatangan pak Wijaya dan ibu Sri.

"Assalamualaikum," ucap pak Wijaya dan ibu Sri serempak.

"Waalaikumsalam," balas kedua anaknya.

"Ayah, bunda. Airin kangen," ucap Airin langsung memeluk bundanya.

"Bunda juga kangen sayang," ucap sang bunda membalas pelukan Airin.

"Ya sudah kita kangen-kangennya aja di dalam, Ayah capek sekali," ucap pak Wijaya.

"Arga, bawain tas Ayah." titah pak Wijaya.

"Iya Ayah."

Lalu mereka berjalan masuk ke dalam rumah, sedangkan Arga dan Airin membantu membawakan tas ayah dan bundanya.

"Arga, bagaimana dengan keadaan perusahaan mu? apa tidak ada masalah?" tanya pak Wijaya. Mereka sekarang berada di ruang keluarga.

"Tidak ada, Yah. Semuanya baik-baik saja," ucap Arga tersenyum.

"Baguslah kalau begitu, dan untuk Airin ... bagaimana kuliah kamu, nak?" tanya pak Wijaya pada Airin.

"Lancar, Yah. Berhubung Airin udah semester terakhir jadi akan lebih giat lagi mempelajari skripsi yang udah Airin buat," jelas Airin dengan semangat.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang