Mereka semua di sana sudah menunggu dokter keluar dan akan langsung menanyakan keadaan Airin.
Alvaro terlihat sangat murung dan raut wajah menunjukkan rasa bersalahnya pada sang isteri.
Tak lama dokter yang memeriksa Airin sudah keluar dari ruangan tersebut, semua yang berada di sana langsung berdiri. Alvaro langsung menghampiri dokter dan bertanya keadaan Airin.
"Bagaiman keadaan istri saya, Dok?" tanya Alvaro dengan raut wajah cemas.
Dokter itu menghela nafas dan berkata ...
"Istri anda sudah mengalami masa kristisnya. Tapi, mohon maaf kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang di kandung oleh istri anda, karena istri anda mengalami pendarahan hebat dan membuatnya keguguran." jelas dokter.
Deg!
Bagai di sambar petir Alvaro mendengar penjelasan dari dokter yang mengatakan jika Airin keguguran.
Sedangkan tubuh ibu Sri langsung merosot ke bawah mendengar jika putrinya mengalami keguguran.
Mereka semua yang mendengar langsung kaget dan sedih karena Airin dan Alvaro kehilangan calon anaknya.
"Ini semua gara-gara lo brengsek! Airin kehilangan bayinya, gue gak bakalan maafin kalian berdua!" ucap Arga berontak dan ingin menghajar Alvaro dan Bella tetapi di tahan oleh pak Wijaya.
"Maaf semua karena salah saya," lirih Alvaro dengan air mata yang jatuh di pipinya.
Alvaro syok istrinya mengalami keguguran karena keegoisannya.
"Apa lo bilang maaf? lo pikir Airin bisa maafin lo kalau tau jika dirinya keguguran?" sentak Arga dengan pertanyaannya.
"Tenang, nak. Ini mungkin udah takdir buat adik kamu," ucap sang bunda walaupun dia juga sangat kecewa pada menantunya itu.
"Arga sangat kecewa dengan suami Airin, Bun. Arga benar-benar kecewa." ucap Arga memeluk sang bunda erat dan tanpa sadar air matanya keluar.
"Yang Bunda katakan benar, Arga. Kamu harus ikhlas," lanjut pak Wijaya.
Pak Adnan menghampiri putranya dengan raut wajah kecewa begitu pun dengan ibu Jingga terlihat wanita paruh baya itu tengah menangis.
"Papa sangat kecewa sama kamu, Al. Bisa-bisanya kamu seegois ini pada istri mu dan percaya pada perempuan itu," ucap pak Adnan tenang tapi dari dalam hatinya dia sangat kecewa dengan Alvaro.
"Mama juga sangat kecewa sama kamu, Al. Mama sudah menantikan cucu Mama tapi ternyata," ucap sang mama akan tetapi tidak melanjutkan lagi perkataannya.
"Sudah, Ma. Kita ikhlasin aja apa yang sudah terjadi dan kita akan temui Airin,"
Alvaro hanya bisa menunduk dan menangis melihat apa yang sudah terjadi, dia ingin sekali bertemu dengan Airin untuk meminta maaf atas kesalahannya.
Tubuh Alvaro sampai bergetar hingga ia tidak tahu harus berkata apa jika Airin sadar nanti. Sungguh Alvaro merasa sangat kecewa dan marah pada dirinya sendiri.
Rafael hanya diam membisu dan tidak percaya jika Airin mengalami keguguran. Sementara Bella, gadis itu juga merasa sangat bersalah atas kejadian ini.
Arga melirik kearah Bella dan berjalan menghampiri gadis itu.
"Puas kalian berdua? puas karena adik gue kehilangan bayinya, huh?" tanya Arga tenang.
"JAWAB!" seketika Arga langsung berteriak membuat semua orang di sana terkejut.
"M-maaf." ucap lirih Bella.
Arga berbalik dan menghampiri Alvaro yang tengah berjongkok sambil menunduk meratapi kesalahannya. Alvaro seketika mengucapkan kata 'Maaf' pada Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]
قصص عامةApa liat²? Sini mampir dulu "Airin, gue cinta sama lo!" ucap pemuda pada gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Deg! Jantung Airin berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan cowok yang mengatakan kalau dia mencintai Airin. Dia tidak menyangkan...