Sampainya Alvaro di rumah, Airin sudah menyambut kedatangannya.
"Assalamualaikum," ucap Alvaro tersenyum lalu mencium kening Airin begitu pun dengan Airin, dia mencium punggung tangan suaminya.
"Ayo duduk dulu, Al. Aku buatin kamu kopi dulu," ucap Airin tersenyum.
"Terima kasih sayang," ucap Alvaro sekilas mencium kening Airin. Setelah itu, Airin sudah pergi membuatkan kopi untuk suaminya.
Tiba-tiba ponsel Alvaro berbunyi tanda ada notifikasi masuk. Alvaro melihat Bella yang baru saja mengirimkan dia pesan melalui WA.
Bella
(Al, bisa kita ketemuan besok? ada hal penting yang harus gue kasih tau sama lo. Kita ketemuan di cafe S setelah jam kerja kamu)
Begitulah isi chat dari Bella. Alvaro mengerutkan keningnya merasa bingung hal apa yang harus Bella bicarakan dengannya.
Lalu Alvaro pun membalas pesan dari Bella dan menyimpan kembali ponselnya saat melihat kedatangan sang isteri.
"Ini kopinya,"
"Makasih sayang. Oh ya, Bibi kapan pulangnya?" tanya Alvaro memeluk bahu Airin dari samping.
"Kayaknya besok pagi,"
Alvaro hanya menganggukkan kepalanya.
"Selesai ini kamu pergi mandi dulu, aku mau buat makan malam untuk kita,"
"Siap nyonya," ucap Alvaro, Airin terkekeh pelan melihat tingkah suaminya.
Setelah itu Alvaro pergi untuk membersihkan tubuhnya. Airin sedang berkutat dengan peralatan dapur, setelah semua makanan yang Airin buat sudah matang, dia sudah menyajikannya di atas meja makan.
Tiba-tiba saja, Airin merasa mual dan langsung lari ke kamar mandi di sebelah dapur. Airin memuntahkan cairan bening itu lagi, dia juga merasa sedikit pusing.
Alvaro yang baru saja turun dari tangga melihat Airin yang akan jatuh dengan cepat berlari dan memeluk Airin.
"Sayang, kamu gak apa-apa? apa kepala kamu masih terasa pusing?" tanya Alvaro yang sudah memeluk Airin.
"Iya," ujar Airin lemah.
Tiba-tiba rasa mual itu muncul lagi dan Airin langsung kembali masuk ke kamar mandi yang hanya memuntahkan cairan bening dan kadang muntahnya tidak ada.
"Kita ke kamar aja, kamu istirahat dulu jangan kerja dulu," ucap Alvaro langsung mengajak Airin ke kamar.
Di kamar Alvaro sudah membaringkan Airin di tempat tidur, terlihat wajah isterinya itu sangat pucat.
"Kamu istirahat. Nanti aku akanbawakan makanan," ucap Alvaro dengan wajah cemas.
"Iya, Al."
"Ingat, jangan banyak kerja kalau aku gak ada di rumah sayang. Aku gak mau kamu dan anak kita sampai kenapa-napa." jelas Alvaro sambil mengelus perut Airin.
Alvaro pergi meninggalkan kamar, karena dirinya juga masih ingin mengisi perutnya yang sudah meronta-ronta untuk minta di isi.
Saat kembali dari dapur, Alvaro kembali ke kamar sambil membawa piring yang sudah berisi nasi dan juga lauk di atasnya.
Alvaro berjalan menghampiri Airin yang tengah berbaring dan membangunkannya untuk makan dulu.
"Sayang, bangun dulu. Ini aku bawain makanan kamu makan dulu ya," ucap Alvaro sembari menepuk pelan pipi Airin.
Airin yang sudah terbangun hanya mengangguk lalu bangun dan duduk bersandar di tempat tidur.
"Aku suapin," ucap Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]
Ficción GeneralApa liat²? Sini mampir dulu "Airin, gue cinta sama lo!" ucap pemuda pada gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Deg! Jantung Airin berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan cowok yang mengatakan kalau dia mencintai Airin. Dia tidak menyangkan...