PART 21

99 1 3
                                    

Besok paginya di rumah milik tuan Jason, terlihat gadis cantik yang sudah rapi dengan seragam putih abu-abu, siapa lagi kalau bukan Airin. Selesai bersiap-siap Airin mengambil tas dan segera keluar kamar.

Sedangkan Aurel, tuan Jason dan Ibu Kinar sedang melakukan sarapan pagi bersama tanpa anak Airin. Seketika mata Aurel menangkap sosok Airin yang baru saja turun dari tangga.

"Heh Airin!" panggil Aurel sedikit berteriak.

Seketika langkah Airin terhenti karena mendengar ada yang memanggilnya. Airin bahkan selama hidup bersama mereka tidak pernah merasakan bagaimana makan bersama keluarga tapi Airin sudah tidak perduli lagi karena dirinya sudah terbiasa.

"Apa?" tanya Airin malas melihat wajah adiknya.

"Gue cuma mau bilang kalau dua hari lagi akan ada acara pertunangan gue sama Rafael, jadi kamu jangan sampai merusaknya." ucap Aurel memperingat Airin.

"Ternyata benar, sebentar lagi Rafael akan tunangan sama Aurel. Apa Rafael akan terima pertunangan ini?" guman Airin dalam hatinya.

"Bukan urusan gue." ucap Airin dengan nada datar lalu kembali melangkahkan kakinya keluar dari rumah.

Tuan Jason dan ibu Kinar yang melihat tingkah laku dari Airin hanya menatap sinis dan mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Dasar anak tidak sopan santu! bisa-bisanya dia pergi begitu saja," maki ibu Kinar emosi.

"Udahlah Bu, emang Airin gak punya sopan santun orangnya." timpal Aurel.

Setelah sarapan tuan Jason sudah berpamitan pada ibu Kinar untuk mengantarkan Aurel ke sekolah sekalian dia mau berangkat ke kantor.

Di tempat lain Airin yang baru saja turun dari angkot segera berjalan masuk ke dalam sekolah. Saat sudah melewati lapangan sekolah Airin bertemu dengan tiga sahabatnya Anantha, Adel dan juga Amel yang akan menuju ke kelas.

"Pagi Airin sayang," ucap mereka serempak.

Sedangkan Airin hanya membalasnya dengan senyum manis yang ia miliki. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju ke kelas untuk mengikuti mata pelajaran hari ini.

Sampainya di kelas mereka bertiga langsung duduk di bangku mereka masing-masing. Tiba-tiba ada satu teman sekelas mereka yang bernama Cika memberitahukan bahwa hari ini mereka jam kosong karena semua guru sedang ada rapat tentang pelaksanaan ujian sekolah.

Dalam hitungan detik para siswa dan siswi di dalam kelas langsung bersorak gembira karena mendapat info bahwa hari ini mereka jam kosong, kelas sudah seperti ada acara konser. Ada yang tengah menyanyi tidak jelas, ada yang sering make-up, ada yg hanya ngerumpi dan masih banyak lagi.

Sedangkan Airin lebih memilih diam dan melihat kelakuan gila yang di buat oleh teman-temannya, karena merasa bosan dia mengambil buku novel yang di dalam tas miliknya.

Belum sempat dia membaca, Amel datang menghampiri Airin dan mengajaknya pergi ke kantin.

"Airin dari pada disini kita bosan, mending kita ke kantin aja yuk?" ajak Amel.

"Yaelah Mel, gue aja baru mau baca novel." ucap Airin.

"Nanti aja bacanya, ya? kita ajak Anantha sama Adel juga." ucap Amel.

Airin hanya mengangguk pasrah kemudian berjalan mengikuti Amel, Anantha dan Adel ke kantin. Saat sudah sampai di kantin mereka sudah duduk tepat di bangku paling depan sedangkan Amel tengah memesankan makanan buat mereka.

Di tempat lain Rafael, Al, Arka dan Andri sedang berjalan menuju kantin, sementara Rafael hanya mengikuti jejak langkah sahabatnya tanpa mengeluarkan kata satu pun.

"Woi Al? lo kenapa diem mulu sih dari tadi?" tanya Arka menepuk bahu Rafael.

"Diem lo." ketus Rafael sambil menatap Arka dengan tatapan membunuh.

Arka yang mendapat tatapan seperti itu langsung di buat bungkam, dan kembali berjalan paling depan dengan Andri. Saat mau sampai di kantin tiba-tiba mereka bertemu dengan Aurel and the gangnya yang baru saja keluar dari kelas.

"Kebetulan ketemu disini, kita jalan bareng aja ke kantin ya, Raf?" ajak Aurel langsung menggandeng lengan Rafael.

Rafael hanya diam dan membiarkan Aurel menggandeng lengannya, tapi tidak dengan ketiga sahabat dari Rafael. Mereka menatap Aurel tidak suka dengan kehadiran gadis ini.

"Lo bisa jalan sendiri kan, Aurel? bikin mood kita jelek aja lo," sinis Al pada Aurel.

"Heh! Rafael aja gak protes, kok jadi lo yang nyolot sih, Iri bilang bos." ucap Aurel sambil memutar bola matanya.

"Dih siapa yang ngiri sama lo, amit-amit cabang bayi dah gue." ucap Al.

"Raf? kok lo mau sih di gandeng ama nenek kabayan ini?" tanya Andri dengan menyebutkan Aurel dengan sebutan nenek kabayan.

Al dan Arka tertawa lepas saat mendengar ucapan Andri yang menyebut Aurel sebagai nenek kebayan.

"Siapa yang lo bilang nenek kebayan? gue? lo kalau ngomong biasa aja dong!" ucap Aurel sedikit dengan nada keras.

Rafael yang mendengar perdebatan itu langsung menghentikan yang mengganggu pikirannya.

"Lo pada mau makan atau mau adu bacot disini? kalau gak mending gue balik kelas aja." ucap Rafael dingin.

Sedetik itu pula Aurel dan Andri berhenti beradu mulut.

"Eh nggak kok Raf, kita lanjutin aja." ucap Aurel lalu mengajak Rafael jalan lebih dulu.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang