Malam pun tiba
terlihat pemuda tampan yang sudah rapi dengan pakaian yang saat ini di kenakan. Ia adalah Rafael. Rafael malam ini terlihat begitu tampan di tambah dengan stylenya malam ini yang terlihat sangat rapi di tambah dengan wajah yang tampan.
Karena malam ini dia bersama kedua orang tuanya akan pergi ke rumah milik tuan jasson yang dimana mereka telah di undang untuk acara makan malam.
Setelah beberapa menit Rafael di kamar, akhirnya ia keluar dan menuju ruang tamu dimana orang tuanya sudah menunggunya. Dilihatnya papa dan mamanya sudah siap dan tengah menunggu kedatangannya.
"Kamu sudah selesai, sayang?" tanya sang mama melihat Rafael sudah berada di depan mereka.
"Iya Ma," jawabnya.
"Ya sudah karena semuanya siap ayo kita berangkat sekarang." ucap papa Rafael sbari berdiri.
Lalu mereka berjalan menuju parkiran dimana mobil mereka sudah siap. Sementara Rafael berniat untuk berangkat menggunakan mobil miliknya.
"Papa sama Mama naik mobil sendiri aja, Rafael pakai mobil sendiri." ucap Rafael.
"Baiklah." sahut sang papa. Lalu masuk ke dalam mobil bersama sang isteri. Begitu pun dengan Rafael.
Sementara di rumah tuan Jasson mereka juga sudah terlihat rapi dengan style mereka masing-masing, Aurel yang tengah duduk di samping sang mama terlihat begitu cantik dan juga anggun dengan gaun warna cream dengan make-up yang tidak terlalu menor yang membuat dirinya tambah cantik.
"Putri Mama begitu cantik malam ini," puji ibu Kinar pada Aurel.
"Benar sayang, putri kita begitu cantik bagaikan ratu." tambah tuan Jason tersenyum.
Aurel yang mendapat pujian itu begiru senang dan memeluk tuan Jason dan isterinya bergantian.
"Thank you Ayah Ibu," ucap Aurel tersenyum.
"Sama-sama sayang." ucap mereka bersamaan.
"Ayah, kok Rafael sama orang tuanya belum datang juga?" tanya Aurel dengan raut wajah cemas.
"Sabar dong sayang bentar lagi pasti mereka sampai," ucap ibu Kinar.
"Iya sayang, kamu sabar dulu dan Ayah ingatkan kamu harus sopan dan jaga tingkah kamu di depan Rafael dan juga orang tuanya, paham?" ucap tuan Jason.
"Iya Ayah." jawab Aurel sambil memberikan simbol jempol pada sang ayah.
"Hmmm gue senang bangat malam ini, karena sebentar lagi Rafael bakal dateng terus gue gak perlu khawatir lagi secarakan Rafael udah nerima pertunangan ini. Bahkan Airin aja gak bisa halangin, gue pastikan itu." guman Aurel dalam hati sambil tersenyum licik.
"Ayah, Ibu, Aurel ke kamar Airin dulu. Ada yang harus Aurel bicarakan sama anak itu," ucap Aurel sambil berdiri dan berjalan menuju tangga.
"Jangan lama-lama bicaranya sayang, sebentar lagi Rafael sampai," ucap ibu Kinar sedikit berteriak.
"Iya Bu."
Tiba di depan pintu kamar milik Airin, tanpa mengetuk pintu Aurel langsung main masuk. Aurel melihat Airin tengah mengerjakan tugas.
"Airin?" panggil Aurel yang sudah berdiri di samping Airin.
Sedangkan Airin yang terlihat serius dengan tugasnya sedikit terkejut karena tiba-tiba Aurel memanggilnya. Dengan malas dirinya menatap ke arah Aurel.
"Mau apa lo?" tanya Airin tanpa melihat ke arah Aurel.
"Berhubung malam ini Rafael dan keluarganya datang, gue cuma ngingetin lo aja jangan nunjukin diri lo di hadapan mereka terutama pada Rafael! karena sebentar lagi Rafael bakal jadi tunangan gue. So, lo harus jaga jarak dari dia." ucap Aurel dengan bangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]
Tiểu Thuyết ChungApa liat²? Sini mampir dulu "Airin, gue cinta sama lo!" ucap pemuda pada gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Deg! Jantung Airin berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan cowok yang mengatakan kalau dia mencintai Airin. Dia tidak menyangkan...