PART 42

80 5 0
                                    

Alvaro mengambil ponsel di saku celananya dan mencari nama Airin untuk di kirimkan pesan. Setelah mengirim pesan kepada Airin, Alvaro menghentikan langkahnya dan  menunggu balasan dari Airin.

Sedangkan Airin yang tengah asik berbincang dengan sahabatnya, seketika menghentikan kegiatannya karena mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya. Airin meraih ponsel dan melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya.

Airin heran karena lagi-lagi Alvaro mengirimkannya pesan, dan isi pesan tersebut adalah.

💬
(Lo dimana? gue pengen ngasih tau sesuatu sama lo)

Begitulah isi pesan Alvaro pada Airin, dan tentu saja Airin membalasnya.

"Airin, dapet pesan dari Alvaro lagi ya?" tanya Adelia sembari senyum-senyum.

"Iya," jawab Airin.

"Cie, kayaknya ada yang lagi pedekatean nih ahahaha," ucap Anantha ikut tersenyum menggoda Airin.

"Apaan sih kalian," ucap Airin menggelengkan kepalanya.

"Dengerin yah Airin, gue liat-liat tuh AA Alvaro kayaknya suka deh sama lo. Dari cara dia natap lo, suka ngirim pesan, dan juga mencoba untuk ngedeketin lo lah. Ya 'kan guys." ucap Adelia.

"Nah-nah yang di bilang Adel tuh bener, gue juga mikirnya gitu. Udahlah lo move on aja tuh dari Rafael, lo sama Alvaro aja jauh lebih baik dari mantan lo itu." ucap Amel setuju dengan ucapan Adelia.

"Iya Airin, gue juga setuju kalau lo sama Alvaro jadian. dan kayaknya lo berdua jodoh deh," sahut Anantha sembari mengelus pundak Airin.

"Mudah-mudahan emang beneran jodoh  lo berdua hehe," ucap Adelia terkekeh pelan.

"Aamiin." timpal mereka bersamaan.

Sedangkan Airin hanya tersenyum karena melihat sahabatnya begitu menginginkan dia jadian sama Alvaro, entah apa yang ada di pikiran mereka.  Karena Airin tidak memiliki perasaan apapun sama Alvaro.

"Kalian ngomong apaan sih, mulai ngaco  nih. Gue sama Alvaro itu cuma sebatas teman gak lebih. dan gak mungkin juga kali gue sama Alvaro jadian, karena kalian tau sendirikan di sekolah ini banyak banget fans sama yang ngejar-ngejar dia. Gue gak mau jadi bahan cerita mereka hanya gara-gara gue jadian sama dia," jelas  Airin.

"Itu sih pendapat lo sendiri Airin, kalau kita mah beda wlee. Pokonya gue doain lo jadian sama AA ganteng Alvaro," ucap Adelia sambil menjulurkan lidahnya.

"Oke sekarang lo temui Alvaro aja, gue sama yang lain duluan ke kantin laper nih." ucap Anantha.

Anantha dan Amel hanya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Adelia yang menurut mereka kocak.

"Udah ah, gue mau ketemuan sama Alvaro dulu. Kasihan dia udah nunggu lama," ucap Airin sembari berlalu.

"Cie-cie hahaha." teriak Adelia sembari tertawa bersama Anantha dan Adel. Airin hanya tersenyum lalu pergi menemui Alvaro.

Airin sedang berjalan untuk menemui Alvaro yang menunggunya di tempat mereka biasa bertemu, yaitu di taman. Sesampainya di taman itu Airin melihat disana sudah ada Alvaro, lalu dia menghampirinya.

"Hai," sapa Airin tersenyum.

"Akhirnya lo dateng juga," ucap Alvaro sembari membalas senyuman Airin.

"Oh ya, lo ngapain ngajak gue ketemuan?" tanya Airin.

"Ntar malam lo ada waktu gak gue mau ngajak lo keluar," ucap Alvaro.

"Gue usahain ya, kalau apa-apa gitu nanti gue kabarin lagi." ujar Airin.

"Oh oke," jawab Alvaro.

"Emm, kalau udah gak ada yang mau di bahas lagi gue balik ke kelas dulu," ucap Airin berpamitan.

Saat Airin mau berdiri tangannya sudah di tahan Alvaro.

"Temenin gue ke kantin," ucap Alvaro.

"Hah? kenapa harus gue, lo ajak temen lo aja Al kan ada mereka," ucap Airin menolak.

"Gue gak nerima penolakan dari lo, gue maunya lo yang temenin gue bukan orang lain." ucap Alvaro tegas lalu menarik tangan Airin menuju ke kantin.

Terlihat banyak sekali siswa yang tengah menatap mereka berdua, sedangkan Airin menutupi wajahnya menggunakan tangannya sebelah kanan karena malu.

Alvaro hanya tersenyum melihat kelakuan Airin dan mengeratkan genggamannya.

"Gak usah di tutupin gitu," ucap Alvaro tersenyun.

"Dih, orang gue malu banget di liatin sama fans-fans lo," sahut Airin ketus dan hanya membuat Alvaro semakin tertawa.

Mereka yang baru pertama kali melihat Alvaro tersenyum langsung meleleh, pasalnya anak itu tidak pernah menampilkan senyumannya hanya Airinlah yang berhasil membuat Alvaro tersenyum.

"Ya ampun beby Alvaro beneran senyum tadi? kok manisnya melebihi gula sih,"

"Parah tuh cewek, bisa buat prince Alvaro senyum."

"Itu bukannya mantannya Rafael, ya? kok bisa sama Alvaro,"

Begitulah ucapan-ucapan orang yang melihat mereka berdua. Alvaro yang mendengarnya tidak menggubris perkataan mereka sedangkan Airin begitu malu.

Sampainya mereka berdua di kantin suasana tak kalah heboh saat melihat kedatangan Alvaro bersama Airin, yang membuat banyak fans-fans Alvaro berteriak histeris. Airin merasa risih karena mendengar mereka.

"Anjirr,  Alvaro mirip banget sama Jaehyun Nct,"

"Tuh cewek nape cakep banget sih, jadi minder kan gue,"

"Cocok banget,"

"Eh ternyata gue kalah saing sama tuh cewek,"

Begitulah ucapan yang di lontarkan siswa pada Alvaro dan Airin, yang membuat mereka risih.

Lalu Alvaro dan Airin sempat mencari tempat duduk tapi sayang semua bangku sudah terpenuhi oleh siswa. Tapi tak lama ada seseorang yang memanggil Airin untuk menyuruh mereka bergabung.

"Airin," panggil Anantha tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Airin yang menatap kearah Airin, langsung tersenyum dan mengajak Alvaro untuk duduk bergabung dengan ketiga sahabatnya.

"Al, kita duduk bergabung sama Anantha, Amel dan juga Adelia aja," ucap Airin yang di tanggapi anggukan oleh Alvaro.

Kemudian mereka berdua berjalan menghampiri ketiga sahabat Airin. Mereka tengah tersenyum saat melihat kedatangan Airin dan Alvaro dengan tanpa sadar saling menggenggam tangan satu sama lain.

"Cie-cie ada yang lagi mesra-mesraan nih haha," ucap Adelia menggoda Airin dan Alvaro.

"Eh," ucap Airin yang baru sadar.

Karena tersadar dengan apa yang mereka lakukan, Airin sontak saja melepaskan tangannya di genggaman Alvaro. Sedangkan Alvaro langsung memasang wajahnya seperti semula, yaitu wajah datar dan aura dinginnya.

Tak lama mereka sudah menyantap makanan pesanan mereka yang sudah di pesan tadi. Sedangkan Alvaro tidak banyak bicara dan lebih menyibukkan diri sendiri dan menjawab pertanyaan dari sahabat Airin yang seadanya saja.

𝐀𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang